Karen memandang jessey dengan pandangan aneh. Wanita ini sangat kaya tetapi tetap saja memaksa untuk makan siang di kedai sederhana seperti ini.
"Sebenarnya apa yang kamu rencanakan?"
"Mencari jawaban yang selama ini juga menganggu hatiku"
"Maksudmu?"
"Apa kau teman jasmine? Bagaimana dia? sejak bertemu dengannya aku menyukainya. Dia perempuan yang gampang bergaul kelihatannya"
"Kamu benar, aku sudah bersamanya sejak beberapa tahun lalu"
"Kalian bersaudara?"
"Bukan, hanya saja kami sudah sangat dekat"
"I see. Itu yang membuat jasmine sangat humble"
"Mata-mataku, ah... sebaiknya kita menggunakan istilah bawahanku. Bawahanku memberikan informasi bahwa tania dulu pernah tinggal dikota yang saat ini jasmine dan paman Lim berlibur."
"..."
"Aku sangat menyayangi keluarga itu, dari kecil aku selalu bermimpi bahwa keluargaku seperti keluarga mike dan jack. Paman Lim dan bibi selalu mempunyai waktu sekedar merekam pentas seni mereka. Sedangkam orang tuaku? Mereka lebih menyukai berkas-berkas yang menghasilkan banyak uang daripada bertemu dengan anak-anaknya" ucap jessey sambil meminum expresso nya.
"Apa kau tidak apa-apa aku mengajakmu kemari? Tenang saja, jika bosmu memecatmu, dengan senang hati aku akan merekrutmu untuk menjadi manager disalah satu butikku"
"Kalau begitu kau baru saja mendapatkan pegawai baru nona?"
"Really? Oh God, kenapa jasmine dikelilingi banyak manusia baik. Aku sangat iri kepadanya"
"Tidak sampai bagian dimana di melewati masa lalunya"
"Jadi jessey, apa yang membuatmu mau melakukan semua ini?"
"Entahlah, aku senang bersama jasmine, aku merasa memiliki saudara perempuan yang seru."
"Dan lagi, apa salahnya mencari jawaban tentang semua ini. Aku hanya mengkhawatirkan bagian saat bibi dan paman Lim tahu apa yang kita perbuat ini. Ini akan sulit untuk mine"
"..."
"Aku menyaksikan sendiri bagaimana terpukulnya keluarga Lim , bukan dengan kepergian jack, tapi lebih dengan cara apa jack pergi."
"Dan saat itu kembali muncul ke permukaan pasti seperti mengorek luka lama bukan?" Karen mengangguk setuju.
"Lalu apa yang harus kita lakukan jess?"
"Bukankah jasmine hanya ingin tahu tentang tania dan jack. Mari kita mencari tahu tentang kebenaran itu lebih dulu" lagi, karen hanya bisa mengangguk mengiyakan ucapan jessey.
...
Penerbangan ini membuat wajah mine menjadi pucat. Dia membenci terbang seperti dia membenci berenang. Karena dia merasa tidak bisa melihat apa yang ada di bawah kakinya.
"Are you okay mine?"
"I'm not"
"Apa kamu mabuk udara?" Jasmine menggeleng. Mike terlihat sangat nyaman dalam tidurnya. Seakan penerbangan ini hal yang biasa untuknya.
"Aku sangat takut terbang"
"Aahh...Aku paham" tuan Lim tersenyum ramah kearah jasmine "tenang saja, kelihatannya kamu harus lebih sering terbang" tuan Lim tertawa pelan melihat raut wajah jasmine yang semakin pucat.
"ronald?"
"Iya tuan. Ada yang bisa saya bantu?"
"Bisa kamu katakan pada nona jasmine berapa jam lagi kita akan mendarat?"
"Kita baru terbang sekitar 10menit nona, 6 jam lagi kita akan mendarat" jelas tuan ronald kepada jasmine. Jasmine hanya bisa memandang tuan ronald dengan tatapan tidak percaya. Dan ditempat duduknya tuan Lim dan nyonya Lim tersenyum jahil melihat raut wajah menantunya.
Jasmine baru saja berhasil memejamkan matanya, saat ia mendengar erangan mike.
"Apa kau haus?" Suara serak mine berhasil membuat mata mike memandangnya dalam.
"Apa kau kedinginan?" Lalu mine melebarkan selimutnya kearah mike. Kini mereka berdua dalam satu selimut. Mereka masih diperhatikan mine membatalkan untuk kembali memejamkan matanya. Apa kau perlu ke kamar kecil?" Mendengar ucapan mine, tuan ronald menawarkan diri untuk membawa mike.
