Margareth berjalan ke arah dapur dan membuka lemari pendingin, lalu mengambil sekaleng coke dan kembali ke ruang tamu. Didapatinya Runa sedang duduk di situ dengan tampang serius, dan Margareth memaklumi hal itu.
Dia sangat ingin memberitahu kebenarannua pada gadis itu, tetapi sesuai janjinya dengan kakaknya, maka dia akan memberitahunya saat Runa masuk kuliah, saat emosinya sudah stabil. Margareth berharap kalau Runa benar-benar bisa berpikir jernih soal hal ini. Karena hal ini akan menjadi sangat rumit.
"Baiklah. Aku mulai saja," Margareth duduk di tempatnya tadi setelah memberikan Runa sekaleng coke-nya. "Orangtuaku, atau lebih tepatnya orangtuaku dan ibumu, sejak dulu sudah merencakan perjodohanku dengan Robin." Margareth mengambil nafas panjang, kilas-kilas memori dulu kembali bermain di otaknya bagaikan tayangan slideshow.
"Sebenarnya Cath-lah yang dijodohkan, karena dia anak sulung. Tapi ayah dan ibu malah meminta aku yang menikah dengan Robin. Saat itu aku berumur dua puluh lima tahun, dan saat itu pula aku berpacaran diam-diam dengan Yaser," Margareth tersenyum kecil ketika menyebut nama Yaser, dan Runa melihat perubahan ekspresinya. Apakah ini karena dia sangat mencintai pria itu, sampai-sampai bisa tersenyum-senyum seperti ini?
"Yaser juga harus berhadapan dengan perjodohan orang tua. Dia menikah dengan Trisha dan Zayn-lah anaknya. Trisha juga tidak keberatan saat Yaser minta cerai, karena memang Trisha tidak tahu apa-apa soal Yaser. Lalu, karena Cath memintaku untuk menjagamu selama empat belas tahun, maka kulakukan. Selama empat belas tahun itu aku tinggal dengan Quentin. Setelah empat belas tahun itu lewat, aku tidak tahu kenapa Quentin tidak mengizinkanmu ikut dengannya. Tapi yang jelas setelah itu kau ikut denganku dan tinggal di sini," Margereth memandang ke sekelilingnya, sebagai definisi dari kata 'di sini' tadi. Runa menunduk, menyembunyikan senyum kecilnya. Entah kenapa dia tersenyum mendengar ini.
"Nah, yang perlu kau tahu, orangtuaku berteman baik dengan orangtua Robin. Mereka memiliki perusahaan yang besar dulu tapi perusahaan keluarga kita bangkrut karena tidak ada yang meneruskannya. Maka dari itu, perusahaan Styles-lah yang menutupi semua pinjaman, dan sebagai gantinya, aku menikah dengan Robin. Itulah sebabnya putriku langsung diambil oleh orangtua Robin," Margareth mengangkat bahunya, dan Runa mencoba mencerna semuanya. Dia kurang begitu peduli dengan kisah cinta Yaser dan Margareth, karena yang dicarinya bukan soal itu. Dia perlu tahu hubungan keluarganya dengan keluarga Styles.
"Anne, dia suka dengan Robin sejak dulu. Tapi orangtua Robin tidak setuju. Tapi setelah sudah mendapatkan putriku, mereka tidak peduli lagi dengan perjodohan itu. Toh Robin bisa mengontrol perusahaannya dengan baik. Anne lalu kembali dengannya," Margareth mengambil sebuah kertas kosong dari tumpukan kertas di mejanya, dan sebuah pena. Dia mulai menulis sesuatu, dan Runa mencoba membacanya. Dia kebingungan.
"Anne dan Robin punya tiga anak. Merekalah Gemma, Harry dan Ed. Aku hanya dekat dengan Ed karena Anne tidak begitu memperhatikannya. Kurasa kau tahu maksudku, bukan?" Runa mengangguk, dan Margareth kembali menulis.
