Part 12

5.8K 461 4
                                    

Jimmy tidur seperti bayi saat ini. Ia tertidur sangat pulas. Aku sampai tidak berani membangunkannya. Tetapi aku merasa tidurnya tidak tenang. Ia kadang mengerutkan dahinya saat tidur. Benar – benar lucu. Saat ini aku terus melihat tidurnya dari tempat duduk di samping kasur jimmy dekat jendela.

Kemarin saat aku membawa Jimmy ke dalam rumah. Aku tidak tega bertanya banyak hal padanya. Karena kondisinya yang saat itu sedang terluka. Jadi aku berusaha menahan segala pertanyaan yang muncul di kepalaku sebaik mungkin. Namun sekarang ia telah pulih.

Aku juga tidak ingin bertengkar padanya. Sebisa mungkin aku selalu mencoba mengerti padanya. Walaupun itu tidak mudah. Tak terasa sudah hampir 1 bulan aku mengenalnya.

Setelah aku pikir, Jimmy itu berbeda dari kebanyakan pria. Aku tidak bisa mengutarakan dengan kata – kata. Entahlah apa aku mulai jatuh cinta dengannya? Bahkan melihat dirinya bersama wanita lain kemarin membuat rasa amarahku semakin tak terkendali.

Aku memang menyayanginya. Tetapi cinta? Aku tidak tau. Bagiku rasa sayang dan cinta itu berbeda. Pantas saja banyak orang yang salah mengartikan. Jika seorang pria mengucapkan kata sayang kepada wanita, pasti wanita itu menganggapnya lebih. Padahal ternyata yang di maksud si pria, ia menyayangi wanita itu sebagai adiknya mungkin?

Aku banyak sekali melihat kehidupan cinta yang seperti itu. Aku memang pernah bilang bahwa aku mencintainya. Tetapi yang ku pikir saat itu cinta adalah sesuatu perasaan jika aku menatapnya, melihat wajahnya dan berada di dekatnya membuat hatiku berdebar – debar. Maka itu berarti aku mencintainya.

Tetapi ternyata definisi cinta yang kubuat itu salah. Itu hanya rasa kagum dan nyaman semata. Jika aku mencintainya tanpa alasan. Berarti aku benar – benar mencintainya. Itu yang aku baca dari beberapa sumber buku. Dan kebanyakan seperti itu.

Aku menikah dengannya juga karena rasa definisi itu. Kalau kalian pikir aku jahat mungkin itu benar. tetapi balik lagi ke sebuah definisi. Perasaan cinta akan tumbuh jika kalian selalu bersama dengannya. Dan aku merasa mungkin berada di dekatnya membuat aku tau apa itu cinta.

Sebelumnya aku hanya gadis polos yang tidak tau cinta sampai aku bertemu dengan jimmy. Aku mulai merasakan banyak hal bersamanya. Ya walaupun ia tidak pernah membuat kejutan manis dan sering meninggalkanku seorang diri tetapi aku malah semakin menyukainya.

Entahlah mungkin aku sudah gila.

Tanpa terasa aku tersenyum sendiri memikirkan hal ini.

"Kau sudah puas menatapku dan banyak memikirkan hal tentang cinta val?"

Aku terkejut karena tiba – tiba Jimmy membuka matanya dan berbicara seperti itu.

Ya ampun aku lupa kalau dia bisa membaca pikiranku.

Jimmy hanya terkekeh melihatku yang mulai memerah seperti kepiting rebus. Ia lalu mengerjapkan matanya berkali – kali. Lalu bangkit dari tempat tidur dan menghampiri diriku.

Matanya menatapku. Ia melihat wajahku lekat – lekat dan ia semakin dekat mengikis jarak di antara kami.

"Kau sangat bau Val. Apakah kau belum mandi?"

Aku langsung terbelalak kaget. Ternyata ia hanya mengerjaiku saja. Aku pikir ia akan... ah sudahlah aku semakin kesal padanya.

"Kau! Baru bangun sudah mencari masalah saja padaku. Baiklah aku memang bau belum mandi puas?!"

Ia semakin tertawa melihat diriku yang kesal padanya. "Sudahlah Jim. Aku akan mandi sekarang. Kau ini benar – benar menyebalkan!"

Baru saja aku ingin berjalan menuju kamar mandi. Ia menahanku dan memelukku dari belakang. "Aku hanya bercanda val. Kau memiliki bau yang sangat memabukkan. Membuat diriku tidak bisa menjauh darimu."

Avalee DwyneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang