EPILOG

275 12 4
                                    

DENGAN cepat pengantin perempuan itu melemparkan sepuket bunga kepada para tamunya, jujur pengantin perempuan itu merasa bahagia, mengingat dirinya sudah sah menjadi istri dari vokalis band terpopuler.

Seorang wanita menangkap sepuket bunga itu dan mendapati sorakan dari para tamu lainnya dan juga Kiena yang tampaknya sangat bahagia dengan ini.

Kiena beranjak dari bawah panggung untuk menuju pada pengantin baru yang beberapa jam lalu baru sah menjadi sepasang suami istri.

"Selamat ya, Lei, akhirnya lo dapet juga suami yang baik dan pengertian seperti dia ini!" sahut Kiena melirik pengantin pria yang gagah dan tampan itu.

Leira mengangguk seraya melihat anak kecil yang kiranya baru berumur dua tahun ini dalam gendongan Kiena seraya mencubit pipinya gemas. "Makasih lho, Kak, anyway anak lo lucu juga."

"Iyalah seperti Ibunya yang sangat lucu ini," goda Kiena terkekeh geli mendengar itu. "Dan lo, Bang, wah tampaknya lo memang gagah ya untuk sekarang ini."

Zidan tersenyum. "Emang gue gagah, dari kemarin kemana aja lo?"

"Iyain aja deh ya perkataan lo, Bang, oh iya mana Saskya?" tanya Kiena seraya melihat sekitar.

"Hai semua! Kalian lihat!" unjuk Saskya tiba-tiba ke atas panggung seraya menunjukkan sepuket bunga yang baru saja Leira lemparkan itu.

"Wih! Cie yang dikit lagi bakalan nikah," goda Kiena.

Saskya tersenyum malu dengan ini.

"Emang udah ada calonnya?" tanya Zidan dengan wajah mencibirnya itu.

"Udahlah! Sayang, sini dong," Saskya memperlihatkan calon suaminya, woah astaga, Kiena hampir tersedak dengan ini.

"Lah? Kak Fariz?" Kiena tertawa melihatnya bersama Saskya. "Ini 'kan kakak kelas lo dulu yang sering lo ceritain, ya 'kan, Sas?"

Saskya memutarkan kedua bola matanya lalu bergandengan erat pada lengan Fariz dengan mesra.

Biarkan mereka menikmati masa-masa indahnya, hanya sekarang Kiena sedang sibuk mengurusi buah hatinya, anaknya laki-laki lucu sekali, ganteng, seperti Ayahnya.

"Sayang! Kamu mau makan apa?" tanya Alvo melihat Kiena yang dari tadi hanya memerhatikan Zafran, Kiena menoleh dengan membalas anggukan dan segera mengampiri sang suami.

"Apa aja." jawabnya, "nggak usah terlalu memfokuskan pada Zafran, Ca, aku kapan dimanjain sama kamu?"

Kiena hanya mendengus kesal dengan sikap Alvo yang tak pernah berubah sejak sepuluh tahun yang lalu. "Bosen kali manjain kamu mulu."

"Yeu, kamu mah."

"Ih apasih."

Tampaknya sekarang sudah beda, Kiena yang dulu yang banyak omong, dengan segala tingkah laku bringasnya itu, tapi sekarang dengan segala keIbuannya, dengan perilaku kalemnya karena hanya semata-mata ingin mendidik anaknya lebih baik, dan ia hanya bisa bernapas lega dengan kehidupannya saat ini.

-----

- END –

-~-~-~-~-

A/N

HAI SEMUA! AKHIRNYA YA! AKHIRNYA!

akhirnya karena gue gak jadi nelantarin cerita ini, dan akhirnya juga karena gue udah nyelesain cerita abal-abal gue.

gue gak tau dari awal sampai akhir cerita ini nyambung atau gak.

gue cuma mau bilang

MAKASIH KEPADA TUHAN YANG MAHA ESA.  

MAKASIH MAKASIH BANGET BUAT YANG UDAH BACA DAN KASIH VOTE DAN COMMENT

dan buat temen gue yang tiap hari eh gak deng, selalu ngedukung gue makasih ya siapa tuh namanya? eh oh iya Muzdaapr  THANKS BANGET YHA GUE SAMA LO

AKU PADAMU....

dan makasih buat temen-temen gue dikelas, yang gue gak bisa jabarkan satu persatu, elah ck, wkwk.

gue gila sepertinya.

byeee! 

oh satu hal lagi.

baca ya cerita baru gue yang berjudul 'Everything is Okay'

akan dipublish, nanti bisa cek di profile gue aja yak.

salam kecup sayang dan cinta

siti khairunnisah.

bye! see you!

24-12-2015


KUNATATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang