Part 19

6.3K 403 7
                                    

Back to Avalee Pov

Secercah cahaya yang mampu menyilaukan mataku serta sanggup menusuk jiwaku dan juga merasuki seluruh panca indra tubuhku, membuat diriku tersadar dan terbangun dari kenyataan dunia.

Kali ini aku merasa memandang dunia dengan cara yang berbeda. Aku dapat merasakan semuanya dengan begitu detail serta sangat jelas.

Aku merasa indra penciuman diriku lebih tajam. Aku dapat menghirup semua aroma dengan sangat jelas. Penglihatanku juga menjadi lebih berbeda. Aku dapat melihat dengan teliti seekor laba - laba yang sedang membentuk sarangnya dengan sangat jelas.

Berapa kakinya, Kemana laba - laba itu melangkah. Mulutnya yang terus bergerak seiring dengan langkah kaki atau tangannya. Aku seperti sedang menonton sebuah film tentang pembentukan sarang di sebuah bioskop.

Rasanya sangat aneh mengingat seharusnya aku tidak bisa melihat hal seperinci ini. Sebenarnya apa yang terjadi?

Kepalaku rasanya sangat berat. Entah apa yang terjadi sebenarnya. Ingatan terakhir kali yang kuingat adalah saat bersama Jimmy di sebuah kapal. Dan oh ya tentu saja aku dan dia telah melakukannya.

Entah mengapa mengigat hal itu kembali membuat bibirku untuk tersenyum dengan sendirinya.

Lalu apa yang terjadi setelah itu? Sebenarnya aku ada di mana? Mengapa aku tidak mencium aroma nuansa laut yang begitu tajam? Ke mana perginya Jimmy? Mengapa kasur yang kutempati begitu berbeda? Dan bajuku? Aku telah memakai pakaian lengkap. Atau apa aku baru saja terbangun dari mimpi?

Sepertinya jika aku mengalami sebuah mimpi rasanya sangat tidak masuk akal. Mengingat sentuhannya yang begitu nyata. Entah mengapa aku sangat yakin akal hal itu.

Lalu di mana aku sebenarnya? Mengapa ruangan tempat aku terbangun di dominasi dengan nuansa yang serba putih?

Oh ayolah Val! Kau pasti bisa mengingat semuanya.

Saat aku sedang terduduk di tengah kasur dan memegang kepalaku dengan kedua tanganku. Berusaha untuk mengingat semuanya. Dan berusaha untuk menyadarkan diri dengan keadaan sekitar. Tiba - tiba aku mendengar sebuah suara berbicara dari sudut kamar ini.

"Kau sudah bangun rupanya."

Aku mengenal suara ini. Suara yang selalu membuatku tenang. Suara bariton yang penuh dengan penekanan. Suara ini adalah suara Jimmy.

Sontak aku mendongak dan menemukan sosok pria yang sedang kupikirkan saat ini. Matanya menatapku. Aku menemukan sorot kekhawatiran di matanya. Aku tidak mengerti mengapa ekspresinya begitu padaku.

"Aku di mana?" Ucapku padanya sambil menatap wajahnya. Namun aku merasa perkataanku kurang tepat, "Bukan. Kita di mana?" Tambahku.

Ia terus menatapku sambil melangkah maju dan duduk di sebuah kursi dekat tempat tidur ini.

Mengapa aku merasa ruangan ini seperti di rumah sakit?

"Itu benar Val. Kita sedang berada dalam Rumah peristirahatan atau pengobatan khusus untuk Black Moon Pack." Ia menggemgam salah satu dari telapak tanganku.

"Mengapa aku bisa di sini? Dan untuk apa aku di sini? Aku baik - baik saja Jim." Aku meminta penjelasan padanya.

Ia terlihat berpikir sejenak dan tetap menatapku seperti meminta kebenaran padaku. "Kau tidak ingat apapun? Apa kau tidak merasa sesuatu yang berbeda?"

"A-aku... Sebenarnya aku merasa panca indraku lebih berbeda sekarang. Aku dapat merasakan semuanya dengan begitu jelas. Apa yang sebenarnya telah terjadi padaku Jim?"

Ia terdiam sejenak seperti berpikir dan terlihat menimbang - nimbang sesuatu. Sampai pada akhirnya ia bersuara. "Kau telah mengalami perubahan menjadi werewolf. Apa kau tidak merasakan sisi wolf di dalam dirimu? Seperti aku dan Max?"

Avalee DwyneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang