"Dirga, Dirga, Dirga!" Panggil Florence berkali-kali, tapi Dirga tak bergeming.
"Hmm?" Akhirnya.
"Kamu kenapa sih! Aku ngomong panjang lebar kamu gak dengerin?" Cecar Florence kesal.
"Sorry, Flo. Gue lagi banyak pikiran."
"Asha lagi? Kenapa selalu dia sih! Jelas-jelas dia udah nyakitin kamu, apa yang bisa diharepin dari cewek sakit-sakitan kayak dia?"
"Cukup, Flo! Lo sama sekali gak berhak ngomong kayak gitu. Lo lupa kalo gue juga sakit-sakitan?" Dirga geram.
"Bu-bukan gitu maksudnya, tapi dia udah banyak bikin lo menderita Dirga. Lo bisa dapetin cewek yang lebih baik dari dia." Elak Florence.
"Sayangnya dia yang terbaik buat gue!" Dirga berlalu meninggalkan Florence.
"Dirga tunggu! Dirga!"
Lo akan menyesal karna nolak gue Dirga! Batin Florence kesal.
Tiga hari sudah Asha dan Nico di Bandung, mereka sangat menikmati liburannya. Sejak tiga hari itu pula Dirga tanpa henti menghubungi Asha, entah telpon atau sekedar sms. Dirga sama sekali tidak tahu keberadaan Asha sekarang, bahkan Nico pun tak mau memberitahunya. Setiap hari ia mendatangi rumah Asha, tapi nihil. Sampai akhirnya ia bertanya langsung pada om Dimitri, papanya Asha.
"Ada apa lagi?" Tanyanya ketus saat melihat Florence di ruang tamu.
"Dirga aku minta maaf, aku gak maksud kayak gitu. Waktu itu aku kesel karna kamu cuekin aku."
"Tapi gue gak suka lo nyelekin Asha."
"Aku janji gak akan lagi, dimaafin kan?" Florence memelas.
"Oke gue pegang janji lo." Dirga bersiap pergi dengan membawa tas besar.
"Dirga kamu mau kemana?"
"Kerumah lama di Bandung."
"Aku ikut ya?" Pinta Florence.
"Ngapain?" Tanya Dirga bingung.
"Kamu lupa kalo asalku juga dari sana? Aku ikut ya, boleh ya? Rengek Florence.
"Yaudah deh." Dirga pasrah.
Tujuan Dirga ke Bandung sebenarnya adalah untuk bertemu Asha. Ia ingin menanyakan sekali lagi tentang permasalahan yang kian rumit. Dirga juga berniat menyelesaikan semuanya. Entah itu harus berakhir bahagia atau tidak, ia akan terima keputusan Asha nantinya.
"Dirga aku nginep dirumah kamu ya? Ternyata keluargaku lagi pada liburan, aku takut dirumah sendiri." Sesampainya mereka di Bandung.
"Terserah lo, Flo."
"Kok gitu? Terserah itu bukan jawaban Dirga."
"Iya iya boleh."
"Asik!" Florence kegirangan.
Dalam hati Florence geram, ia tahu bahwa Dirga ke Bandung untuk menemui Asha. Saat memasuki rumah Dirga, Florence melihat Asha dirumahnya yang berhadapan langsung dengan rumah Dirga.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Can Hear Your Voice
Teen FictionNatasha Dimitri (22) Nicolas Dimitri (25) Dirgantara Wijaya (23)