part 17

2.4K 134 4
                                    


Keluarga Lim pagi ini dibuat ricuh oleh ulah lucy yang sedang membangunkan kedua kakak laki-lakinya. Jack dan Mike semalam harus menyelesaikan pekerjaan kantor yang di tugaskan oleh tuan Lim, ayah mereka. Sedangkan minggu lalu mereka berjanji pada adik bungsu mereka untuk berenang bersama.

"Oh.. come on jack,wake up!! Mike, you too!" Sedangkan para kakaknya hanya bergumam tidak jelas.

"Kalian sudah berjanji padaku, Jackie!!mike!!"

"Kami baru tertidur lima belas menit yang lalu nona" mike bergumam sambil menutup telinganya dengan bantal.

"Aku berada di sini tiga puluh menit yang lalu mike!" Geram lucy.

"Jackie!!" Sedangkan Jack lebih tenang menghadapi teriakan maut adik bungsunya. jack malah menarik tangan lucy sehingga dia ikut berbaring diantara kedua kakaknya. "Temani kami tidur sebentar saja nona muda, setelah itu kami akan menuruti maumu" bukannya tenang,Lucy melancarkan aksi paling ampuhnya.

"Kalian sudah tidak menyayangiku, aku telah kalah dengan kertas-kertas sialan kalian. Kalian lebih memilih berjam-jam dengan para kertas itu daripada berenang lima belas menit denganku" lalu lucy berdiri dan meninggalkan kedua kakaknya yang saling berpandangan.

"Sudah ku katakan,dia akan memiliki sejuta alasan membuat kita bangun pagi ini" jack bergumam lalu menuju kamar mandi. Tanpa mereka ketahui lucy meninggalkan mereka dengan menahan senyum karena sudah dipastikan kedua kakaknya kali ini tidak akan mengacuhkan ucapannya.

...

Lucy sedang duduk ditepi kolam saat mike dan jack menghampirinya. Mike langsung saja menuju kolam renang sesaat setelah mendengar lucy menutup pintu kamarnya. Mengacuhkan gadis kecil itu akan menjadi pilihan terakhir hidupnya. Baginya Lucy adalah hidup matinya, bahkan dia dan jack pernah melakukan hal memalukan sepanjang hidupnya karena lucy merengek ingin melihat kedua kakaknya memakai sepeda roda tiga baru miliknya, dan sialnya itu dilakukan di taman kompleks dekat rumah mereka. Sontak saja para gadis berbondong-bondong mengabadikan moment itu. Kedua putra mahkota Lim yang sangat tampan lebih mirip beruang madu di sirkus, bathinnya.

Melihat lucy sedang tertunduk sedih, tanpa pikit panjang mike yang masih baru bangun tidur dengan hanya memakai celana boxer tidurnya dan rambut yang berantakan menceburkan diri ke kolam. Mendekati Lucy yang masih saja menundukkan kepala sambil memainkan kakinya kedalam kolam.

"Maaf nona muda. Kami tidak berniat membuatmu bersedih" mike mencoba melihat kewajah lucy,tetapi lucy tetap saja menghindari pandangan mike.

"Salahkan daddy yang membuat kami harus berkutat dengan kertas-kertas itu" jack mengikuti mike berdiri dihadapan lucy. Entah kapan anak tertua keluarga lim itu masuk ke dalam kolam.

Lucy masih saja terdiam. Membuat jack dan mike semakin merasa bersalah.

"Apa yang harus kami lakukan little girl? Maafkan kami. Aku dan jack tidak bermaksud seperti itu" mike masih mencoba merayu Lucy.

"Katakan sayang, apa yang harus aku dan mike lakukan?"

"Please say something sweetheart" mike memohon.

"Nope,i'm sorry. Lupakan saja berenangnya. Aku akan ke kamarku" Lucy berdiri dan meninggalkan kedua kakaknya yang semakin merasa bersalah.

"Aku tahu siapa lagi yang harus meminta maaf mike" mike hanya mendesah mengangguk setuju pada perkataan jack.

"Sampaikan ke tuan Lim bahwa ini lebih penting dari meetingnya, kecuali dia ingin melihat nona mudanya tidak akan memakan apapun selama sehari" jack menutup percakapan dengan assisten daddynya. Siang ini tuan Lim akan terbang ke London untuk meeting,itu juga yang membuat jack dan Mike harus lembur semalaman mengurus dokumennya.

Your Breath Is MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang