"Bangun val. Kita sudah sampai di rumah Grandma." Suara Jimmy menyadarkan diriku. Membuat ku terbangun.
Apakah aku tertidur? Bagaimana aku bisa berada di mobil. Aku merasa tidak enak dengan jimmy. Apakah aku di gendong olehnya? Oh God badanku pasti berat.
"Kau ringan sekali Val. Aku tidak berat sama sekali. Aku senang membawamu kemanapun." Ia terkekeh melihat wajahku yang mulai memanas.
"A-apa? Aku tidak berbicara seperti itu. Apakah kau bisa membaca pikiranku?" Aku heran dengannya.
"Kau benar Val. tau kan kalau sesama mate bisa membaca pikiran masing - masing?" ia tersenyum sangat lebar padaku.
Huftt menyebalkan berhentilah tersenyum aku tidak akan terpesona olehmu. Ia terkekeh lagi membaca pikiranku
"Kau curang jim. Aku tidak bisa membaca pikiran mu dan kau membaca semuanya. Berhentilah membaca pikiran ku. Aku butuh privasi, kau tahu?" Aku mendengus sebal olehnya.
Ia tersenyum jahil. Lalu perlahan tapi pasti tubuhnya semakin mengikis jarak di antara kami. Aku merasa jantungku semakin berdetak tak karuan. Ia memberikan kecupan singkat. Di mana indra itu yang biasa aku gunakan untuk berbicara.
Oh tuhan bisakah ia tidak menciumku tiba - tiba? Aku kaget sekali di buatnya.
"Aku tidak bisa val. Bibirmu sangat menggoda. Kau tahu Max wolf ku sangat memaksa diriku untuk menandaimu dan melakukan penyatuan sekarang juga. Tetapi aku tidak bisa. Aku tidak mau memaksamu melakukannya. Aku tidak ingin kau membenciku val, seperti malam itu. Aku tidak bisa menyakitimu val," lirih jimmy. "Aku terlalu mencintaimu." tambahnya.
Aku melihat sorot kekhawatiran di matanya. Apakah ia benar – benar mencintaiku? Aku bahagia mendapatkan mate yang begitu penuh pengertian.
Kelak jika waktunya tiba aku akan membiarkan penyatuan menyatukan kita jim. Aku janji besabarlah sebentar. Aku tidak ingin melakukan hubungan tanpa ikatan pernikahan. Aku berbicara dalam hati kepada Jimmy ia terlihat mengerti dan mengangguk dan mengajak ku turun untuk segera bertemu grandma.
Grandma tersenyum melihat diriku datang bersama Jimmy. Ia kelihatan merasa lega sekali. Aku menjadi tidak enak terhadap Grandma. Pasti ia begitu khawatir padaku.
Maafkan aku Grandma aku tidak ingin membuatmu khawatir. Aku menyayangi dirimu. batinku dalam hati.
Lalu Grandma langsung memeluk diriku. Dan mengajak aku serta Jimmy untuk duduk di ruang tamu.
"Jadi kau adalah mate dari cucuku Avalee?" Grandma memulai pembicaraan pada kami.
"Tentu Ms.Spencer. Perkenalkan namaku Jimmy O'nell aku berasal dari Black Moon Pack. Aku datang karena Alpha menyuruhku untuk menyelidiki soal Rogue yang berasal dari sini. Rogue mulai mengganggu pack kami dan Alpha berencana untuk melakukan penyerangan."
"Jadi kau adalah Beta. Apa maksudmu tentang Rogue yang berasal dari sini? Apakah Rogue itu Rogue yang sama yang menghancurkan Blue Moon Pack dulu?" Grandma terlihat gelisah mendengar pernyataan dari Jimmy.
"Benar Ms.Spencer . Rogue itu adalah Rogue yang sama yang menghancurkan pack milik kalian. Aku benar - benar minta maaf berbicara seperti ini." Jimmy terlihat menyesal.
"Tidak apa - apa Jim. Aku mengerti sekarang. Panggil aku Grandma. Bagaimanapun juga kau akan menjadi pasangan dari Avalee." Grandma melirik ke arahku.
"Grandma, ceritakan semuanya tentang orang tuaku. Mengapa aku bukan werewolf seperti kalian? Padahal grandma adalah werewolf. Dan bagaimana orang tuaku bisa meninggal? Aku sudah siap mendengar semuanya Grandma." lirihku kepada Grandma.
"Baiklah, Grandma akan mulai menceritakan semuanya. Dahulu kala di sini berdiri sebuah pack yang kuat bernama blue moon pack. Grandma adalah luna dan Grandpa adalah alpha. Kami hidup damai dan memilih satu orang anak laki – laki bernama Asher. Yaitu Ayahmu. Hingga Ayahmu beranjak dewasa dan menggantikan kepemimpinan. Semuanya berjalan lancar."
"Lalu Ayahmu menemukan mate nya. Ternyata matenya adalah seorang anggota dari Rogue bernama Eriena. Ayah dan ibumu sangat bahagia ketika bertemu. Hingga akhirnya Ibumu memilih keluar dari Rogue dan bergabung ke dalam Blue Moon Pack." Grandma terlihat bahagia menceritakannya.
