Ambisi

3K 207 0
                                    

* 21 *
Digo mngerinyitkan dahi nya saat ponsel nya berdering, dia melototi layar hp nya saat melihat nama yang tertera di ponsel miliknya itu adalah Ayah nya sndiri, dia mengepalkan tangan kanannya, seolah dia menahan amarah yg tak terluapkan. Hingga dia enggan tuk mengangkat panggilan dr ayahnya,
Sebab, yang memulai perkara ini bersumber dari usulan ayahnya, komitmen dia dalam memandang sebuah hubungan itu, diantara dua belah pihak jangan sampai megeluarkan kata putus, sedangkan prilly telah mengatakan hal yang sangat Digo benci, Dia marah????? Ya tentu dia sangat marah? Kpd Prilly? Bukan, lebih tepatnya kpd dirinya sendiri yang tidak bs mengambil keputusan secara bijak. Sehingga hidupnya dia gantungkan dengan semua aturan-aturan ayahnya yang sama sekali tak dia kehendaki. Digo mematikan hp nya, perasaan tidak karuan, sepertinya perlakuan dia kpd prilly terlalu sadis, hingga dia memutar balikan mobilnya kembali ke rumah prilly.
*************
" Prill....km bangun sayang, buka mata kamu?" Tampak kekhawatiran menguasai batin kdua orangtua prilly, tak menyangka sebelumnya putri semata wayangnya akan berbuat nekad hingga mebahayakan nyawanya dengan terlentang dijalanan demi seorang Digo yang sama sekali tak menghiraukannya. Kebetulan Rendy seorang dokter, jadi setidaknya dia tau bagaimana kondisi prilly. " om sama tante tenang saja, prilly hanya terguncang fsikis nya saja, karena mungkin terlalu menopang kesetresan yang menyebar kedalam sendi2 peredaran darahnya" tutur Rendy sedikit menenangkan kdua orangtua prilly. " Renaldi, Yulia kalian berdua tenang saja, anak saya Rendy seorang dokter yang sangat paham akan kondisi pasien yang sedang sakit, jadi kalau kondisi prilly ngdrop, dia pasti akan mnyuruh kita untuk segera melarikan prilly kerumah sakit" jelas om Reyvan.

AMBISITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang