Setelah kepergian Jimmy. Aku mencoba menelusuri keadaan di rumah ini. Rumah jimmy memang luas. Tetapi aku merasa seperti tidak ada tanda – tanda kehidupan di sini. Rumahnya begitu rapi.
Barang – barang yang ada di sini juga tertata dengan teratur dan juga bersih. Namun jarang sekali aku menemukan dekorasi atau hiasan yang berada di rumah ini.
Aku mulai menaiki tangga. Saat aku sudah berada di tangga terakhir. aku melihat terdapat ruangan santai di sebelah Tangga. Aku mencoba duduk di salah satu sofa di sana.
Mataku menelusuri dinding di depanku. Ternyata banyak sekali foto yang di gantung di sana. Foto tersebut merupakan foto pemandangan dan juga seorang foto wanita.
Tunggu dulu? Wanita? Siapa wanita itu? Aku tidak pernah melihatnya.
Aku mencoba melihat lebih jauh. Aku mendekati salah satu foto tersebut dan menatapnya lekat – lekat. Ternyata ada juga foto jimmy dan wanita itu sedang tersenyum dan tertawa. Banyak sekali emosi mereka yang terpampang jelas di dalam setiap foto mereka.
Siapa wanita ini. Apakah ini mantan kekasihnya? Atau jangan – jangan kekasihnya sekarang. Tidak – tidak aku tidak boleh menyimpulkan secepat itu. Lebih baik nanti aku bertanya langsung pada jimmy.
Lalu aku beralih pada kamar yang paling utama. Rupanya ini kamar jimmy. Kamar jimmy memiliki cat tembok berwarna abu – abu. Di sini juga terdapat kamar mandi. Mataku langsung terpaku saat melihat balkon yang ada di kamar ini.
Langsung saja aku menggeser pintu balkon dan melihat pemandangan di sini. Rupanya pemandangan di sini hanya pohon – pohon yang menjulang tinggi. Aku pikir akan banyak sekali pemandangan selain pohon yang cukup indah.
Aku melihat seorang pemuda dan anak kecil yang sedang bermain bersama. Dan juga ada seorang wanita dan pria yang sedang asik bercengkrama. sampai – sampai seorang pria tidak menyadari bahwa ada ranting di depannya sehingga ia tersandung. Wanita tersebut hanya tertawa dan terus berjalan tanpa peduli keadaan si pria yang terjatuh.
Aku pikir di sini begitu sepi ternyata tidak. Banyak juga manusia, errr mungkin werewolf yang tinggal di dalam pack ini.
Tiba – tiba wanita itu menatap dan melihatku ia seperti berbicara kepada si pria dan aku bisa mendengarnya dengan jelas.
"Aku merasakan kalau wanita itu manusia," ucap si wanita kepada pria yang baru saja datang menghampirinya.
"Kau benar jes ia memang manusia. Ia merupakan mate dari Jimmy," jelas si pria
"Jimmy? Aku sungguh kasian kepada Dietha jika mengetahui kalau dia telah menemukan matenya."
"Sudahlah Jes itu urusan mereka. Kita tidak boleh ikut campur."
Aku melihat si wanita menatapku sekilas. Lalu mereka terus berjalan tanpa bicara sepatah katapun.
Ini aneh. Siapa Dietha? Apakah wanita yang aku lihat di foto bersama jimmy tadi adalah Dietha.
Aku menghiraukan mereka dan juga segala pikiran burukku yang terus menghantui diriku. Aku mencoba tidur di kasur Jimmy. Kasur ini memiliki bau yang khas dengan Jimmy. Tidur di sini seperti berada di pelukannya.
Ya ampun aku lupa. aku harus mandi. Dan juga membereskan pakaian ku. Mungkin aku akan mencoba kamar mandi Jimmy.
Aku mengambil koperku dan merapikan pakaian ku di dalam sebuah lemari. Aku melihat lemari jimmy tidak terlalu penuh. Jadi aku menaruh sebagian bajuku di sana.
Kalau aku menaruh bajuku di sini. Ini berarti aku akan tidur dengannya. Yaa memang aku sering tidur dengannya dan sudah terbiasa jadi tak apalah. Aku juga istrinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Avalee Dwyne
WerewolfCOMPLETED Semenjak aku bertemu dengannya berbagai macam kenyataan mulai muncul bersama dengan emosi yang terkadang begitu menyakitkan. Belum lagi sikap, aroma, suara dan tubuhnya yang membuat diriku terus merasakan tekanan aneh yang terus berkecamu...