Ambisi

2.7K 185 0
                                    

* 29 *
Gemerlap cahaya di ufuk timur. Pertanda hari ini telah dimulai. Berbagai harapan di pagi hari. Selangkah lebih dekat dengan angan-angan, prilly bangun dr tidurnya, betapa lelapnya dia tidur, ditemani disebrang sana Digo yg tak menutup ponselnya. " Lantunan suara sebait kata, sepenggal kerinduan hanyut dalam sebuah dekapan, angin semilir dingin dalam kesejukan, selamat pagi, good morning prilly sayang, Miss You my golden Heart" prilly berkeliat saat mndengar suara Digo masih terdengar jelas ditelinganya, Prilly menganga menggambarkan keterkejutannya akan ucapan Digo, padahal dia belum sama sekali memegang hp, entah kapan di menelphon Digo. " Digo.....kapan aku angkat tlp nya? Dari semalam km gak ttup hp nya?"
" hehehehe...gak sayang, sengaja ingn mndengar desahan nafas km ketika km tidur, trnyata km nyaman skli dan ada yg mau aku ucapkan lagi untuk prilly ku tersyang Sejuta aksara dalam misteri terkuak perlahan mengupas naif menjanji rindu, selamat pagi...mandi ya syg..nnti ktmu di sekolah, aku kevair dlu ya jgn lupa sarapan muuuaahhh " Ali memutus sambungannya.
" Jadi dari semalam km tdk mematikan hp nya? Ya ampun Digo....." prilly terharu dengan pembuktian cinta digo hingga dia meneteskan airmata bahagia dengan senyuman dibibir ranum nya."Digo....Mengenal dirimu adalah anugerah. Menyakiti hatimu adalah kesalahan. Menyanyangi dirimu adalah kebahagiaan. Meninggalkan dirimu adalah kebodohan. Lukislah senyum dihatimu hanya untukku" harapan dewi fortuna Prilly, lalu dia beranjak dari tempat tdrnya dan lekas ke kamar mandi.

AMBISITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang