Ambisi

2.8K 188 0
                                    

* 26 *
Prilly menghampiri retakan-retakan pigura foto yg sengaja sama papahnya dipecahkan. Dia membungkukan tubuhnya dengan meraih pecahan-pecahan kaca yg berserakan. " apa yg papah lakukan? Knpa papah pecahkan foto digo? Dia salah apa sama papah heuh...?" Prilly benar2 marah, bukan ingn mnjdi anak yang murka tapi dia sangat marah kpd om Reynaldi yg telah memecahkan pigura milik prilly yg isinya foto Digo. " Laki2 seperti dia yg msih km pertahankan? Coba kamu lihat Rendy, dia meneteskan airmatanya karena dia tak rela jika perempuan sebaik km di sakiti sama laki2 bajingan spt digo"
" cukup pah....digo bukan bajingan, dan untuk km Rendy, sekarang km angkat kaki dr rumah ku, jangan memperkeruh suasana dengan sikap cengeng km" Rendy menatap prilly dengan penuh kelemahan sedangkan prilly menatap Rendy dengan penuh dendam. " prilly......km tdk pantas mengusir Rendy dari rumah ini, sangat tdk sopan" tante Yulia membela Rendy. " terserah apa yg mau mamah dan ayah katakan, yg jelas prilly muak melihat wajah dia, teramat mustahil jika seorang pria baru bbrapa saat berkenal bisa lgsung jatuh hati". Prilly berlari ke kamarnya. " Reyvan, maafkan anak saya karena sudah mmbuat Rendy anakmu sakit hati" om Renaldi memeluk sahabatnya itu dengan penuh rasa malu sementara Rendy masih saja terjaga dalam pandangan teduhnya melihat dan memperhatikan prilly yg tak terlihat lagi karena masuk ke dalam kamarnya. Dia sama sekali tidak merasa sakit hati dengan apa yg sudah prilly katakan kpdnya. " tdk apa2 Renaldi, nama nya juga anak muda lagi masa2 nya labil ". Lalu Rendy dan ayahnya berpamitan untuk pulang.
**********
Bluggg!!!!!! Suara pintu mobil Digo membangunkan kedua orangtua nya yang sudah terlelap, " siapa sih bu,?" Tanya om Andra yg lekas beranjak ke pintu utama.

AMBISITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang