"Jadi kau mengundurkan diri Ms.Dwyne? Sayang sekali kau termasuk dalam karyawan terbaik yang ku punya. Seharusnya kau tidak mengundurkan diri secepat ini." Aku mengajukan surat pengunduran diri kepada Mr.Jequan.
"Itu benar Mr.Jequan. Maafkan saya tapi saya harus mengundurkan diri." Aku meyakinkan Mr.Jequan akan keputusan yang ku buat.
"Baiklah kalau kau begitu yakin. Aku akan menerima surat pengunduran dirimu. Senang bekerja sama denganmu. Semoga kau bahagia selalu." Mr.Jequan terlihat pasrah dengan surat pengunduran diriku yang tiba - tiba.
"Terima kasih Mr.Jequan. kau sudah ku anggap sebagai Ayahku sendiri selama aku bekerja denganmu. Semoga hidupmu bahagia selalu. Kau selalu berperilaku baik terhadap setiap karyawan disini." Aku tersenyum dan bersalaman dengannya lalu mengucapkan salam perpisahan kepadanya.
Hmm kurasa aku akan merindukan perpustakaan ini. Sungguh pilihan yang berat. Tapi aku harus melakukannya demi Jimmy
Jimmy menyuruhku untuk mengundurkan diri dari pekerjaan ini. Ia bilang ia sanggup memenuhi kebutuhan hidupku di london. Dan juga ia meminta aku ikut ke london. Awalnya aku tidak terima karena aku tidak mau meninggalkan Grandma sendirian. Tetapi Grandma memaksa dan menyuruhku untuk ikut ke london bersama Jimmy.
"Jika kau menginginkan pekerjaan ini kembali atau membutuhkan bantuan, datang dan bicaralah padaku. Pasti aku akan membantu dirimu. Kau sudah ku anggap seperti putriku juga Ms.Dwyne." Raut wajahnya menuangkan senyuman kepada ku. Aku tidak menyangka Mr.Jequan akan berbicara seperti ini.
Aku hanya mengangguk kepada Mr.Jequan. Lalu memberikan pelukan hangat padanya. Sebelum aku benar - benar beranjak pergi dari ruangannya.
Setelah mengundurkan diri dari pekerjaanku. Aku bertemu dengan Calista di sebuah cafe dan menceritakan semuanya. Aku bercerita akan werewolf serta mate dan hal – hal lain yang tidak masuk akal.
Awalnya ia tidak percaya atas apa yang aku katakan. Tetapi aku meyakinkannya dan ia akan datang ke pernikahan ku besok. ya tak terasa sudah enam hari aku tidak bertemu dengan Jimmy. Aku sangat merindukannya. Rasanya seperti satu bulan tidak melihat dirinya.
Setelah perbincanganku dengan Grandma enam hari yang lalu. Ia langsung pamit kepada Grandma. Karena ia mendapatkan info atas pergerakan dari Rogue. Dan setelah itu aku tidak bertemu dengannya dan tidak mendengar kabarnya. Tetapi Grandma tetap meyakinkan diriku untuk tetap tenang dan yakin bahwa Jimmy pasti akan datang di hari pernikahan besok. ia pasti tidak akan lupa.
.........
Aku terkesiap melihat pantulan diriku di cermin. Aku telah menggunakan gaun pernikahan berwarna putih polos yang menjulang panjang hingga kakiku tak terlihat. Sungguh gaun yang sangat indah. Tidak lupa dengan bunga yang akan ku bawa nanti. Aku harap Jimmy tidak datang terlambat di hari pernikahan kita.
Aku melihat Calista dan tunangannya, Harold. Sudah datang serta Grandma di bawah. Pernikahan kami berlangsung di halaman belakang rumah Grandma. Pernikahan ini hanya di hadiri oleh Grandma, Calista dan Harold. Hanya mereka saja.
Awalnya aku hanya ingin Calista saja yang datang. Tetapi Calista membawa Harold juga ikut bersamanya. Ia bilang kalau Harold hanya menemaninya saja. Ia tidak mau jika datang sendirian dan tidak membawa pasangannya. Aku mengizinkannya asal ia tidak mengumbar kemesraannya di depan Grandma.
Jimmy belum juga datang padahal 15 menit lagi pendeta akan memulai acara yang berlangsung suci ini.
Kemana perginya Jimmy? Mengapa ia datang lama sekali. Aku tidak akan memaafkannya jika ia tidak datang pagi ini.
