The Circle

66 4 0
                                    


"Han? Han siapa. Apa maksudmu?"

"Err....lihat, kita punya banyak kerjaan disini. Mungkin lain kali aku jelaskan? Hehe.."

Nad menatap Miko mendalam, jika tatapan dapat membunuh, calon raja malam itu pasti yakin telah menjadi abu ditempat. Ayunan tangan kekarnya mengisyaratkan bahwa ia tak punya jalan lain daripada menghadapinya.

Miko mendadak terpaku. Ia tak pernah melihatnya begitu.... Ambisius, ferocious, murka. Nad membuatnya merinding sampai tujuh turunan. Tadinya, ia hanyalah seorang pemuda seperti Miko, detik berikutnya, nah.

Mati aku

"Han... Dia, eh, temanku."

Nad mengangkat alis, "Hanya teman?"

"Y-ya. Teman."

"Kau bilang Raj--"

"Whoa, aku pasti sangat mabuk sekali. Omong kosong, lupakan itu, omonganku biasanya meracau tak jelas hehe."

Pemuda bersutra hitam itu perlahan mengangguk, ia menangkupkan jari-jarinya gugup. "Jadi, kita harus bersiap, bukan? Ada kemungkinan malam melenceng dari garis."

"Ha. Kau mulai berbicara seperti raja."

Miko hanyalah dapat tersenyum. Semua terkendali, pikirnya. Sejarah masih tetap berjalan sesuai tulisan-- meski bersungut-sungut, ayahnya memaksa ia untuk membaca buku itu sampai tuntas. Untung sejarah hanya menulis apa yang (akan) terjadi dalam garis besar. Kau tahu, apa yang akan terjafi bila sejarah begitu mendetail? kau takkan sanggup membaca buku tentang perperangan. Heck, bahkan kehilangan nafsu makan.

Jikalau benar, sebentar lagi ia akan bertemu sahabat cahanyanya itu.

Ia menyeringai, mengapa tak biarkan saja Nad mengetahuinya sendiri. Reaksi akan wajahnya lah yang Miko, Raja Malam dan Semua Lautan Pertama, Musik dan Kenakalan, harapkan.

***

Faraday Mornin, tangan kanan Kaisar Fley, pensiunan pemimpin dari geng legendaris yang amat ditakuti, Circle. Berjalan kearah gudang bawah tanah di halaman istana.

Kancing baju emasnya bergerincing setiap detakan kaki yang ia buat. Memberi isyarat familier, bagi para rakyat dan Noble dibawahnya. Petinggi Kerajaan, tunduk atau kau dipermalukan.

Circle, dikenal sebagai Sabotase Raja, dulunya dibayar untuk menggulingkan takhta raja-raja timur atas nama kaisar sendiri. Mereka pandai menyembunyikan bukti, gerakannya lincah dan tak pernah tertangkap. Tahun ke tahun, Athens mengalami kemunduran, tyrany demi tyrany mengubah kesepakatan dan tugas asli anggota kelompok tersebut. Semakin hari, keberadaan dan autoritas Circle makin disingkirkan hingga akhirnya tak terdengarlah kabar lagi, bahkan simbol mereka pun tak pernah terlihat kembali.

Awalnya melindungi, akhirnya menghancurkan. Tapi Circle telah berdiri lama, telah mengakar di setiap penjuru gelap sang imperium, menanti siapapun yang berani untuk menyeretnya ke cahaya. Konon, kelompok itu telah berdiri saat 'Matahari' masih sangat muda dan 'bulan' belum ada.

Dengan itu menyatakan jelas bahwa mereka eksis, bahkan sebelum Raja Malam menyatakan kehadirannya dalam kelompok Immortales.

"Ronny Mathew."

Saat dipanggil nama, seorang bartender berbalik cepat. Iahampir-hampir menumpahkan nampan bir ditangannya, mata kuningnya menyala dalam api lentera. Layaknya petinggi dan bawahan loyal, ia cepat-cepat membungkukan badan.

"Ah, sir Mornin, betapa baiknya dirimu mengunjungi gubuk reyot ini."

Mornin tersenyum, "Satu wine dari Lecenfoth. Dan sentuhan rahasiamu,"

The Legend of WarsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang