NINETEEN

131 11 0
                                    

halo.

------

KONSER Zidan diadakan malam ini, Kiena sibuk dengan ini-itu ditambah dengan baju yang ia kenakan nantinya, lihat sekarang Saskya tampak greget dengan perlakuan Kiena untuk saat ini.

"Yang ini apa yang ini, Sas?" tanyanya dengan menunjukkan baju yang tampaknya tak cocok sama sekali pada konsernya Zidan nanti.

Saskya menghela napas panjang. "Gue akui, lo nggak cocok pakai itu, yah yang normal aja kali, Ca, masa lo mau ke konser tapi pake dress gitu?"

Kiena tersenyum konyol, ia melirik lemarinya yang sudah kacau balau, entahlah ia bingung pakai apa untuk ke konsernya Zidan nanti. "Kalau kata gue nih ya, lo mending pake baju yang simple."

"Baju yang simple untuk konsernya, Bang Zidan?" tanyanya dengan mata yang sengaja ia lebarkan. "Kan konsernya Bang Zidan selalu gue tunggu dari awal, gue harus pake yang spesial, you know."

"Nggak, nggak, lo harus pake yang ini," unjuk Saskya memperlihatkan atasan baju dan juga celana jins yang tampak simple.

Kiena menggeleng. "Nggak, itu nggak sama sekali cocok untuk gue."

Saskya tampak heran yang ia pilih, jelas-jelas ini beneran cocok untuk Kiena, kenapa Kiena jadi ababil seperti ini?

Ponselnya bergetar, dengan cepat Kiena mengambilnya dan ia tempelkan pada telinganya. "Kenapa?"

"Gue udah di bawah nih, bukain pintu kek," suara geraman itu berasal dari Alvo, entahlah ia senang jika Alvo yang menelpon, pipinya kemudian bersemu merah tanpa ia sadari.

Kiena berlari ke arah balkon kamarnya, dilihat dari atas tampak seorang cowok dengan pakaian simple nya tengah menelpon dengan gaya marah-marahnya itu.

"Bentar ya," klik, ia memutuskan sambungan, dengan gerak cepat Kiena lantas turun ke bawah dan membukakan pintu rumahnya dengan segera.

"Hai!" tampak senyuman hangat menghiasi wajahnya yang imut ini, senyuman itu dibalas oleh Alvo yang tak kalah manisnya, Alvo mengacak rambut Kiena asal lalu masuk ke rumahnya.

"Kamu belum siap?" Alvo melihat Kiena yang tampaknya masih santai-santai saja.

"Belum."

Alvo menghela napas panjang. "Dari tadi ngapain aja, hm?"

"Milihin baju, abisan nggak ada cocok buat aku," jawabnya sekenanya. "Mau minum apa?"

"Yah pake yang simplelah sayang, 'kan mau ke konser doang," jawabnya dengan melihat ke arah Kiena, "Untuk minum, terserah."

Kiena mengangguk dan membawakan segelas air lemon dengan tambahan es. "Aku mau ganti baju dulu, kamu tunggu ya."

Alvo mengangguk dengan segera Kiena berjalan gontai pada anak tangga yang menuju kamarnya.

-----

Jalanan tampak macet untuk malam ini, terlihat dari beberapa mobil yang ada di depannya saat ini, Saskya hanya pasrah di belakang melihat Kiena dan Alvo yang tampaknya sedang unyu-unyuan seperti itu, sudahlah.

Sampai di konser Zidan, terlihat dari beberapa mobil yang terparkir rapi di tempat parkiran, dengan cepat Alvo memakirkan mobilnya dan turun dengan wajah mereka yang terlihat ceria.

"Gue nggak sabar untuk ngeliat Bang Zidan nyanyi di atas sana," ujar Kiena dengan greget.

Alvo menautkan alisnya heran. "Lah, lo kenal sama vokalisnya?"

KUNATATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang