Friday, 25 September 2015
Hari yang ditunggu seorang Zayn Malik kini telah tiba. Sambil membonceng kekasihnya yang juga calon tunangannya, Zayn mengemudikan motornya menuju apartemen Runa. Zayn memberitahu pada petugas bahwa dia adalah kerabat dari Runa, sehingga diizinkan masuk ke parkiran basement.
(A/N : DAFUQ 25. WAT DE FAK.)
Begitu dia sampai disana, didapatinya Runa sudah duduk di atas motornya, bersama Lea serta Niall yang berdiri di dekatnya. Mereka tampaknya sedang menertawakan sesuatu, tapi perhatian mereka tersita oleh suara motor Zayn yang mendekat.
"Hei Z." Runa menyapa kakak tirinya yang baru saja membuka helmnya itu, diikuti oleh Lea dan Niall. "Dan hai Perrie." Runa tersenyum ketika melihat calon kakak iparnya itu turun dari motor sambil melepaskan helmnya. Perrie tersenyum.
(A/N : Zerrie. Zerrie. Zerrie.)
"Kau sudah mengecek motormu, Ru?" Zayn bertanya sambil tetap menjaga keseimbangan motornya.
"Belum sih, tapi setelah kulihat-lihat dia baik saja." Runa menepuk-nepuk Buddy, dan Zayn tersenyum.
"Kalau begitu, ayo." Zayn memasang lagi helmnya, dan Perrie yang baru saja berkenalan dengan Niall dan Lea berjalan ke arahnya. Lea menumpang mobil Niall, dan mereka akan pergi bersama menuju Golden Park."Ni, menurutmu normal jika aku merasa gugup?" Lea bertanya sambil memasang sabuk pengamannya, dan Niall terkekeh.
"Normal. Seratus persen normal." Niall lalu mengemudikan mobilnya di belakang Zayn dan Runa, lalu mereka pun memasuki keramaian kota New York.
"Apakah Louis dan Liam juga akan datang?" Lea bertanya, matanya menatap jalanan kota New York yang mereka lewati.
"Kudengar ya, tapi belum pasti. Mereka berdua cukup sibuk sekarang." Niall mengangkat bahunya, dan Lea mengangguk.
"Aku penasaran, apakah Golden Park itu sama seperti yang di film Fast & Furious?" Lea menoleh dengan polosnya, membuat tawa Niall yang khas meledak.
"Tidak juga. Kalau Fast & Furious itu balapan liar, kalah GP, memang liar sih, tapi lebih teratur." Niall menjelaskan, dan Lea mengangguk-angguk. "Intinya jangan jauh-jauh dariku saat disana." Niall mengerling dengan genitnya, membuat Lea menonjok bahunya pelan.Sesampainya di Golden Park, Lea menatap kerumunan orang yang memadati jalan masuk, dan melihat bagaimana Runa dan Zayn saling bertegur sapa dengan orang lain.
"Kau tahu Lea, malam ini jumlah orang yang datang lebih banyak dari biasanya." Niall mengemudikan mobilnya melewati kerumunan orang-orang, menuju parkiran mobil khusus bagi anggota Golden Park. Daerah itu cukup sepi karena khusus hanya untuk anggota, sehingga Niall bisa keluar dengan aman.Di tempat lain, Runa memarkirkan motornya di tempat biasa, lalu berjalan menuju parkiran mobil anggota, menemui Niall.
"Niall, jaga Lea." Runa mengingatkan pria blonde itu, lalu berjalan menjauh.Runa melewati kerumunan orang itu, menuju bangunan utama, dimana Josh akan mendaftarkan nama Zayn dan tentunya Curly disana, dan membahas beberapa hal berhubung Zayn sudah lama tidak balapan.
"Ah Runa, kebetulan." Josh yang melihat kedatangan Runa, langsung melambaikan tangannya ke arah gadis itu. Runa tersenyum kecil, dan berjalan mendekat. Curly alias Edward belum muncul di situ.
"Kartumu, dan tanda tangani ini." Josh menyodorkan sebuah kertas, melewati meja yang membatasi dirinya dengan Runa. Di samping Runa ada Zayn dan tentunya Perrie, yang mengundang banyak pertanyaan para gadis.
Runa menyerahkan kartunya, dan menandatangani surat pernyataan, agar tidak terjadi masalah kedepannya. Setelah itu Josh menstempel surat itu, dan melipatnya lalu menyerahkannya pada Andrew yang ada di belakangnya.Orang-orang atau para penonton berdiri di luar gedung utama sambil menunggu balapan dimulai, dan lagu-lagu mulai dimainkan.
Di antara keramaian itu, Runa bersandar di dinding, memainkan pemantik yang secara kebetulan ada di saku jaket hitamnya. Zayn dan Perrie berdiri tidak jauh darinya, dan keduanya tampak mengobrol. Runa mencoba mencari Lea, tapi dia yakin Niall bisa menjaga sepupunya itu dengan baik.
KAMU SEDANG MEMBACA
Take You Home [Sequel To NEY]
FanfictionRuna kini sudah berada dalam masa-masa kuliahnya, sendiri. Harry memang sudah tidak ada, tapi permintaan Harry akan selalu diingatnya, untuk menemukan Edward. Masalah pertama sudah diselesaikan, Runa berhasil menemukan pria itu. Tapi maukah Edward...