"Lalu pimpinan Rogue merasa kalau ibumu berkhianat karena lebih memilih musuhnya. Hingga pada saat kelahiranmu Rogue melakukan penyerangan secara tiba - tiba. Grandpa melawan pimpinan rogue hingga tewas dalam peperangan." Raut wajah Grandma terlihat sedih melanjutkannya.
"Setelah itu Ayahmu turun tangan. Ia melawan pimpinan Rogue sendirian. Ibumu merasa gelisah saat dalam proses kelahiran. Setelah kau berhasil lahir ke dunia. Saat itu juga nyawa ayahmu telah tiada di tangan pimpinan Rogue. Ibumu merasakan kematian Ayahmu dan begitu terpuruk. Ia langsung berlari menuju ke medan perang. Grandma sudah mencegahnya, Tetapi tidak berhasil. Karena ibumu masih begitu muda. Ia tidak bisa menahan amarahnya.
"Hingga akhirnya Ibumu melawan pimpinan Rogue. Karena merasa jika Ayahmu mati maka ia lebih memilih ikut mati bersama Ayahmu. Tetapi karena Ibumu habis dalam proses melahirkan ia berhasil di jatuhkan juga oleh pimpinan Rogue. Begitu Grandma merasakan kematian ibumu. Grandma langsung kabur dari pack dan membawa dirimu seorang diri.
"Grandma memutuskan untuk merawat dirimu dan tidak akan membiarkan dirimu sebatang kara. Walau rasanya kematian lebih baik. Tetapi Grandma tidak ingin melihat kau sendiri Val. Beruntung pimpinan Rogue tidak tahu akan kepergian Grandma yang membawamu hingga sekarang.
"Dan Soal dirimu yang belum berubah menjadi werewolf. Grandma juga tidak tahu akan hal itu. Mungkin karena ibumu adalah half werewolf jadi proses perubahanmu begitu lama."
Aku merasakan banyak kenangan buruk yang terlihat jelas dalam raut wajah Grandma. Terdapat sorot kekecewaan dalam matanya. Aku kaget akan kenyataan yang sebenarnya. Kupikir hidupku biasa saja dan normal seperti manusia biasa pada umumnya.
"Jangan khawatir Grandma. Black moon pack pasti akan melakukan serangan terhadap Rogue. Karena kelakuan Rogue yang semakin banyak melanggar batas - batas wilayah. Serta berani menganggu Alpha kami." Jimmy menenangkan Grandma.
"Lakukan yang terbaik untuk pack mu Jim. Aku yakin Alpha senang memiliki Beta seperti dirimu." Grandma tersenyum terhadap Jimmy.
"Lalu apakah kau sudah menandai Avalee dan melakukan penyatuan?." Grandma mulai terlihat curiga terhadap Jimmy
"Tidak Ms.Spencer. Avalee tidak ingin melakukan hal tersebut tanpa ikatan pernikahan dan saya pun tidak akan memaksakan kehendak Avalee sendiri."
"Kalau begitu menikahlah besok. Tunggu apa lagi? Lagi pula kau hanya sementara di sini dan aku yakin cepat atau lambat Alpha akan memanggil dirimu kembali Jim." Grandma terlihat senang mengucapkannya.
"A-apa? Besok? Yang benar saja Grandma. Ini begitu cepat untukku." Aku tidak habis pikir Grandma begitu menginginkan pernikahan ku dengan jimmy segera.
"Jangan begitu egois val. Apakah kau tidak tahu perasaannya yang selalu menahan nafsu untuk tidak menyentuh dirimu? Kau tau kan seorang werewolf tidak bisa menahan begitu lama untuk tidak menandai matenya." Grandma memberikan penjelasan padaku.
Aku terpaku mendengar ucapan Grandma. Grandma benar, selama berada di dekatnya aku tidak merasakan kenyataan bahwa Ia terlihat begitu menderita jika di dekatku. Seharusnya aku sadar kalau ia tidak bisa menahan begitu lama. Sungguh aku bodoh sekali. Aku begitu egois.
"Baiklah Grandma minggu depan kita akan menikah." Aku merasa sebuah senyuman pun merekah dengan cepat di wajahku.
Mendengar jawabanku. Lantas membuat kedua mata Jimmy yang terbelalak kaget akan ucapanku. "Minggu depan? Kau yakin Val? Aku tidak ingin memaksamu."
"Tidak Jim. Bersabarlah hingga minggu depan." Aku merasa sangat yakin mengucapkannya dan tersenyum kepadanya.
Ia seperti menimbang – nimbang sambil melihat wajahku, kemudian menganggukkan kepalanya sebagai tanda menyetujui ucapanku. Dan Grandma memberikan restu serta persetujuan untuk kami.
Tbc.
KAMU SEDANG MEMBACA
Avalee Dwyne
WerewolfCOMPLETED Semenjak aku bertemu dengannya berbagai macam kenyataan mulai muncul bersama dengan emosi yang terkadang begitu menyakitkan. Belum lagi sikap, aroma, suara dan tubuhnya yang membuat diriku terus merasakan tekanan aneh yang terus berkecamu...