"Apa tidak apa-apa tuan?"
"Sudah tugas saya melayani tuan mike nona" jasmine hanya mengangguk lalu mempersilahkan tuan ronald membawa mike ke kamar kecil.
Jasmine melihat lucy yang sekarang sedang memainkan mainan kuda poni kesayangannya. Merasa diperhatikan Lucy lalu menoleh ke arah jasmine.
"Are you okay?" Bisik lucy karena daddy dan mommynya sedang tertidur. Jasmine mengangguk menandakan bahwa dirinya sudah mulai terbiasa dengan penerbangan ini.
Setelah melihat mommy dan daddy nya masih dalam alam mimpi, lucy menyingkapkan selimut tebalnya lalu berjalan menuju jasmine. "Apa kau merasa bosan mine?"
"Tidak, aku merasa takut" lucy memposisikan dirinya di tempat tidur mike, "aku sangat senang mine, kau tahu kenapa?"
"Karena kau tertidur di pelukan daddy?"
"Ya, dan karena mereka sebenarnya masih sangat mencintai"
"..."
"Aku berpura-pura tidur saat daddy mencium pipi mommy,"
"Kau anak nakal lucy" goda mine sambil menggelitik perut lucy.
"Mine, apa mike bisa kembali seperti sedia kala?"
"Aku tidak tahu lucy, aku tidak mengerti apa yang harus aku lakukan. Dokter mengatakan trauma mike sangat hebat."
"Mike ada disana, disaat mobil jack terbakar dan kakakku jack masih berada di dalamnya" suara lirih lucy terdengar bergetar.
"Mike mencoba menolongnya, tetapi tidak bisa. Dia melihat kakakku terbakar di dalam mobilnya sendiri mine, hanya karena ingin membawa tania pergi dari rumah"
"Apa yang sebenarnya terjadi lucy?"
"Aku tidak tau, tetapi aku mendengar saat mommy dan daddy berbicara dengan beberapa dokter yang mencoba menyembuhkan mike". Saat melihat tuan ronald dan mike kembali, lucy beranjak dari tempat duduknya dan mencium pipi mine "selamat tidur mine,"
"Selamat tidur lucy" bisik jasmine sesaat setelah mencium pipi lucy.
Mike kembali di tempat duduknya, mine mencoba kembali untuk tidur tetapi tidak berhasil. Hatinya seperti dihancurkan begitu saja mendengar cerita Lucy. Bagaimana dengan mike yang saat itu melihat dengan mata kepalanya sendiri. Jasmine mencoba mendekat ke arah mike, membawa selimut tebalnya dan memeluk erat mike. Lelaki itu kembali memejamkan mata, seakan dia merasakan usaha mine untuk menguatkan hatinya " semua akan baik-baik saja mike. Dan keburukan itu sudah terlewati. Jack pasti akan sangat sedih melihatmu seperti ini." Bisik mine.
...
"Apa ada yang bisa saya bantu nona jessey?"
"Tidak madam. Aku tau keluarga Lim sedang pergi berlibur. Kemarin jasmine berpesan kepadaku untuk mengambil gaun lamanya yang akan aku pinjam hari ini" madam joanne terlihat tidak percaya tentang perkataan jessey. Tidak mungkin gadis sekelas jessey meminjam sebuah gaun, sedangkan dia memiliki butik kenamaan sendiri di jakarta.
"Not for me, temanku aahh... pegawai baruku yang akan meminjamnya. Aku berjanji akan memberinya gaun baru, tetapi dia memaksa untuk meminjam" ucap jessey santai
"Boleh aku ke kamar mine sekarang? Dan lagi, aku sudah terbiasa di rumah ini sejak kecil, jadi anda tidak perlu mengantar atau mengikutiku madam. Aku sudah mendapatkan ijin mike dan paman Lim"
Jessey berjalan tanpa menunggu kata madam joanne. Bagaimana dia bisa melaksanakan rencananya jika kepala asissten rumah tangga itu mengikutinya.
Jessey memasuki kamar mine, dia tidak yakin apa yang akan dia lakukan tetapi tidak mungkin mike tidak menyimpan sesuatu dikamarnya.
Selamat tahun baru 😘
KAMU SEDANG MEMBACA
Your Breath Is Mine
RomanceBercerita tentang seorang pengidap penyakit gangguan mental kaya raya yang jatuh cinta pada gadis biasa