[TOKIYA]
Apa yang dikatakan bocah kelas satu ini padaku dengan wajah datar yang tidak bisa ditebak membuatku kaget dan bingung di waktu yang sama. 'Bagaimana bisa dia bilang akan belajar menyukaiku setelah kemarin mentah-mentah menolakku!'
Aku menggertakkan gigiku dan menatap Narufumi kesal.
"Aku tidak sedang mempermainkan Senpai," ujarnya lalu menarik mundur badannya. "Aku sudah memikirkannya baik-baik kalau aku ingin belajar untuk menyukai Ichimatsu-senpai..." tambah Narufumi seraya menatapku penuh maksud. "Apa aku tidak punya kesempatan lagi untuk menyukai Ichimatsu-senpai?" tanya Narufumi.
Seolah ada anak panah cinta yang melesat ke arahku lalu menancap tepat di hati, aku tidak bisa menggelengkan kepala dan menolaknya. 'Bocah kelas satu sialan!! Jelas-jelas dia mempermainkanku!!' pikirku sambil menahan perasaan senang bercampur malu. Narufumi sama sekali tidak memperlihatkan raut wajah yang serius, tapi dia juga tidak terlihat sedang main-main.
"Bukannya kau bilang kau hanya memandangku sebatas senior sekolahan saja?! Apa yang membuatmu berubah pikiran?!" tanyaku
Narufumi mengedipkan matanya beberapa kali lalu terdiam—
"Aku juga tidak tahu." jawabnya setelah diam beberapa saat. Aku langsung kesal mendengar jawabannya yang tidak menjawab pertanyaanku sama sekali!
"BILANG SAJA KAU INGIN MEMBODOHIKU LAGI! JANGAN KARENA KAU ANAK KELAS SATU DAN PINTAR KAU SEENAKNYA MEMBODOHI SENIORMU! Uh.... meski aku memang bodoh.." balasku dan sadar kalau aku benar-benar bodoh sudah merasa senang karena apa yang ia katakan beberapa saat lalu.
"Aku sama sekali tidak bermaksud membodohi Ichimatsu-senpai..."
Aku menatap Narufumi dan mengerutkan alisku tak mengerti. 'Dia juga bilang hal yang sama, tapi waktu aku bertanya kenapa dia tidak tahu alasannya. Lalu apa maksudnya dengan tidak membodohiku?!'
"Aku memang tidak tahu kenapa aku berubah pikiran... Tapi aku tahu betul aku sudah keliru. Tidak seharusnya aku menolak dan menghiraukan perasaan Senpai. Karena itu, aku ingin mencoba untuk menyukai Senpai... Hanya saja, setelah aku mencoba namun aku masih belum bisa menemukan jawabannya, masih belum bisa mencintai Senpai..."
"Apa yang kau katakan! Dasar anak kelas satu bodoh!" potongku
"Eh? Kenapa Senpai memanggilku bodoh?" Narufumi menatapku kesal dan heran, tapi aku tidak memperdulikan dia dan langsung melanjutkan kata-kataku, "Tentu saja!! Kalau kau pikir kau tidak akan bisa mencintaiku, maka kau salah besar! AKU AKAN MEMBUATMU JATUH CINTA PADAKU PASTINYA!" ujarku seraya menudingkan jari telunjuk ke wajah Narufumi. Narufumi tersentak kaget dan menatapku dengan mata terbelalak serta mulut yang mencoba untuk menjawab namun tidak mengeluarkan kata-kata.
"Begitukah... Kalau begitu aku mohon ijinnya untuk belajar jatuh cinta padamu, Ichimatsu-Senpai." ujar Narufumi seraya tersenyum. Kali ini giliranku yang tidak mampu berkata apa-apa karena senyumannya. 'Brengsek..! Narufumi begitu tampan!' makiku dalam hati.
Entah sejak kapan ia beringsut dari tempatnya duduk dan mendekat ke tempatku. Narufumi begitu dekat denganku saat ini, terlalu dekat hingga pucuk hidungnya dan napasnya yang hangat bisa kurasakan.
"KENAPA DEKAT-DEKAT?!"
"Karena aku sedang belajar bagaimana untuk jatuh cinta.."
"T-Tunggu..! N-Narufumi..!"
"Ichimatsu-senpai... Kalau Senpai benar-benar menyukaiku, aku boleh menciummu, kan?"
Belum sempat memberikan jawaban, Narufumi sudah menempelkan bibirnya ke bibirku. Lalu menghisap bibir bawahku dan perlahan memasukkan lidahnya ke dalam mulutku. Aku begitu senang dan diwaktu yang sama begitu sesak seakan akan mati hanya karena dicium anak kelas satu!
KAMU SEDANG MEMBACA
The Love That Won't Be Apart [ 3 ]
Roman pour AdolescentsIchimatsu Tokiya adalah murid kelas 3 SMA Koutemae yang terkenal bodoh, suka membuat onar, bertengkar, sering dihukum, dan pelanggar peraturan sekolah paling banyak. Meskipun begitu ternyata diam-diam Tokiya memendam cinta pada adik kelasnya Narufum...