Black and White mask

276 19 8
                                    

'15 januari

Sudah empat hari aku tidak menulis di diary ini. Banyak kendala yang aku alami sekarang. Seperti tempat untuk istirahat dan bahkan monster-monster yang menyerang aku dan Kevin. Dan baru-baru ini, kami mendapatkan sebuah topeng hitam putih. Tadi, Kevin memakai topeng itu. Dan entah kenapa setelah memakai itu, sifat Kevin berubah dari biasanya yang selalu dingin sekarang menjadi sangat periang. Aku jadi bingung, mengapa jadi seperti ini? Jika boleh jujur, aku lebih menyukai Kevin yang bersifat dingin daripada yang seperti ini. Entah apa yang terjadi padaku sekarang. Apakah aku menyukainya? Ah, tidak mungkin.
Akhirnya aku berusaha melepaskan topeng itu. Butuh sedikit tenaga untuk melepaskannya karena topeng itu seperti menempel di wajah Kevin. Untungnya, sekarang topeng itu sudah lepas dari wajah Kevin. Dia bilang, saat memakai topeng itu, dia tidak merasakan apa-apa. Ini aneh, apakah topeng itu benda ajaib? mungkin saja iya. Dan setelah itu aku pun menyimpan topeng itu, siapa tahu benda itu dapat berguna'

"Hmm...disini tidak dikatakan jika monster apa yang dihadapinya. Baiklah, itu berarti kita harus mencari tahu sendiri monster atau makhluk apa yang akan kita hadapi" sahut William. "Kau benar William. Sepertinya dia merahasiakannya." Ucap Melody.

"Aku jadi semakin penasaran. Sebaiknya kita pergi sekarang saja!" Ucap Leia semangat. "Sepertinya kau terlalu bersemangat sampai lupa untuk bersiap-siap terlebih dahulu." Ucap Edward sambil menggeleng pelan. sementara Leia hanya tertawa pelan menanggapinya. "Baiklah, sekarang kita bersiap-siap. Kita berkumpul di depan perpustakaan nanti" ucap Jeremmy. Semua menyetujui ucapan Jeremmy dan kembali ke kamar masing-masing untuk bersiap.

Satu jam telah berlalu, mereka akhirnya telah selesai bersiap. Setelah mereka berkumpul, mereka pun menaiki kereta dengan tujuan menuju tengah kota. Karena mereka sendiri belum mengetahui letak opera tua itu.

Setelah sampai di tengah kota. Mereka segera mencari letak opera tua itu. "Permisi, paman boleh aku bertanya?" Tanya Calestia pada seorang laki-laki tua yang sedang duduk sambil membaca sebuah surat kabar. Laki-laki tua itu melipat surat kabarnya lalu menyimpannya di sebelahnya. "Tentu saja nak. Kau ingin bertanya apa?" Ucap laki-laki itu tersenyum ramah.

"Begini...kami ingin pergi menuju sebuah opera tua di kota ini. Apakah paman mengetahui letaknya?" Ucap Calestia gugup. " kenapa kalian ingin kesana? Bukankah opera itu sudah tak terpakai lagi?" Balas laki-laki tua itu. Calestia tersentak kecil lalu mencari jawaban yang tepat untuk hal ini. Tetapi Bagaimana jika yang ia katakan tidak masuk akal? Atau terdengar aneh dan itu akan membuat paman ini curiga. Sungguh, ini membuat Calestia pusing.
"Kami kesana karena ingin melihat-lihat saja paman. Hari ini, hari terakhir kami berlibur. Jadi, kami ingin mendapatkan tempat yang seru dan jarang dikunjungi orang. Kami ini bisa dibilang penyuka misteri dan berbau mistis" sahut Nylon. Calestia menoleh kearah Nylon yang sedang tersenyum.

'Penyuka misteri dan berbau mistis katanya?' Batin Yuna dan William datar. "Oh, jadi seperti itu. Baiklah, akan ku beritahu letaknya." Ucap paman itu. Jeremmy pun mengeluarkan buku kecilnya dan penanya untuk menulis letaknya. "Jika dari sini, kalian naik bis ke taman kota. Setelah itu kalian berjalan ke belakang taman kota. Disana terdapat sebuah bangunan kuno. Dan di sanalah operanya" ucap paman itu panjang lebar.

"Terima kasih paman. Kalau begitu kami pergi dahulu" ucap Edward pada paman itu. "Tak masalah. Kalian ini anak-anak yang baik dan sopan. Aku menyukainya. Baiklah, semoga hari kalian menyenangkan." Ucap paman itu sambil melambai saat Edward dan yang lain sudah pamit untuk pergi.

Mereka pergi sesuai petunjuk paman tadi dengan cepat.

______________________

Mereka semua akhirnya sampai didepan gedung besar yang kondisinya sudah tidak layak. "yah... kurasa tempat ini butuh banyak perbaikan didepannya. Entahlah bagaimana kondisi didalamnya, lebih parah atau diluar dugaan?" William berkomentar saat melihat beberapa tumbuhan liar sudah tumbuh dibeberapa tempat. "kurasa didalamnya akan membuat kita tersanjung" sahut Edward. "baiklah, mari kita masuk. Dan segera ambil topeng itu lalu pergi." Ucap Jeremmy yang disetujui semua. Mereka pun berjalan menuju depan pintu masuk opera tua itu.

BEST FRIENDSHIP EVERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang