Author pov
Mine hanya bisa menahan nafas dan mencoba meredam debar jantungnya yang sepertinya akan meledak. Sosok pria tegap iku terus berjalan mendekat dan merapalkan namanya.
"Tu...tuan..."
Saat tiba dihadapannya, mine harus mendongak hanya untuk melihat dengan jelas bahwa lelaki itu memang ada didekatnya. Mata tajam itu menatap matanya sambil terus menyebut namanya.
"Sa....saya.... akan memanggil madam joanne tu...tuan..." semakin mendekat langkah itu semakin gila pula debaran jantung mine. Siapapun tolong aku! Jerit mine dalam hati.
"Minee..." dan saat sudah hanya berjarak dua langkah tubuh gagah itupun ambruk kearahnya. Tubuh mine yang memang sangat kecil ikut luruh kelantai saat tidak bisa menahan berat badan tuannya.
"Mike...aku mohon sadarlah..." mine mencoba membangunkan tuannya sambil menepuk lembut pipinya.
"Seseorang tolong aku" teriak mine mencoba mencari bantuan untuk menggangkat badan kekar itu.
.........
"Apa yang terjadi?" Hari ini sepertinya keberuntungan sama sekali tidak berpihak padanya. Melihat sorot mata nyonya lim lewat lukisannya saja sudah mampu membuatnya bergidik ngeri apalagi disaat seperti ini. Mine mendapat panggilan khusus dari nyonya lim karena ditemukan dalam keadaan yang tidak senonoh dikamar mike.
" saya hanya melakukan pekerjaan saya nyonya untuk membereskan kamar tuan mike. Dan saat itu... saya... saya...." Hanya berdua dengan nyonya lim diruang kerjanya benar- benar membuat otaknya mengalami gangguan saraf motorik akut yang membuat dia tidak bisa berpikir dengan baik.
" cepat selesaikan penjelasanmu nona jika memang kau masih ingin bekerja disini" aura intimidasi nyonya lim benar-benar sangat mengerikan. Kurang lebih seperti itu pemikiran mine saat ini.
" saya sedang membangunkan tuan mike untuk mandi nyonya dan saat saya akan keluar tiba-tiba tuan mike memanggil saya terus menerus sambil berjalan mendekat" saat seperti ini kenapa otak mine kembali mengingat badan tegap mike yang ehm.. kembalilah akal sehatku, mohon mine dalam hatinya.
" aku tidak menerima alasan bodoh!" Hardik nyonya lim yang membuat mine semakin menciut.
" saya tidak berbohong nyonya, saya juga sama sekali tidak percaya saat tuan mike memanggil nama saya saat itu"
"Ka...kalau saya boleh tau sebenarnya penyakit apa yang diderita tuan mike nyo..nya" mine sendiri merasa bodoh saat menanyakan hal sensitif seperti itu pada nyonya besarnya.
" anakku tidak memiliki penyakit nona" geram nyonya lim,dan sepertinya mine harus mulai menabung untuk acara pemakamannya.
" maa...maaf nyonya"
Melihat mine yang benar-benar ketakutan nyonya lim mencoba menurunkan emosinya,bagaimanapun dia sadar bahwa mungkin gadis dihadapannya ini yang akan menjadi penolong didalam keluarganya.
" pergilah," saat kata mantra itu terucap mine langsung melangkahkan kakinya dengan tergesa,entahlah sepertinya ruangan nyonya lim bertambah luas secara mendadak,pikirnya.
Sekeluar mine dari ruangan mengerikan itu sekarang dia dihadapkan pada sosok mungil yang mungkin akan bertanya tentang kronologi tadi pagi dengan sangat detail.
" mine" suara mungil itu sangat riang,mungkin ada yang salah dengannya. Seharusnya bukan seperti itu.
Gadis mungil itu merentangkan tangannya terlihat sekali dia ingin memberi pelukan untuk mine.
" thank you so much" mine mengernyitkan alisnya mendengar ucapan terima kasih dari lucy. Sambil tetap memeluk lucy,mine melihat ke arah lisa yang terlihat sangat antusias.
KAMU SEDANG MEMBACA
Your Breath Is Mine
RomanceBercerita tentang seorang pengidap penyakit gangguan mental kaya raya yang jatuh cinta pada gadis biasa