halo, gatau kenapa waktu tuh cepet banget tiba-tiba gue udah mau UAS gitu, gila lo bayangin, seminggu ulangan bersama dan sebulan kemudian ulangan lagi, AGH DIKIRA GUE ROBOT. astagfir ckck, udah tugas numpuk,inilah itulah, setiap pelajaran pasti ada ppt, gue pusing sendiri, KANTONG PLASTIK MANAAA KANTONG!!! GUE PENGEN MUNTAH UNTUK SEKARANG INI.
terdengar dramatis abis, yha mau diapain lagi, eh kok gue jadi curcol gini.
gue banyak bacot, udah ah bacotan gue gak bermutu abis. HAPPY READING!!!!
semoga mengerti dan yah lo tau tulisan gue ini masih kurang dan gak sempurna. tolong dimaafkan.
******
DENGAN susah payah, ia membersihkan kolam ikan yang ada di belakang rumahnya, tentu ini adalah kegiatan rutin setiap minggunya untuk membersihkan kolam ikan rumahnya, karena Alvo adalah anak cowok satu-satunya, mau tak mau ia harus membantu Ayahnya menyelesaikan pekerjaan ini.
"Kak Alvooo! Abis gini bikinin Qila nasi goleng ya!" mintanya manis.
Alvo tersenyum manis kepada Qila adik kembarnya yang ia sayangi. "Tentu Qila."
"Qoni juga Kaaak, aku mau es klim," teriaknya lagi, kini keduanya menganggu aktivitas Alvo yang benar-benar melelahkan. Keduanya sekarang jongkok melihat Alvo yang ada di dalam kolam ikan.
"Iya Qoni, nanti kak Alvo beliin es krim, kok, tapi Qoni sama Qila harus bisa ngomong 'R' dulu," godanya melihat adik kembarnya cemberut.
"Ayaaaah! Kak Alvo menyebalkan, aku 'kan nggak bisa ngomong el," cadel Qila merengek kepada Ayahnya yang di samping Alvo saat ini.
Pantas, kedua adik kembarnya itu tak bisa menyebutkan huruf 'R' karena mereka masih berumur empat nah loh, bayangkan saja lucunya seperti apa.
Gardi menggelengkan kepalanya melihat anak kembarnya itu merengek karena godaan Alvo, sangat amat bahagia dan hangat keluarga ini.
Gardi mengacak rambut Qila dengan lembut. "Kak Alvo hanya bercanda sayang."
"Wooo, kak Alvo mentang-mentang bisa ngomong el jadi gitu, wo!" desisnya melihat Alvo yang sedang tertawa cekikan melihat adiknya merengek seperti itu.
"Minta sama Bunda gih, kak Alvo lagi sibuk bantuin Ayah, ya?" bujuk Gardi melihat anaknya merengek minta dimasakin oleh Alvo.
Keduanya tersenyum senang kala mereka meminta Bundanya, dengan larian ala mereka, mereka memasuki rumah dan mendapati Bunda mereka yang sedang di dapur.
"Yah, Qoni sama Qila makin lucu aja," canda Alvo seketika.
"Ayah juga nggak habis pikir sama mereka berdua, lucunya masih sama," balas Gardi.
"AYAH, ALVO AYOK MAKAN SIANG," teriak Ghina dari arah meja makan.
Keduanya sontak mengangguk dan memberhentikan aktivitas mereka. Ponsel yang ada di saku Alvo bergetar seketika ada pesan masuk.
Kiena : vo!
Lagi-lagi senyumnya mengembang kala melihat pesan yang masuk dari teman perempuannya itu, ia sangat amat senang ketika mendapat pesan darinya. Dengan ketukan di jari ia membalas.
Alvo : iya?
Ia segera memasukkan kembali ke dalam sakunya, setelah itu ia mencuci tangannya di westafel dekat dengan kamar mandi, selama ia membalas dan tersenyum layaknya orang gila ternyata ada yang melihat adegan seperti itu.

KAMU SEDANG MEMBACA
KUNATA
Teen FictionKisah seorang gadis lugu, cantik dan konyol tentunya, dalam masa SMA nya yang seperti kata orang adalah masa paling indah, justru membuat sang pemilik nama Kiena ini kebingungan dengan adanya tiga laki-laki yang masuk ke dalam kehidupannya. Membuatn...