Ambisi

2.7K 191 0
                                    

* 27 *
" Digo....kmu apa2an sih? Pake banting2 pintu mobil segala? Mmangnya km sudah mampu beli mobil sndiri?"
Digo tidak bisa mengatur nafasnya sehingga dia menggebu-gebu menahan amarahnya. " argghhhhhh" digo menendang-nendang mobilnya " Digo stop" tante amel memegang kedua tangan digo " kamu knpa sayang? Knpa km datang2 langsung marah?"tante amel mengusap keringat dahi digo. " jawab ibu, knp km Digo".
Digo tak mnghampiri Ayahnya yng sedari tadi heran akan sikap putranya. " Digo paling tidak suka, mndengar Prilly melontarkan kata PUTUS!!!!!!, dan tau kah ayah, ini sebab aku membanting pintu mobil". Suara digo penuh dengan penekanan. " maksud km apa? Prilly kan yg mengatakan kata yg km benci, bukan ayah? Knp km malah marah sama Ayah?"
" iyaa penyebabnya karena Digo dipaksa ayah untuk kuliah di Amerika, dan itu alasan knpa Prilly minta putus"semakin tdk bisa megontrol amarah, kemarahan digo berkobar kpd Ayahnya. " oh......." suara sinis terpampang jelas di raut wajah om Andra. " baguslah" kembali sinis.
Digo mengepalkan tangannya dia angkat dan dia pelesetkan ke tembok, dia benar2 berkecambuk emosi nya menyeruak sampai ke sel2 tubuhnya. " Ayh memang keterlaluan, sekarang Digo tau, bhwa yg menginginkan hancurnya hubungan digo dan prilly adalah ayah sndiri, Digo sudah putuskan tdk akan pernah kuliah di amerika, Digo akan tetap bersama prilly, karena dia alasan digo masih bertahan hidup". Digo melangkahkan kedua kakinya menuju kamar.
****************
Prilly kembali terisak. Tak lama hp nya berdering, " hallo" suara isakan sangat jelas terdengar oleh Digo. " hei.....kmu knpa syg? Knpa nangis lagi?" .....

AMBISITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang