Diantara para peri

62 7 2
                                    

Malam sudah tiba, Latihan pun di hentikan dan kini semua nya berada di ruang tengah rumah itu. Sebagian melakukan aktivitas pribadi sampai akhirnya berhenti karena mendengar dehaman Suvdan yang maksudnya ingin memberi tahu sesuatu.

"Jadi, aku akan memberikan kalian pilihan sekarang. Kalian lebih memilih menyamar menjadi peri atau menyelinap masuk ke dalam desa pada saat tengah malam?" ucap Suvdan melipat melipat tangan nya di depan dada. Menunggu jawaban dari sahabat-sahabat manusia nya.

"Menurutku akan lebih baik kita menyamar," sahut Nylon. "Tapi masalahnya, kita menyamar pakai apa?"

"Tak perlu khawatir~ aku sudah menyediakan sesuatu yang kalian perlukan disini." ucap Mizu tersenyum.

"Apa itu?"

"Akan kuberitahu jika kalian semua setuju untuk menyamar." jawab nya. Semua pun menyetujuinya dan menunggu Mizu mengambil sesuatu.

Setelah ia datang, semua terpaku pada beberapa botol kaca yang didalam nya terdapat sedikit cairan kental berwarna biru muda.

"Apa itu?" ucap Melody yang dilanda rasa penasaran.

Mizu menjawab,"Ini adalah ramuan penumbuh sayap..."

"Wah! Kita akan punya sayap! Apa itu bisa membuat kita terbang? Bisa? Bisa?" potong William dengan antusias. Sementara setelah itu Yuna membalas nya dengan pukulan pelan di pundak William sambil berseru, "dengar dulu ucapan Nenek Mizu! Jangan asal potong pembicaraan saja...!"

"Uh... baiklah-baiklah!" ucap William mengerutu pelan.

"Jadi, ini adalah ramuan penumbuh sayap. Sayapnya bisa membuat kita terbang layaknya peri asalkan kalau kita sudah terbiasa memakai sayap nya. Memang, ramuan ini belum ada yang pernah mencoba mengetahui ini adalah ramuan buatanku yang paling baru dan belum ada yang berani menjadi 'kelinci percobaan'. Cara kerja nya mudah, kita tinggal meneguk satu tegukan dan dalam sekejap dibelakang punggung akan muncul. Namun, semua hasil percobaan pasti punya kekurangan,"

"Kekurangan di dalam ramuan ini yaitu, sayap yang akan tumbuh nanti akan perlahan menghilang jika waktu pemakaian nya habis. Aku perkirakan waktu pemakaian nya hanya bisa dari matahari terbit sampai matahari terbenam. Dan akan makin singkat waktu nya jika kalian memakan makanan peri." ucap Mizu menjelaskan.

"Tetapi kalau misalkan, sayap kita mulai menghilang dan ramuannya masih tersisa. Apa kita boleh meneguknya lagi?" tanya Jeremmy. Mizu mengangguk, "bisa saja. Tapi satu lagi kekurangan ramuan ini. Benda ini tak bisa di teguk lebih dari empat kali. Jika lebih dari empat kali, kau akan perlahan ikut menghilang bersama sayapmu. Kurasa itu yang kusimpulkan. Jadi kalian masih tetap ingin memakai ramuan ini...?"

"Tak masalah! Asalkan kita tidak ketahuan, kita pakai saja." balas Calestia. Sementara yang lain mengangguk tanda setuju. Mizu sekali lagi tersenyum seraya mengangguk, "Baiklah, besok kita akan pergi. Sekarang, kembali ke kamar masing-masing dan beristirahatlah... besok mungkin adalah hari yang panjang."

___________________

"Apa kau siap?"

"Tentu saja! Aku siap!"

"Baiklah... mari lakukan ini."

Matahari sudah memunculkan sinar nya yang perlahan semakin terik, Masing-masing membawa tas mereka yang berisi kebutuhan mereka.

Semua yang ada dirumah itu sekarang bersiap. Dengan masing-masing satu botol kecil di tangan mereka, siap untuk di teguk.

Kecuali Suvdan dan Dalain yang memakai jubah tertutup di tambah sebuah topeng. Mereka tidak meminum ramuan itu karena, pada awalnya ramuan itu memang tidak akan ada hasil nya di dalam diri Suvdan dan Dalain. Dan tak akan terjadi apa-apa pada mereka berdua. Setidaknya dengan jubah dan topeng bisa menutupi identitas mereka dari para peri yang lain.

BEST FRIENDSHIP EVERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang