Ambisi

4K 261 0
                                    

* 7 *
" aku pulang" seperti biasa, setiap pulang sekolah sampai dirumah, Digo selalu melempar tas nya. " Digo...." panggilan itu membuat digo terhenti dari langkahnya, dia menoleh ke arah meja makan. " kenapa Ayah?" Tanya Ali kpd Ayah nya yang sedang makan siang bersama ibunya. " Prilly kmna? Ko dia jarang kesini? Kalian putus? Tanya om Andra dengan mengerinyitkan dahinya dengan menelungkupkan kdua tangannya ke bidang dada. " ihhh si Ayah kalau ngmong nyerocos kmna aja, amit2 kalau ali harus putus dari prilly, " digo menghentakan jari2 tangannya ke meja makan membuat kedua orangtuanya tersenyum gemas dengan tingkah laku putranya yang masih kekanak-kanakan. Kemudian om Andra mengganti topik pembicaraannya " oya digo, gimana planning kmu untuk melanjutkan studi kamu ke Amerika? Apa kamu sudah pikirkan mau masuk ke universitas mana?" Pertanyaan Om Andra seketika membuat Digo berdiri tegak, dengan raut wajah menegang " apa mesti digo kuliah di luar negri ?" Digo melemah, pasalnya dia ingin melanjutkan studi nya tanpa harus menjalani hubungan LDR dengan prilly. " kenapa kamu jadi lemes gitu digo?" Tanya tante amel yang tak lain ibunya Digo, yang tengah asyik membulak-balikan majalah fashion nya. Digo tertegun, dia mengingat perkataan prilly yang ingin segera menikah, jika dia berjauhan dengan prilly, mungkinkah Prilly akan menunggu sampai dia lulus S1 nanti, ketakutan dan kekhawatiran kini berkobar menyeruak hati Digo. " jika aku pergi ke Amerika, itu sama saja melepaskan prilly karena sangat mustahil jika prilly mau menunggu aku, sedangkan keinginannya sangat sulit ku halang, Argghhhhhhh......aku dilema"gerutuk hati digo. " Digo" tante amel menempelkan telapak tangannya di dagu digo . " knpa kmu malah diam? Kamu knpa gak jawab pertanyaan Ayah mu nak? Apa yang mengganggu pikiran km ? Sehingga km belum bisa mengambil keputusan?" Rasa khawatir tante amel dengan sikap digo yang termenung. Seraya tak ingin memperpanjang kekhawatiran ibu dan ayah nya, ali bersuara dari bungkamnya.

AMBISITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang