part 3

3.6K 223 0
                                    

Jasmine Pov

Pagi ini seperti biasa aku harus berangkat kerja, aku bekerja sebagai penjaga toko buku setiap pagi dan menjadi kasir di sebuah toko roti sorenya. Aku bukan anak konglomerat jadi aku harus membanting tulang bahkan setiap sendiku untuk memenuhi kebutuhanku. Pagi ini seperti biasa aku selalu melewati kawasan perumahan elit untuk menghemat jarak tempuhku menuju tempat kerja. Kebetulan penjaga pintu gerbangnya adalah salah satu temanku jadi aku bisa keluar masuk kawasan ini begitu juga Karen. Pagi ini gerimis menemaniku, udaranya yang sangat dingin membuatku harus memakai beberapa lapis baju hangatku. Aku selalu kagum pada beberapa rumah disini, aku tau pemilik bangunan disini pasti bukan dari kalangan biasa, walaupun aku tidak tau tentang harga rumah tapi aku bisa jamin aku tidak akan mampu membelinya walau harus bekerja seumur hidupku.

tapi ada satu rumah yang sungguh membuatku kagum, dari luar aku bisa tau bahwa rumah itu sangat megah, luas bangunannya sepertinya seluas empat rumah mewah disini. Saat aku berdiam mengamatinya aku selalu berpikir bagaimana rasanya melihat seseorang yang berlalu lalang dari dalam ruangan disana. Saat aku akan melanjutkan langkahku tiba-tiba seorang gadis cilik yang sangat cantik memanggilku. Baju yang dipakai pasti sangat mahal, kulitnya juga sangat lembut.

"hai, aku lucy" sapa nya sambil mengulurkan tangan mungilnya padaku.

" jasmine, apa kita pernah bertemu?" Tanyaku heran, tidak biasanya penghuni perumahan elit ini keluar dari istana mereka. Aku mulai bergidik ngeri, apa mungkin dihadapanku ini hantu gadis cilik yang bergetayangan mencari ibunya.

" apa kau sakit? Wajahmu sangat pucat" ucapnya mengagetku dari pikiran aneh dalam otakku. Pasti ini efek dari sering diajak karen melihat film bergenre hantu.

" eem, tidak. Aku harus berangkat kerja lucy. Maafkan aku tidak bisa berbincang lama denganmu gadia manis"

" kapan kau libur jasmine? Ayolah aku mengundangmu minum teh dirumahku, aku sama sekali tidak memiliki teman disana. Maukah kamu?"

Aku menimang sejenak lalu menoleh pada rumah mewah nan megahnya. Pasti dia anak yang sangat kesepian, batinku.

" baiklah, akhir pekan ini aku akan meminta ijin untuk tidak bekerja, mungkin alasan demam" jawabku sambil mengerling pada gadis mungil berpayung jingga ini.

" berjanjilah padaku jasmine, dan.. em bisakah setiap kau melewati rumahku ini lambaikan tanganmu kearah jendela besar disana? Aku selalu melihatmu darisana. Pasti akan sangat menyenangkan bagiku jika aku merasa kau melihatku melambaikan tangan dari sana." Ucapnya lembut

" pasti, aku akan selalu melakukannya. Apakah kau tau setiap jam berapa aku melewati rumah mewahmu ini?"

" tentu, bukankah aku sudah bilang aku selalu melihatmu" jawabnya antusias.

Lalu aku pun melanjutkan perjalananku setelah lucy menghilang dibalik gerbang megahnya.

★★★★★

"Mulai sekarang wanita manismu itu akan selalu melambaikan tangan kepadamu mike" ucap lucy lembut sambil mengusap lembut rambut hitam mike.

" cepatlah sembuh mike, aku merindukan berkeliling kota denganmu."

Your Breath Is MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang