Adhera Evangeline

484 20 4
                                    

Hari senin selalu melelahkan. Pagi-pagi saat semua orang masih menguap dan ingin bersembunyi di balik selimut untuk sebentar saja tidur lagi, aku harus mengikuti upacara bendera dan bermandikan cahaya pukul tujuh pagi yang menyengat. Itu, diikuti dengan pelajaran sejarah yang super duper membosankan.

Hari ini pun tanpa terkecuali. Setelah upacara berakhir, aku segera bergegas ke loker untuk mengambil buku sejarah yang berat saking tebalnya. Tanpa ku sadari sudah ada seseorang yang memperhatikanku dari belakang.

" Hei, repot banget deh keliatannya"

Aku berbalik dan menemukan Dheris berdiri dengan tangan terlipat di dada. Oh ya, untuk kalian yang belum kenal dia ini Dheris Wiradinata salah satu sahabatku. Bukannya aku tidak tau kalau dia menyimpan rasa padaku, hanya saja aku berusaha untuk mengabaikanya. Ya karena kalian tau, dia itu sahabatku.

"Bukan urusan kamu"

Aku lalu berjalan terus tanpa menolah. PMS datang lebih awal bulan ini.

UnknownTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang