Author Pov
Cahaya yang memantul dari arah luar jendela menandakan bahwa mentari masih ingin menunjukkan kuasanya untuk tetap mengalahkan kegelapan.
Walaupun semua lampu dimatikan berkat sebuah cahaya dari sang mentari, ruangan yang semula gelap kini dapat kembali terang.
Suasana yang semula tegang kini dapat mendamaikan sepasang kekasih yang berseteru karena sang wanita merasa dirinya sebagai monster.
Sedari tadi Pria itu terus menenangkan gadisnya yang perlahan tertidur dengan pulas. Wanita itu tertidur di atas sebuah ranjang yang cukup empuk dan dapat menampung dua orang sekaligus.
Pria itu berada di posisi yang cukup aman. Ia memberikan pelukan hangat agar gadis itu merasa selalu terlindungi. Perlahan pria itu menyadari bahwa pelukannya tidak sebaik dulu.
Ia baru menyadari bahwa gadis yang dicintainya kehilangan sedikit berat badannya. Di tatapnya wanita itu sambil mengelus beberapa helai rambut wanita itu sehingga mereka berdua merasa nyaman.
Wanita itu tidak menyadari apapun. Ia sudah sangat lelah untuk membuka mata. Jiwanya sudah terlelap sedalam mungkin sehingga tidak akan sadar atas kondisi saat ini.
Pria itu meringis ketika tersadar bahwa dirinya hampir gagal membuat gadis yang di cintainya kehilangan sedikit kendali.
Tak peduli seberapa jauh nantinya, pria itu akan terus menuntun gadisnya agar tetap berada di jalan yang terbaik. Ia terus menekankan hal itu dalam pikirannya.
Namun dari balik pintu seorang wanita berwibawa dewasa memperhatikan mereka berdua. Ia merasa iba dengan keadaan yang seperti ini. Ia tahu persis bagaimana keadaan Avalee saat ini.
Semoga Jimmy dapat benar - benar membantunya. Batinnya berbicara.
Wanita itu tidak ingin menganggu mereka, namun ia harus melakukannya karena Jimmy harus melakukan sesuatu hal.
Dibukanya pintu yang ada di depan matanya dan langsung terlihat pemandangan dua insan yang sedang terlelap. Tidak, bukan dua. Hanya Avalee yang tertidur.
"Bagaimana keadaannya?"
Mendengar hal itu Jimmy berusaha untuk menghentikan apa yang ia lakukan sedari tadi kepada Avalee dengan sangat perlahan sehingga tidak sedikitpun mengeluarkan suara.
"Dia baik - baik saja," balasnya.
"Apakah aku harus membiuskan obat penenang untuknya?" Wanita itu kembali bertanya.
"Tidak Ms.Hawking, jangan lakukan itu," ucap Jimmy dengan penuh penekanan.
Ms.Hawking berdesah pasrah mendengarnya. Ia tahu bahwa Jimmy sebisa mungkin akan menolaknya. "Kalau kita tidak melakukannya Avalee bisa aja berontak kembali dan pasti akan sulit untuk di kendalikan Mr.Onell," jelasnya.
"Dia tidak akan menyukai hal ini Ms.Hawking mengertilah akan keadannya." Jimmy kembali menolaknya.
Ms.Hawking menatap Avalee sebentar lalu berpikir sejenak sambil menimbangkan perkataan Jimmy.
"Baiklah aku tidak akan melakukannya kali ini. Dan Jimmy Alpha ingin kau datang kepadanya sekarang juga, Aku belum lama bertemu dengan Alpha tadi," ujarnya sambil tersenyum kepada Jimmy.
"Kalau begitu aku harus pergi, tolong jaga Avalee baik - baik Ms.Hawking aku hanya percaya padamu."
Pandangan Ms.Hawking beralih kembali menatap Avalee. "Itu sudah menjadi tugasku Mr.Onell, kau tidak perlu cemas akan hal itu."
Kemudian Jimmy bergegas pergi menuju keluar ruangan ini. Sebelum benar - benar beranjak pergi di tatapnya sekali lagi Avalee untuk memastikan bahwa ia bisa pergi dengan tenang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Avalee Dwyne
WerewolfCOMPLETED Semenjak aku bertemu dengannya berbagai macam kenyataan mulai muncul bersama dengan emosi yang terkadang begitu menyakitkan. Belum lagi sikap, aroma, suara dan tubuhnya yang membuat diriku terus merasakan tekanan aneh yang terus berkecamu...