"Ed tahu kalau aku ini ibu tirinya, karena dia melihat fotoku dan Robin di ruang kerja ayahnya tanpa sengaja. Dia lalu mencari aku, dan begitulah. Sayangnya dia pergi begitu cepat, tiga tahun lalu." Margareth menarik bibirnya menjadi satu garis lurus, dan Runa nyaris tertawa terbahak-bahak. Andai Margareth tahu keriting sialan itu masih hidup. Runa tahu rambut Edward pasti keriting karena dia kembar identik dengan Harry."Lalu, maksudmu kalau kami dekat itu apa?" Runa bertanya setelah Margareth diam sejenak, memberikan kesempatan bagi Runa untuk mencerna cerita rumitnya.
"Dulu Robin sering membawanya ke rumah secara diam-diam. Dia dan ayahmu dulu berteman baik," Margareth tersenyum, dan Runa mengangguk-angguk. Rasanya semua peristiwa ini sudah mulai bisa terhubung oleh tali yang tiba-tiba ada."Nah. Intinya, keluarga Wells, Styles, Twist, dan Blackburn itu berhubungan dekat sejak dulu. Tapi yang perlu kau tahu Runa, tidak semua keluarga Styles dan Twist itu baik. Bukannya aku ingin membuatmu membenci mereka, tidak. Mereka itu orang-orang yang memanipulasi orang lain untuk mendapatkan kepercayaan mereka." Margareth memperbaiki letak kacamatanya, dan Runa mengangguk, walaupun dia sebenarnya tidak mengerti.
"Aku pernah dengar bahwa dulu, salah satu saudara Anne pernah menjatuhkan sebuah perusahaan terkenal dengan kabar miring yang dibuatnya di koran. Keluarga Twist memang terkenal sehingga banyak yang percaya pada mereka. Itu saja yang perlu kau tahu, dan itu saja yang aku tahu. Hati-hati saja, jangan sampai selama ini mereka membohongimu," ujar Margareth dengan nada memperingatkan, dan memberikan selembar kertas pada Runa.
"Itu struktur keluarga. Agar kau mengerti." Runa melihat nama ayahnya, ibunya, lalu dia, dan koneksi-koneksi lainnya. Semuanya berhubungan. Ditambah lagi ada nama kakek-nenek mereka disini. Sepertinya ini akan lebih menyulitkan dari tugas dari dosennya nanti.
"Baiklah, terima kasih karena sudah memberitahu aku. Aku pulang dulu," Runa berdiri, dan Margareth ikut mengantarnya sampai di lift. Runa menekan tombol dan menunggu lift itu naik. Tepat sebelum pintu lift tertutup setelah Runa masuk, Margareth berkata :
"Aku tidak mengatakan kebohongan. Terserah padamu ingin percaya atau tidak. Kalau kau butuh sesuatu, kau bisa datang ke sini kapan saja. Ini pesan ibumu untukku, Runa."
Dan, pintu lift pun tertutup.
_________________
Pendek ya? Ini kan chapter hadiah wakakakaka :D
Maaf bgt deh haha, soalnya gue rasa kalian perlu pahami baik-baik. Dari chapter ini clue-nya banyak banget. Nah, maka dari itu, biar kalian ga bosan nungguin Sabtu, gue kasih pertanyaan deh, kalian tebak sendiri.
1) Menurut kalian Margareth bohong nggak?
2) Kenapa Mom Anne nggak ngakuin Gemma sebagai anak kandungnya di surat Harry untuk Runa?
Ok! Kalo ada yg mulai jawab pertanyaan² itu, gue usahakan update secepatnya. Plus, bisa nggak dapet 20++ votes sampe chapter berikut?
Makasih ya!
KAMU SEDANG MEMBACA
Take You Home [Sequel To NEY]
FanfictionRuna kini sudah berada dalam masa-masa kuliahnya, sendiri. Harry memang sudah tidak ada, tapi permintaan Harry akan selalu diingatnya, untuk menemukan Edward. Masalah pertama sudah diselesaikan, Runa berhasil menemukan pria itu. Tapi maukah Edward...