[TOKIYA]
Setelah berpisah dari Muraki dan Hisoya, aku berjalan menyusuri jalan pulang seorang diri. Pikiranku masih bingung dengan alasan yang Muraki dan Hisoya berikan tentang menyukai Narufumi.
"Che, apa salahnya menyukai laki-laki..? Cintakan tidak bisa dipaksakan... lagipula..." aku berhenti melangkah dan menatap ke bawah, memandang ke sepatu lusuh yang kupakai.
"............ apa mungkin aku hanya salah paham?" gumamku pelan. Apa selama ini aku hanya salah paham? Tapi Narufumi begitu baik padaku, dia adalah orang pertama yang menatapku tanpa ragu. Jantung berdebar lebih kencang setiap kali menatapnya...
"Oi, Ichimatsu..!"
Suara seseorang yang begitu kasar membuyarkan lamunanku . Aku menatap ke depan dan melihat beberapa orang siswa sekolah lain berdiri menghadangku.
"Apa kau tuli, hah?!"
"Apa maumu?"
Mereka menyeringai sombong dan berjalan mendekatiku. Aku menatap mereka tajam seraya bersiaga kalau-kalau mereka datang untuk mencari masalah.
"Apa mau kami, huh? .... Jangan pura-pura bodoh! TENTU SAJA AKU INGIN MEMUKULMU HABIS-HABISAN ICHIMAAAAAATTTSSSSSSSUUUUUUUUUU!!!!!!!!!!!!!!"
Mereka mulai berlari dan melayangkan pukulan kearahku, aku tidak kaget lagi dengan serangan mendadak seperti ini.
"HOOOOOOOOORRRRRRRAAAAAAAAAAAAYYYAAAAAAAAHHHH!!!!!"
Aku membalas pukulan demi pukulan mereka, beberapa dari mereka jatuh dan tidak lagi menyerangku, tapi yang lainnya masih berdiri untuk melawan. Darah mengalir dari hidungku, begitu pula dengan mereka. Napas yang terengah-engah dan rintihan sakit terdengar disela-sela suara kereta yang lewat dengan cepat.
"BRENGSEEKK KAU ICHIMATSU!!"
"HAAAH?! JANGAN BERCANDA!! YANG BRENGSEK ITU KAU!!"
"APA KAU BILANG?!"
"AKU TIDAK MENGENALMU!! KENAPA KAU MENYERANGKU!!"
"PERSETAN!! DASAR BERANDAL!!"
"TIDAK!! KAU JUGA BERANDAL, KAN?!!"
"DIAM!!"
"KAU YANG DIAM!!"
"DUNGU!!"
"APA?!"
Aku tidak mengerti apa yang terjadi saat ini, hanya saja pemuda bajingan ini benar-benar menyebalkan!!
"LIHAT SAJA! AKU AKAN KEMBALI MEMBALAS DENDAM HARI INI!!!"
"WEEEE!! KEMBALI SAJA!! AKU TIDAK TAKUT!!"
"INGAT BAIK-BAIK!! ICHIMATSSSUUU!!!!!!!!!"
Setelah beradu mulut siswa-siswa yang tidak kukenal pergi meninggalkanku.
"Sialan! Hari ini banyak sekali orang menyebalkan yang muncul!!" umpatku kesal seraya menghentakkan kakiku sama kesalnya.
(*)
Esok harinya seperti biasa aku datang ke sekolah. Seperti biasa anak-anak komite kedisplinan berjajar untuk mengawasi para siswa. Tapi tidak satupun dari mereka yang berani menatapku. Huh! percuma saja ada komite kedisplinan!
"Ichimatsu-senpai, hari ini kau tidak memakai dasimu lagi?"
Aku berhenti saat suara yang tidak asing menegurku.
"N-Narufumi?!"
"Aku akan memberikan point lagi kalau Senpai tidak mau menaati peraturan," ujarnya sambil mencatat sesuatu. Aku tidak bisa berhenti memperhatikan dia...
KAMU SEDANG MEMBACA
The Love That Won't Be Apart [ 3 ]
Teen FictionIchimatsu Tokiya adalah murid kelas 3 SMA Koutemae yang terkenal bodoh, suka membuat onar, bertengkar, sering dihukum, dan pelanggar peraturan sekolah paling banyak. Meskipun begitu ternyata diam-diam Tokiya memendam cinta pada adik kelasnya Narufum...