Detik demi detik telah kulewati. Aku merasa semakin tidak bisa menunggu lebih lama. Aku tidak habis pikir mengapa ia senang sekali membuat diriku menunggu seperti ini. Ia bilang ia mencintaiku, tetapi mengapa datang lebih awal saja ia tidak sanggup? Apakah sebuah pernikahan hanya permainan saja untuknya? Aku benar - benar tidak mengerti akan semua sikapnya padaku.
Tiba - tiba aku melihat Jimmy sudah berada di samping Grandma. Mereka berbicara sebentar sebelum akhirnya Jimmy datang ke arahku dan membisikkan sesuatu di telingaku.
"Jangan gugup Ms.Dwyne sebentar lagi aku akan mengubah nama belakangmu menjadi milikku." Ia tersenyum kecil kepadaku.
Baru saja aku ingin memarahinya, Tetapi Pendeta telah datang memanggil Jimmy untuk melangsungkan sebuah pernikahan. Lihat saja nanti malam aku tidak akan memberikan malam pertama yang kau idamkan di otakmu itu Jim.
Aku gugup. Aku berjalan perlahan – lahan menuju altar di dampingin oleh Grandma. Grandma menenangkan ku. Tak terasa aku sudah berada di sampingnya dan pendeta mulai melakukan sebuah ikatan pernikahan yang sakral ini.
"Apakah anda, Jimmy O'nell. Bersedia menjadikan wanita ini untuk menjadi istri anda, berjanji untuk saling mencintai dan menghargai, baik dalam keadaan sakit maupun sehat, di dalam susah maupun senang, dia adalah yang utama dari segala hal. Menjadi tempat bergantung bagi dia, dan hanya bagi dia selama – lamanya hingga akhir hidup anda? Bersediakah anda?"
"Saya bersedia." Jimmy menjawabnya dengan penuh keyakinan.
"Apakah anda, Avalee Dwyne. Bersedia menjadikan pria ini untuk menjadi suami anda, berjanji untuk saling mencintai dan menghargai, baik dalam keadaan sakit maupun sehat, di dalam susah maupun senang, dia adalah yang utama dari segala hal. Menjadi tempat bergantung bagi dia, dan hanya bagi dia selama – lamanya hingga akhir hidup anda? Bersediakah anda?"
"Aku-aku bersedia." Ada rasa lega muncul dalam hatiku ketika mengucapkannya.
Pendeta tua itu tersenyum, dan berkata. "Sekarang status kalian adalah suami istri. Jimmy O'nell, sekarang kau bisa mencium mempelai wanita."
Aku menatap Jimmy. Ia tersenyum padaku senyumnya kali ini sangat berbeda. Senyumannya seperti mengatakan ia sangat bahagia. Ia mulai membungkuk ke arahku, dan aku bergerak maju. Aku memejamkan mata. Aku ingin merasakan sentuhan bibirnya dengan mata tertutup.
Bibirnya akhirnya menyentuh bibirku dengan sangat lembut. Aku menegang. Tetapi mencair pada sentuhan tangannya. Kali ini rasanya berbeda. Rasanya aku adalah satu satunya wanita yang paling bahagia di muka bumi ini. Aku tidak merasa sebahagia ini sebelumnya.
Ia mempererat pelukanku di pinggangnya, seolah - olah tidak ingin membiarkan diriku pergi.
Tbc.
.......................
Di mulmed itu baju yang di pakai Avalee yaa readers^^
kalian juga boleh kok bayangin bajunya kaya gimana. Bebas hehe tapi aku bayanginnya gtu.Aku mau minta maaf kalau selama ini penulisanku masih berantakan atau EYD yang masih suka salah. Apa lagi tanpa sadar aku suka salah orang dalam pengetikan. Terlebih lagi penggunaan tanda titik dan koma yang aku rasa masih belum benar. Di sini aku masih banyak belajar. Karena ini juga pertama kalinya aku menulis di dunia orange^^
Terima kasih buat readers yang telah meluangkan waktunya hingga saat ini untuk membaca ceritaku yang masih banyak kekurangan ini.

KAMU SEDANG MEMBACA
Avalee Dwyne
Manusia SerigalaCOMPLETED Semenjak aku bertemu dengannya berbagai macam kenyataan mulai muncul bersama dengan emosi yang terkadang begitu menyakitkan. Belum lagi sikap, aroma, suara dan tubuhnya yang membuat diriku terus merasakan tekanan aneh yang terus berkecamu...