Makan siang mereka sudah habis.
Sekarang mereka beranjak dari meja makan mereka dan segera pergi ke perpustakaan.Setelah sampai di dalam perpustakaan, mereka pun duduk
Ditempat duduk yang mereka tempati kemarin."apa yang akan kita lakukan disini?" tanya Kennard. "kita akan memecahkan sebuah misteri~" ucap Edward seraya tersenyum misterius.
Tiba-tiba Jeremmy datang membawa buku yang sampulnya berwarna perak dan agak tebal.
Dan meletakkannya di meja lalu duduk di hadapan buku itu dan dia duduk di sebelah Nylon."teman-teman, sebelum kita mencari ruangan rahasia di sini, mari kita baca sesuatu di buku sejarah tentang sekolah ini. siapa tahu kita mendapat kan petunjuk tentang ruang rahasia perpustakaan." ucap Jeremmy dengan nada serius.
Semua yang ada di meja itu, hanya mengangguk pasti. Setelah itu Jeremmy pun membuka buku, mencari halaman yang bisa memberi petunjuk tentang ruang rahasia di perpustakaan.
"ah, ketemu!" seru Jeremmy yang membuat teman-teman nya berhenti dari kegiatan masing-masing dan dilanjutkan untuk menatap Jeremmy.
"apa nya yang ketemu?" tanya Kennard. Jeremmy yang mendengar pertanyaan Kennard hanya bisa menepuk dahinya pelan "yang ketemu adalah bagian yang memberi kita petunjuk untuk menemukan tempat rahasia perpustakaan, mengerti?" ucap jeremmy menekan kata mengerti dan menatap Kennard malas. Orang yang sedang ditatap Hanya terkekeh pelan seraya mengangguk paham.
Setelah Jeremmy sudah puas menatap Kennard, dia mengalihkan pandangannya ke buku itu dan segera membaca nya dengan suara yang agak keras, dan hanya bisa didengar oleh teman-teman nya saja.
teman-teman nya pun sudah siap mendengarkan petunjuk dari Jeremmy.Sebelum membaca, Jeremmy memperhatikan di sekitarnya. Sepertinya semua murid sedang membaca senyap. Setelah itu, Jeremmy pun membaca petunjuk itu dengan suara agak keras tetapi pelan.
" disini dikatakan bahwa ruangan rahasia itu, ada di balik salah satu rak buku di bagian utara perpustakaan."Setelah Jeremmy berhenti membaca, Calestia bertanya. "apakah hanya itu petunjuknya?"
Mendengar pertanyaan itu, Jeremmy memperhatikan buku itu dengan seksama. " sepertinya memang hanya ini petunjuknya." jawabnya sambil membetulkan kacamata nya yang tadi mulai turun ke hidungnya.
" baiklah, karena hanya itu petunjuk yang kita dapat, sekarang ayo kita cari ruangan rahasia itu bersama- sama." ucap william yang ditanggapi dengan anggukan pasti dan senyuman tipis yang menghiasi wajah teman-teman nya.
Setelah itu, mereka beranjak dari tempat masing-masing. Jeremmy juga berjalan mengembalikan buku sejarah sekolah. setelah itu semua berdiri di depan meja yang tadi mereka duduk.
" Hmm...mungkin agar lebih cepat, kita berpencar saja. Akanku bagi dua kelompok. kelompok satu ada aku, Melody, Nylon, Calestia dan Kennard. Sementara Kelompok dua ada Yuna, Leia, William, Edward dan Fiorenza. " ujar Jeremmy.
Setelah berkumpul di masing-masing kelompok, akhirnya dua kelompok itu berpencar.
Di satu sisi kelompok satu berjalan ke bagian utara dan di sisi kiri dan di sisi lain kelompok dua ke sisi kanan. Masing-masing dari kelompok memeriksa satu persatu rak yang ada di sana.
Tak terasa satu jam mereka mencari tetapi tidak ada tanda-tanda adanya ruangan rahasia.
Di perjalanan, tak sengaja kedua kelompok itu bertemu dan berhenti tepat di sebuah rak tua.
" apakah kalian mendapat tanda-tanda dari ruangan rahasia? " tanya Edward.kelompok satu hanya menggeleng pelan." kami tidak mendapatkan tanda-tanda itu." jawab Melody Mewakili semua teman kelompok nya.
Setelah itu, Fiorenza yang sedari tadi diam melihat ke arah rak yang ada di hadapan nya. jika di lihat-lihat rak itu berbeda dari rak yang lain. "kalian sudah memeriksa rak ini?" tanya Fiorenza sambil menunjuk rak dihadapan nya. setelah itu teman-temannya segera melihat ke arah yang di tunjuk Fiorenza.
KAMU SEDANG MEMBACA
BEST FRIENDSHIP EVER
FantasyMenurutmu, Sahabat itu, orang yang seperti apa? Apakah dia orang yang selalu menolongmu ataupun melakukan sesuatu yang membuat dirimu bahagia? Atau yang rela meninggalkan dirimu hanya untuk menjaga keselamatanmu? Atau malah keduanya? Sebelum kau mem...