part 23

2.6K 129 23
                                    


Nyonya Lim berdiri di ambang pintu balkon, sesekali angin membuat rambutnya menutup sebagian wajah cantiknya. Jack, anak sulungnya yang mendesign rumah ini, tatanan taman yang dia rancang khusus untuk mama tercintanya, "nanti mommy akan betah di taman ini. Untuk sekarang mommy bisa berkebun bersama Lucy, tetapi nanti akan ada dua wanita lagi yang akan menemani mommy menanam bunga-bunga cantik ini, dan aku, mike, daddy dan lelaki yang berhasil mencuri hati adik kecilku. Kami akan melihat kalian bahagia, mungkin sesekali kami akan membicarakan kalian para wanita" ucapan jack yang membuat hati wanita separuh baya itu menghangat waktu itu. Anak tertuanya memang sangat sederhana, tidak seperti mike yang lebih bergaya dari kakaknya. Jack memiliki kesederhanaan tersendiri. Tidak jarang dia menyukai berlama-lama berbincang dengan putra sulungnya itu, karena menurutnya pemikiran putra sulungnya hampir sama dengan pemikirannya.

"Wanita-wanita pasti sangat beruntung mendapatkan hati para penerus Lim" nyonya Lim bisa melihat semburat merah dipipi jack,

"Tidak bisa tidur?" Suara berat dibelakangnya membuat nyonya Lim kembali ke masa sekarang.

"Lucy sudah tidur. Apa kamu mau bergabung bersama kami?" Nyonya Lim menggeleng, sepertinya dia masih menikmati angin malam ini.

"Aku akan melanjutkan terapi mike saat kita kembali nanti" tuan Lim mendesah mendengar ucapan istrinya. Semenjak bersama jasmine, dirinya memang menghentikan segala bentuk obat-obatan untuk mike, termasuk terapis mental yang selalu membuat anak lelakinya mengerang mengerikan.

"Mungkin mike harus melewati semua kesakitan itu agar bisa kembali seperti sedia kala." Lanjut nyonya Lim "aku tahu jasmine sangat mencintai mike, dan aku tidak tega membuat wanita itu melewati ini semua sendirian Lim. Dia berhak mendapatkan kebahagiaan juga." Tuan Lim mengernyit tidak mengerti kemana arah pembicaraan istrinya.

"..."

"Kalau kamu berpikir aku akan memisahkan mereka, kamu benar. Jasmine berhak hidup normal seperti wanita muda lainnya Lim."

"Tapi wanita muda itu mencintai anakmu" desis tuan Lim.

"Aku seorang wanita, dan aku mengerti perasaan wanita."

"Aku mohon sayang, jangan lakukan itu kepada mike. Itu terlalu jahat."

"Mike sudah pernah kehilangan satu kali, dan dengan kondisi mike seperti sekarang sepertinya itu tidak akan merubah apapun."

"..."

"Aku lelah" nyonya Lim mengecup pipi suaminya yang mematung tidak percaya, lalu mengikuti Lucy yang sudah terlelap.

...

Matahari belum keluar saat mine berada di balkon kamarnya, menikmati angin dingin dan kegelapan yang tersedia di hadapannya.

Mike masih terlelap diperaduannya, lelaki tampan itu masih belum menunjukkan tanda bahwa dia akan membaik. Beberapa kali mine berusaha mengajaknya berbicara, menceritakan tentang masa kecilnya, bagaimana dia sangat iri dengan masa kecil lucy.

Sepertinya mine sudah merasa cukup dengan keadaannya seperti ini, dia tidak membutuhkan mike kembali normal, jika dengan seperti ini saja dirinya bisa memeluk dan menikmati harum tubuh mike, itu sudah sangat cukup untuknya.

Mine merentangkan tangannya saat Matahari mulai menampakkan wujudnya, meresapi hangat cahayanya. Entah mengapa, disini Matahari sangat indah.

Setelah membersihkan dirinya, jasmine mulai membersihkan mike, mengganti pakaian lelaki itu, lalu bersiap membawa mike untuk sarapan bersama.

Pagi ini makanan yang tersedia adalah hasil masakan nyonya Lim. Wanita itu masih mengenakan celemek nudenya, jasmine menghampiri nyonya Lim setelah menempatkan mike di meja makan.

"Ada yang bisa aku bantu?"

"Tidak, tunggulah di meja makan."

"Apa aku perlu membawa makanan ini?" Mine menawarkan untuk membawa beberapa makanan yang sepertinya sudah siap untuk disajikan.

"Biarkan disana jasmine, biarkan aku yang melakukannya" jasmine merasa nyonya Lim berkata sangat dingin kepadanya. Tidak berapa lama tuan Lim datang, entah mengapa tuan Lim juga seperti menghindari tatapan mine.

"Pagi dad,"

"Pagi mine, bagaimana pagimu?" Tuan Lim bertanya lembut, merasa sang istri bersikap aneh terhadap menantunya membuat tuan Lim yakin bahwa istrinya serius dengan rencananya semalam.

"Sangat baik dad, mike juga tidur sangat nyenyak"

"Banyak istirahat memang yabg dibutuhkan mike."

Setelah meletakkan semua makanan di meja makan nyonya Lim duduk diantara mereka. Selama makan nyonya Lim kembali seperti saat jasmine pertama kali bertemu dengannya, sangat dingin.

"Setelah makan kalian bersiaplah, kita akan berkunjung ke rumah bibi rachel." Ucap Tuan Lim lalu meninggalkan meja makan tanpa kecupan sayang untuk istrinya.

"Tidak bisakah kamu sedikit hangat padanya?" Tuan Lim bertanya saat istrinya sedang bersiap untuk pergi berkunjung ke rumah Rachel, kakak sepupunya.

"Aku harus bagaimana? Semakin aku menjadi hangat padanya, semakin nanti aku akan menyakitinya."

"...."

"Aku tau aku sangat kejam melakukan ini pada mereka, tetapi kita berdua menjadi orang tua yang lebih kejam saat membiarkan gadis itu semakin terjebak dikehidupan seperti ini " Tuan Lim tahu betul apa yang dikatakan istrinya tidak salah, tetapi memisahkan mereka berdua adalah sesuatu yang sangat berat.

"Baiklah, kita akan membiarkan Jasmine untuk pulang lebih awal." Nyonya Lim mengangguk, Tuan Lim menghampiri istrinya lalu memeluknya erat. Didalam pelukan sang suami nyonya Lim tidak dapat menahan tangisannya.

"Dia berhak mendapatkan kehidupan lebih baik Lim, gadis itu berhak untuk hidup lebih baik" isak nyonya Lim, dan dia merasakan pelukan sang suami semakin mengerat.

Your Breath Is MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang