PROLOG

6.5K 271 0
                                    

Kebahagiaan yang tercipta saat aku menghabiskan waktu bersamanya adalah kebahagiaan terindah yang pernah kurasakan selama hidupku.

Saat kurasakan bibirnya yang mengecup lembut bibirku, di sanalah dapat kurasakan betapa tulusnya cinta yang dia ungkapkan.

Saat tangannya yang hangat dengan lembut mengusap air mata yang mengalir pada pipiku, disanalah aku dapat merasakan kasih sayang yang tulus dia berikan kepadaku.

Dan... saat dengan eratnya dia memeluk tubuhku seakan dia tidak ingin untuk kehilanganku, disanalah aku dapat merasakan kenyamana yang teramat luar biasa pada hatiku.

Rasa cinta, kasih sayang, dan semua perasaannya dapat kurasakan dengan tulus. Walau dia tidak mengatakannya, tapi aku tahu semua perasaannya yang dia ungkapkan kepadaku melalui semua yang dia lakukan kepadaku.

Aku tahu dia sangat mencintaiku  dan aku juga tidak dapat berbohong kepada diriku sendiri kalau aku tidak mencintainya. Karena aku sangat mencintainya.

Aku sangat tulus mencintainya. Dia adalah cinta pertamaku yang dapat membuatku terbang jauh melambung tinggi ke luar angkasa. Dialah satu-satunya orang yang dapat merubahku menjadi gadis yang hangat dan lembut.

Namun dia jugalah yang telah membuatku kembali seperti semula. Kembali menjadi seorang gadis dingin dan tertutup seperti sediakala.

Aku tahu kalau itu bukanlah kesalahannya. Aku tahu itu. Itu hanyalah sebuah musibah kecil yang menimpa kami berdua. Musibah kecil namun fatal.

Seharusnya seseorang dapat bertahan hanya dengan musibah kecil seperti itu. Tapi aku tidak. Sebanyak apapun aku mengatakan kalau aku baik-baik saja, sesering apapun aku membohongi diriku sendiri kalau aku kuat untuk menghadapinya, tapi semua itu hanyalah sia-sia semata.

Hatiku sangat hancur. Tubuh dan jiwaku tidak dapat bersatu. Sakit rasanya. Aku tidak dapat menahan lebih lama lagi rasa sakit yang aku rasakan ini.

Aku berharap... aku berharap semua ini cepat berlalu. Aku rela melakukan apapun untuk mengakhirinya. Bahkan jika aku harus mengakhiri hidupku sendiri sekalipun... aku rela melakukannya.

Love Story Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang