Ambisi

3.9K 244 0
                                    

* 8 *
" Mungkin buat Digo dan Prilly ini ujian terberat bagi kita, tapi Digo dari awal tetap berpegang teguh dengan keputusan Digo akan kuliah, soal tempatnya digo serahkan semua nya kepada Ayah dan ibu" walau Digo belum membicarakan kpd Prilly soal rencananya kuliah di luar negri, Digo sudah mengambil keputusan menyetujui permintaan ayahnya. " baiklah ayah dari sekarang akan mndaftarkan kamu di salah satu universitas Di amerika nama kampus nya, Harvard University (MA) lembaga swasta yang didirikan pada tahun 1636. Kampus ini memiliki total 6658 pendaftar sarjana. Lokasi kampus Harvard berada di Cambridge dengan luas kampus sekitar 5.076 hektar. Harvard menggunakan kalender akademik berbasis semester. Sistem perpustakaan Harvard sangat canggih. Perpustakaannya memiliki koleksi-koleksi tertua di Amerika Serikat dan koleksi pribadi terbesar di dunia. Selain College, Harvard terdiri dari 13 sekolah lain. Beberapa bidang yang paling terkenal adalah Sekolah Bisnis dan Medical School. Selain itu dan sangat peringkat Sarjana Pendidikan Sekolah, Sekolah Teknik dan Ilmu Pengetahuan Terapan, Law School dan John F. Kennedy School of Pemerintah, knpa Ayah memilih universitas itu karena Delapan presiden AS lulus dari Harvard College, termasuk Franklin Delano Roosevelt dan John F. Kennedy. Alumni terkenal lainnya termasuk Henry David Thoreau, Helen Keller, Yo-Yo Ma dan Tommy Lee Jones. Harvard juga memiliki dana terbesar untuk kategori sekolah di dunia". Om Andra memang lulusan dari Kampus Harvard, So pasti dia tau sekali tentang kampus itu, sampai-sampai antusias sekali menceritakan tmpat itu kpd Digo,
" bokap bnr2 ngebet banget ingin aku kuliah disana, lalu bagaimana dengan perasaan prilly? Aku harus bertemu dengan dia, ya nnt malam aku harus kerumah dia". Ocehan suara batin Digo meradang. Digo tak merespon apapun ketika Ayahnya dengan semangat mnceritakan keistimewaan kampus itu, ayah nya berniat akan menyuruh Digo untuk mengambil jurusan Bisnis. Karena Harvard sangat mengedepankan para ahli dalam meneliti sebuah temuan. Ayah Digo melihat Anaknya dengan tatapan Heran, sedikit mengerinyitkan dahinya " Digo knpa km malah bengong? Kamu tdk mndengarkan perkataan ayah?" Protes om Renaldi. " argghhhh!!!! Digo harus siap2 ayah, ibu, ". Digo meninggalkan ruang makan, masuk menuju kamarnya " ada apa sih tuh anak, gak bisa apa buat kdua orangtua nya bangga, " ricauan om Renaldi. " coba ibu pikir, dia mau siap2? Memangnya dia mau kmna?"

AMBISITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang