Part 29

253 9 0
                                    

Senja dan matahari tenggelam adalah dua hal yang menjadi saksi banyaknya kenangan hidup Asha. Sedih, senang, tangis, dan tawa selalu ia curahkan pada keduanya walau dalam diam. Ia hanya membutuhkan sesuatu untuk sekedar mendengar keluh kesahnya, tanpa harus mendengar komentar atau nasihatnya. Ia juga sesekali menulis beberapa hal yang ia lalui dalam sebuah buku harian. Seperti halnya malam ini, ia tulis semua yang dirasakan.

26.08.2015

Dipertemukan dalam sebuah takdir adalah sesuatu yang patut disyukuri. Bertemu dengan orang-orang yang disiapkan buat kita, entah itu untuk memberi kebahagiaan maupun kesedihan. Tuhan pasti punya alasan tersendiri. Bukankah Tuhan lebih tau apa yang terbaik buat kita? Dan aku mensyukuri setiap hal yang terjadi, menikmati tiap jalan yang terbentang ke depan.

Tuhan, aku tak lagi takut akan sebuah kematian. Terlampau sering aku memikirkannya hingga sepertinya aku lebih siap. Misiku untuk membuat orang-orang bahagia, tak lagi menjadi obsesiku. Aku yakin benar bahwa Engkau punya cara terbaik untuk membahagiakan mereka.

Hingga detik ini aku bisa melihat mereka, itu lebih dari cukup. Aku tak akan lagi merengek, meminta hidup yang lebih lama. Aku tak berhak meminta sesuatu yang Tuhan telah gariskan. Aku begitu kurang ajar bukan?

Andai hidupku tak lama lagi, aku ingin menjadi sesuatu. Aku ingin seperti senja dan matahari terbenam yang selalu beriringan, saling melengkapi satu sama lain. Dan juga walau datangnya sebentar tapi mereka luar biasa menakjubkan. Menyambut malam dengan sangat indahnya.

Jika aku pergi nanti, semoga mereka selalu mengingatku.

Ingatlah aku sebagai senja itu.

Tulis Asha dalam sebuah buku harian berwarna cokelat. Tanpa sengaja ia menjatuhkan sebuah foto yang terselip disana. Sebuah foto usang dirinya dan Dirga kecil yang tengah berdiri saling bergandeng tangan. Raut wajah mereka terlihat polos, bahagia, dan tanpa beban. Senyum tipis mengembang dari bibir mungil Asha, diusapnya foto itu lembut.

From : Dirga
Lagi ngapain?

To : Dirga
Liatin foto, aku nemu foto kita waktu kecil, lucu deh!
(Send picture)

From : Dirga
Mau foto kayak gitu lagi? :D

To : Dirga
Yuk! Dimana ya?

I Can Hear Your VoiceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang