AMBISI

* 1 *
Sekolah SMA kelas 3, masa nya remaja nya untuk menetukan sebuah hubungan yang lebih serius, namun beda hal nya dengan seorang pria yang bernama Digo Aliando Syarief yang sudah menjalin hubungan dengan perempuan yang bernama Prilly latuconsina Sisi Mahatei, yang sama-sama satu sekolah namun beda kelas, prilly kelas Ips sedangkan Digo kelas ipa. Hidup prilly tak seberuntung Digo, hidupnya tak se kaya digo, prilly terlahir dari keluarga yang tak mampu, bisa sekolahpun karena dia memang mendapatkan beasiswa, sedangkan ali terlahir dari kluarga bangsawan. Tapi entah knpa Digo sangat mencintai Prilly, namun karena dia belum bisa berkomitmen, menjadikan prilly selalu ragu akan cinta Digo.
Suatu ketika, prilly dan digo pulang sekolah, mereka nongkrong dlu di kantin. " prill, bentar lagi kita lulus, rencana km ke depan apa?" Tanya digo dengan serius. Prilly tersenyum sinis, pertanyaan yang sering dia dengar dari mulut digo. " kenapa sih, selalu pertanyaan itu yang kmu lontarkan kpd q digo? Kita sudah hampir 3tahun berpacaran, namun kamu tdk pernah membicarakan mau dimana kmna hubungan kita ini? Sedangkan setelah kita keluar dr sekolah ini, perempuan tak mampu seperti aku pasti ujung2nya menikah, tidak spti km , yang bisa kuliah atau bisnis dlu. Aku bercita-cita nikah muda digo, supaya aku tidak membebani kdua orangtua aku" gerutuk dewi batin prilly. Digo melambaikan tangannya ke wajah prilly yang tampak melamun. " hello" digo berhasil membangunkan prilly dari lamunannya. " i....yaaa?" Sikap gugup terlihat jelas di mimik wajah prilly membuat ali mengerinyitkan dahinya, menyimpan tanda tanya besar dibalik sikap bisunya menghadapi sina. " kamu knpa?" Tanya digo lembut " eeuuuuuu, aku knpa ya? Perasaan aku tidak apa". Digo memegang tangan prilly, dengan mengelus-elus tangan lembut dan sangat mulus tanpa celah. " aku ulang ya pertanyaan ku, setelah kita lulus nnti, km mau mengerjakan apa?"
" aku akan menikah, seperti komitmen aku, setelah aku lulus, aku akan mencari laki2 yang siap menikah". Prilly menyerukan perkataan itu dengan lantang tanpa sikap gugup yang menghantui dirinya, pernyataan prilly membuat digo berpikir sejenak.

|| cerita disini, digo tak punya komitmen, dia msih ingin menikmati hidup tanpa sebuah ikatan pernikahan namun dia tdk mau melepaskan prilly yang bercita-cita ingn menikah muda.