Ambisi

4.7K 333 0
                                    

* 3 *
Permohononan maaf
" prill..." digo berhasil mengejar prilly yang beberapa langkah lagi sampai ke rumahnya, pemandangan yang selalu ibunya lihat,,tepat di dpn rumah, prilly dan ali perang mulut. " apalagi?" Nada prilly sinis. Ali mengup wajah kasar, seperti menahan kesabarannya yang selalu dituntut prilly untuk nikah muda " kamu knpa selalu nuntut aku?"
" apa? Kamu bilang aku nuntut? Memamgnya aku nuntut apa sama kamu?" Pertanyaan prilly memancing emosi Digo yang akhirnya bergejolak dan membara " aku tekankan ya sama kamu, setelah aku lulus nnti, aku akan melanjutkan studi S1 aku di luar negri, karena aku ingin menjadi penerus diperusahaan ayah ku, dan kamu tidak bisa merubah keputusan aku dengan keinginan km dengan ambisi kamu yang sangat tinggi hingga aku sulit menggapai kamu lagi". Pernyataan Digo dan penjelasan digo sontak menyelimuti hati Prilly, angan2 nya seketika remuk dan putus harapan. Prilly tampak sedih dan terdiam, dia menahan airmatanya supaya tidak menetes. " sorry prill,,untuk kali ini sepertinya kamu harus menunggu aku, setelah aku mengenyam S1, baru aku akan mengajak kamu menikah, kamu harus ekstra sabar". Prilly tak mengatakan apapun, dia tau Ambisi nya sangat tinggi namun apasalahnya jika dia mempunyai sebuah KEINGINAN?, " Kalau begitu, lepaskan aku, dan biarkan aku mencari pasangan yang memang siap menikahi aku". Kalimat yang dikeluarkan prilly membuat ali tak berdaya, dan seketika terluluh lantahkan, secara tidak langsung prilly meminta putus, namun ini bukan yang pertama kali prilly melontarkan kata putus, sudah berulang kali, tapi Digo tidak pernah mengabulkan keinginan prilly dan tetap tidak mau putus. Setiap Prilly melontarkan kata putus, dia selalu beranjak pergi menggantung pernyataan prilly.
Prilly tak memanggil ataupun menyusul Digo ketika digo berlalu dari hadapannya. Mereka sama-sama memegang kokoh pada pendiriannya masing2. Prilly tertunduk hingga dia tak bisa menahan airmatanya yang sedari tadi ia tahan, " kenapa kamu tidak peka Digo atas apa yang aku mau?kenapa?" Gerutuk kesal batin Prilly.

AMBISITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang