NINE

195 14 0
                                    

untuk mau nanya-nanya tentang cerita ini, bisa kalian tanyakan pada askfm ku @sitikhairunnisah

gue berusaha banget untuk update tiaphari yeay! HAHAHAHA

PART NINE!!!!

HAPPY READING!

---------


"KOK lo tadi bisa akrab gitu sama bonyok gue?" tanyanya penasaran dengan apa yang tadi ia lihat.

Alvo terkekeh mendengar pertanyaan yang dilontarkan oleh Kiena. "Bonyok lo asik sih."

"Asik?"

Alvo mengangguk sambil memerhatikan ke depan karena ia sedang fokus menyetir. "Ya, seperti gue bilang tadi."

Sampai di pekarangan rumah Alvo, seketika sekujur tubuhnya merasakan jantungnya berdegup kencang, entah seberapa kalinya jantungnya berdetak melebihi ritme sampai lamunannya buyar karena Alvo memanggilnya.

"Yeh, kok malah diem?"

Kiena mengusap tengkuknya beberapa kali, ia salah tingkah. Apa? gue salah tingkah? Yang bener aja. lo bakalan ketemu camer lo Kiena, Camer? HA-HA coba jangan mengutarakan kata camer itu, thor. Karena itu mau lo 'kan Kiena? sudahlah.

Kiena mencoba menstabilkan kegugupannya, ia sudah berada di ambang pintu, dan Alvo membuka pintu utama, satu, yang Kiena kagetkan adalah ketika dua anak kecil tiba-tiba memeluk Alvo dengan bahagia, oh mungkin adiknya.

"Kak, Alvo, dali mana aja sih? lama amat, Bunda udah masakin makanan yang spesial lhoo," seperti suara khas anak kecil pada umumnya, dan yang ini anak kecil ini tidak bisa menggunakan huruf 'R'. Lutunaaa.

"Kak Alvo! Ini siapa? Cantik kayak plincess," gumam anak kecil satu lagi, wajahnya mirip, oh mungkin keduanya adalah adik kembar Alvo.

Sedangkan Alvo sendiri terkekeh mendengar kedua adiknya berbicara seperti itu, dan ia mengusap puncak kepala kedua adiknya. "Hehe, Qoni, Qila kenalin ini temen kakak, bukan princess."

Kiena gugup sendiri kala adiknya berbicara sebagai dirinya adalah seorang princess.

Kalau gue princess dan pangerannya Alvo sih gue mau, eh.

"Hai kak plincess," sapaannya hangat dan sopan seperti kakaknya. "Nama aku Qoni!!!"

"Kak plincess, aku Qila, aku kembal sama Qoni," teriaknya sangat excited melihat Kiena saat ini.

Alvo menghela napas berat. "Kan kakak udah bilang, dia ini Kiena, bukan princess, enak aja manggil dia princess, nanti dia ke geer-an, sayang."

Kiena menyikut Alvo dengan sebal. Sialan nih anak.

Kedua anak kembar itu tertawa bersamaan, seperti tak ada beban dalam hidupnya.

"Vo, tamunya ajak masuk ke dalam sayang," teriak Ghina terdengar sampai ke pintu utama.

"Iya, Bun," jawabnya.

"Mau aku gendong?" tanya Kiena berjongkok menyamakan tingginya dengan Qoni dan Qila.

"MAU MAU!!!" teriaknya bersamaa.

"Eh, eh, nggak, kalian berdua 'kan berat," larang Alvo ketika Kiena hendak menggendong Qoni dan Qila.

"Nggak apa-apa sih, Vo, mereka 'kan masih anak kecil, masih enteng lah, liat ukuran badannya? Mungil tau," ucapnya seraya menggendong keduanya.

KUNATATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang