tujuh

72 10 0
                                    

Dhera's POV

Dimana aku sekarang? Di taman belakang villanya Rain. Duduk sendirian di sebuah ayunan di dekat kolam renang. Sendirian. Iya sendirian. Suasananya di sini bikin aku sedikit tenang. Sunyi, sejuk, sesekali angin menerbangkan rambutku.

Sejenak aku termenung, tenggelam dalan pikiranku yang isinya gak karuan.

Cuma manusia gila yang mau mainin permainan konyol kaya gitu. Gak elit pikirku.

Ya jelaslah, mainan kaya gitu tuh gak masuk akal. Apa? Kejar-kejaran sama hantu? Oh plis deh ini jaman modern kali, kenapa masih aja main hantu-hantuan. Bukannya aku gak percaya hantu, cuma ya jaman gini masih main sama hantu kaya jaman nenek moyang tau gak.

Udah mainnya sama hantu, taruhannya nyawa pula. Ya silahkan aja anggap aku penakut atau pengecut silahkan aku gak peduli. Aku cuma gak mau nyawaku melayang cuma gara-gara mainan konyol itu.

"Hai" sapa seseorang.

Aku menoleh ke asal suara tersebut yang ternyata adalah Windi.

"Masih bete soal yang tadi?" tanya Windi yang langsung duduk di ayunan sebelahku.

"Biasa aja" jawabku berusaha bersikap senormal mungkin.

"Hmm" dia bergumam.

Kemudian kekosongan mengisi suasana diantara kami.

"Kita semua pada mau main permainan itu" ujar Windi.

Hah dasar gila batinku.

Aku cuma menganggukkan kepala merespon perkataan Windi barusan. Gak ada niat buat ngomong.

"Lo gimana?" tanyanya lagi.

Kalian harusnya udah tau jawabannya batinku lagi.

Aku diam tak menjawab, menunduk memandangi kakiku yang ku gerak-gerakkan.

"Dhera" panggil Windi.

"Hmm"

"Oh ayolah Ra, just for this time. Kita kan disini niatnya buat liburan, seneng-seneng bareng. Masa iya lo gak ikut" katanya berusaha membujuk.

"Ya seneng-seneng dengan cara taruhan nyawa" kataku sedikit mencibir.

"Ra..."

"Kalo kalian mau main, ya silahkan main. Gue tetep gak mau ikut" jawabku tegas lalu menoleh ke arah Windi.

"Jangan salahin gue kalo nanti terjadi apa-apa" kemudian aku bangkit dari ayunan hendak meninggalkan Windi.

"Ra..." Windi berusaha mengehentikan jalanku.

"Plis gue mohon, ikut ya" Windi memasang wajah memelas.

"Gak Win, sorry. Kalian boleh seneng-seneng tanpa gue kali ini" aku mencoba tersenyum, lalu benar-benar pergi meninggalkannya.

Windi's POV

Setelah perdebatan antara gue-Dheris sama Rain-Gio tadi, akhirnya Rain dan Gio setuju buat main permainan yang diusulin Dheris. Midnight man.

Tapi lain sama Dhera, dia gak setuju dan langsung pergi gitu aja tadi. Saat Rain nanya gimana sama Dhera, gue langsung dengan senang hati menawarkan diri buat bujuk dia supaya mau ikut main.

Dan setelah itu pula gue langsung nyari Dhera yang ternyata ada di taman belakang.

"Hai" sapa gue menghampiri dia.

"Masih bete soal yang tadi?" tanya gue hati-hati.

"Biasa aja" kata Dhera

Gue bergumam sebentar. Mikir harus ngomong kaya gimana supaya Dhera gak makin bete dan makin gak mau main.

"Kita semua pada mau main permainan itu" kata itu yang keluar dari mulu gue.

Dia cuma diam sambil menganggukkan kepalanya. Argh sial, apa gue salah ngomong?

"Lo gimana?" tanya gue lagi.

Gue merhatiin dia tapi Dhera cuma diam tak menjawab, menunduk entah ngeliatin apa di bawah sana.

"Dhera" gue coba manggil dia.

"Hmm" Dhera bergumam.

"Oh ayolah Ra, just for this time. Kita kan disini niatnya buat liburan, seneng-seneng bareng. Masa iya lo gak ikut" kata gue mulai kesel diginiin.

"Ya seneng-seneng dengan cara taruhan nyawa" jawabnya mencibir.

"Ra..."

"Kalo kalian mau main, ya silahkan main. Gue tetep gak mau ikut"

"Jangan salahin gue kalo nanti terjadi apa-apa" kemudian dia bangkit mau ninggalin gue.

"Ra..." gue berusaha menghalangi jalannya.

"Plis gue mohon, ikut ya" gue pasang muka semelas mungkin masih berusaha ngebujuk dia.

"Gak Win, sorry. Kalian boleh seneng-seneng tanpa gue kali ini" Dhera senyum terus pergi ninggalin gue sendirian.

Gue cuma bisa ngeliat punggung Dhera yang lama-lama menjauh.

Harus pake cara apa lagi coba buat bujuk lo Dher? Argh gue nyerah, terserah lo mau ikut atau engga batin gue.

Gue langsung ikutin Dhera masuk ke villa. Gak enak juga lama-lama sendirian di taman belakang.

●○●○●○●○●○●○●○●○●○●○●○●○●○●

HEYHO!!!!

Ketemu lagi sama author nih hehe *nyengir kuda*

Semoga suka ya sama lanjutan ceritanya. Masih ditunggu vote und commentnya. Mohon kritik dan sarannya juga ya readers. Aku masih amatir soalnya xoxo

Salam cinta,

♡author cantique









UnknownTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang