Hai, kenalkan namaku Windia Aletta. Orang-orang biasa memanggilku Windi. Saat ini aku sedang menunggu teman sebangkuku yang juga sahabatku Adhera Evangeline. Kalian mungkin sudah kenal dia di part sebelumnya.
"5 menit ya, Ra" kataku mencibir saat yang ku maksud tadi datang. Tanpa membalas perkataanku, dia langsung duduk dan meletakkan barang yang dibawanya di atas meja.
"Gila kali ya gue ngomong sama patung" kataku kesal diabaikan.
"Yaila gitu aja ngambek" jawabnya seraya menyenggol lenganku.
"Wah patung bisa ngomong yaa" jawabku asal.
"Gue tadi beneran dari loker, dan lo tau? Seperti biasa Dheris tiba-tiba muncul dan ngikutin gue, makanya gue lama" katanya mencoba menjelaskan.
Aku menghela napas, kemudian menoleh ke arahnya. Si Dhera ini gak peka apa gimana coba? Udah jelas si Dheris suka sama dia, tapi dia tetap bersikap biasa aja. Acuh. Bodo amat. Gue sebagai sahabat mereka sebenernya mendukung kalo mereka jadian. Tapi apa daya kalo Dheranya aja gak ada rasa sama si Dheris.
'Wooyyy' Dhera melambaikan tangannya di depan wajahku.
"Apaansih ganggu aja" kataku sebal.
"Yeee udah bagus gue sadarin, tuh Pak Satyo udah masuk. Dasar gak tau terimakasih cih"
"Maap hehee" aku cengar cengir najis ke arah Dhera.
KAMU SEDANG MEMBACA
Unknown
Tajemnica / ThrillerHei, Kulihat dirimu sedang sibuk sekarang. Kau sibuk seperti orang jaman sekarang. Di depan layar monitor selama berjam - jam melakukan hal - hal yang tak aku pedulikan. Kau terlihat nyaman dengan berbaring di atas kasur empukmu itu. Tapi tunggu, ka...