five years later
London sangat dingin pagi ini, jasmine melingkarkan syal ke lehernya lalu memakai coat hangat pemberian Alex saat ulang tahunnya tahun lalu.
Hari ini dia mendapat jatah kerja sore hari, dan pagi ini dia berjanji akan menemani Alex berbelanja kebutuhan apartemen barunya.
Alex lelaki yang tanpa sengaja dia temui saat awal tahun pertamanya di London, dan pertemanan mereka berlanjut hingga sekarang.
"Where are you dear?" Jasmine hanya tertawa mendengar suara Alex yang sepertinya sudah lelah menunggu dirinya.
"Calm down dude, wanita membutuhkan waktu lebih banyak untuk "me time""
"Come on jas. I can't feel my fingers. I think i'm be princess elsa now" dan tawa jasmine semakin menjadi mendengar ucapan lelaki tampan itu.
Alex sedang berdiri di ujung jembatan taman, di tangannya terlihat sedang memegang dua papperglass hangat. Bisa dipastikan itu adalah minuman coklat panas untuknya , dan kopi untuk lelaki itu.
"Coklat panasmu sudah hampir membeku" ucapan pertama Alex saat melihat mine menghampirinya.
Jasmine mengambil coklat panas miliknya dan melingkarkan tangan kanannya ke lengan lelaki itu.
"Apa menunggu sangat melelahkan?"
"Hmm"
"Ayolah Alex," Alex hanya tersenyum mendengar gerutuan jasmine sepanjang jalan.
Mereka sering menghabiskan banyak waktu bersama. Jasmine sangat mengagumi sifat dewasa Alex. Lelaki yang mungkin sudah menghancurkan banyak hati wanita itu selalu berada di dekatnya selama ini.
"Apa Christina tidak menghubungimu lagi?"
"Aku tidak memperdulikannya Jas, selama kau tidak pergi aku tidak akan terlalu ambil pusing dengan para wanita itu"
"Aku merasa sangat tersanjung " goda Jasmine yang membuat mereka tertawa.
Jasmine selalu merasa Alex bisa membantunya melupakan lelaki yang membuatnya menangis seperti orang gila.
Seperti wanita bodoh, dia selalu mengharapkan bahwa suatu saat dia bisa bertemu dengan Mikenya lagi, mike-nya, bukan yang benar adalah mike mereka.
Jasmine bahkan mendatangi berpuluh-puluh psikiater hanya untuk menyembuhkan sakit hatinya. Beruntung dia bertemu Alex. Lelaki yang berprofesi sebagai dokter itu benar-benar bisa mengalihkan dunia mine, tetapi bukan hatinya.
"Apa besok kau ada acara?"
"Entahlah, ada apa?"
"..."
"Kau tidak akan merubah apartemenmu lagi kan?" Alex hanya tertawa, Alex selalu bahagia berada di dekat jasmine. Berbagai cara dia lakukan agar bisa bersama gadis cantik itu, walaupun dia harus merubah konsep apartemennya setiap tiga bulan sekali.
"Temanku mengadakan acara amal untuk anak-anak dan para tunawisma. Aku yakin kau akan menyukainya."
"Apa itu acara yang aku harus mengenakan gaun?"
"Tidak nona, itu bukan acara amal seperti itu. Kita hanya akan lunch, berbincang, dan yaa... semacam itu"
"Aku tidak akan datang jika acara itu membuatku mengenakan gaun lex."
" I know it honey"
"So... bisa kita kesana bersama besok?"
"Aku akan menghubungi nanti malam"
KAMU SEDANG MEMBACA
Your Breath Is Mine
RomanceBercerita tentang seorang pengidap penyakit gangguan mental kaya raya yang jatuh cinta pada gadis biasa