5.

1.3K 224 28
                                    

Dont try to gain information, Blackburn.

Runa membaca kalimat yang secara tiba-tiba ada di pintu apartemennya, dan dia mengernyitkan kening. Perlahan-lahan dia berdiri, dan menutup pintu apartemennya. Tulisan itu ditulis pada secarik kertas, dan huruf penulisnya cukup rapi sehingga dia bisa membacanya. Runa berjalan masuk ke dalam dan meletakkan helmnya di rak, lalu masuk ke kamarnya, masih dengan pandangan terfokus pada kertas itu. Dia lalu duduk di atas tempat tidurnya.

Lalu tiba-tiba saja Runa teringat akan perkataan Edward kemarin malam;

"Menjauhlah".

Apakah pria itu yang menulis pesan ini dan membawanya sampai ke depan pintu apartemennya?

Runa menggelengkan kepalanya, tapi kemudian dia berpikir, siapa lagi yang akan mengirimkannya pesan konyol ini? Tidak mungkin Niall, Liam, atau Louis yang melakukannya. Dan untuk sementara, yang tahu letak apartemennya adalah Yaser dan Margareth, Zayn, Trio LLN, ditambah Lea. Dan tidak mungkin salah satu dari mereka yang melakukannya.

Runa menggertakkan gigi, dia sudah yakin yang melakukannya adalah Edward. Dengan kesal diremasnya kertas itu, lalu dia membuangnya ke sembarang arah. Runa merogoh saku jaketnya, mencari kertas yang diberikan Margareth tadi. Tulisan Margareth cukup rapi, walaupun Runa sedikit bingung karena ada banyak garis yang menghubungkan tiap nama. Satu koneksi yang menarik perhatian Runa adalah dimana ayahnya dulu berteman baik dengan Robin. Koneksi kedua, adalah kedekatan Margareth dengan Edward. Ketiga, hubungan antara Anne dan Margareth.

Terlalu banyak pertanyaan yang bergumul di otaknya, dan Runa sangat, sangat bingung. Kenapa Mom Anne bilang pada Harry bahwa Gemma bukanlah kakak kandungnya? Ataukah Margareth yang berbohong? Ditambah lagi dengan hubungan keluarga Blackburn, Wells, Styles dan Twist yang sangat erat. Awalnya tugas Runa hanyalah untuk membawa Edward kembali. Tapi sekarang? Semua rahasia ini muncul secara tiba-tiba, dan rasanya Runa ingin mengutuk Edward karena memberitahunya banyak hal. Tapi di sisi lain dia ingin berterima kasih karena dengan kata lain pria itu telah membantunya, karena Runa tidak mau hidup di bawah bayang-bayang rahasia.

Runa menjatuhkan tubuhnya di atas tempat tidur, masih dengan kaki menjuntai ke lantai. Dia harus berpikir. Dia harus menentukan apa yang akan dia lakukan selanjutnya. Margareth sudah memberitahunya banyak hal. Yang jelas Runa tidak akan langsung pergi ke kediaman Styles untuk menanyakannya. Semuanya harus dilakukan secara bertahap atau rencananya akan kacau.

Terpaksa, Runa harus kembali ke rencana pertama.

Menemui si keriting sialan.

***

Lagi, Runa berada di daerah sekitar arena GP. Bedanya kali ini dia berada di sebuah rumah sederhana di dalam hutan, sedang menunggui seseorang. Matahari masih bersinar cerah, karena sekarang baru pukul dua belas lewat lima menit. Runa tidak menyangka bahwa percakapannya dengan Margareth menjadi selama itu.

"Kau ini aneh sekali." Sosok pria dengan rambut merah muncul dari balik dinding, dengan tampang baru bangun tidur. Runa hanya tersenyum miring, sambil matanya menjelajahi bingkai-bingkai foto yang terpasang di dinding ruang tamu Andrew. "Ada apa sih kau dengan Curly itu? Do you want to kick his balls again?" Canda Andrew. Runa langsung menoleh dan menatap pria itu dengan tajam, dan Andrew mengangkat tangannya ke udara, tanda menyerah.

"Baiklah. Kau hanya minta alamatnya kan?" Andrew mengucak-ngucak matanya, dan menguap. Runa bergidik ngeri. Sudah jam dua belas tapi pria itu baru saja bangun tidur. "Yap." Runa mengangguk. Andrew lalu masuk ke dalam satu ruangan yang Runa asumsikan sebagai kamarnya, dan tak lama kemudian keluar dengan selembar kertas di tangannya.

"Ini denahnya dari rumahku. Dan Runa, jangan lupa janjimu," Andrew mengerling dan memberikan kertas itu pada Runa, dan Runa memutar bola matanya. Dia mengambil sesuatu dan memberikannya pada Edward, beberapa lembar uang hijau. Tentu saja pria itu dibayar.

Take You Home [Sequel To NEY]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang