time slip

235 36 9
                                    

"Inggris" teriak kami berdua bersamaan . Tunggu . Bagaimana mungkin kami di inggris . Jelas jelas tadi kami masih di jepang . Pasti kami berdua masih berada di mimpi yang sama . Sungguh baru kali ini aku merasa diriku begitu bodoh .

"Bagaimana kita sampe ke inggris ?" katanya sambil melihat sekeliling .

"Tunggu kei . Daripada kita mrmbahas dimana kita sekarang , sebaiknya kita pastikan kita ini sedang mimpi atau bukan . Sekarang coba lo cubit gw " kataku seraya memberikan tangan kananku yang putih itu

"Eng , gw cubit ya" katanya dengan hati hati . Aku meradakan sengatan di kulitku berharap bahwa mimpi ini akan segera berakhir . Tapi itu semua salah . Aku masih sadar dan ini bukan mimpi

"Oke , great . Ini bukan mimpi . We're stuck here" kataku sambil melihat sekeliling .

"jadi sekarang kita harus gimana" katanya dengan tangan di dagu

"Ehm , kita harus cari cara buat bertahan hidup" kataku

"Sekarang lebih baik kita ke arah kota deh" aku berjalan diikuti dengan kei dibelakang ku .

Ini benar benar inggris abad ke 19 . aku benar benar tak menyangka bisa berada disini . Dulu saat membaca novel , aku sering mendambakan bisa sampai pada abad ini dan sialnya aku bisa sampai disini .

Kulihat banyak kereta kereta kuda berlalu lalang di jalanan yang belum beraspal dan masih boleh dibilang kuno . Aku dan kei berjalan asal sehingga kami berdua sampai pada suatu rumah besar . Aku menatap kagum rumah beraksitektur victorian itu . Saat sedang melihat dengan kagum , aku melihat seorang perempuan di rumah itu . Dia sedang menyiram bunga dengan baju khas abad 19 yang berenda renda.

Sepertinya dia menyadari keberadaanku dan kei yang sedari tadi sudah seperti anjing liar yang meminta belas kasihan untuk dipungut . Dia mulai bertanya pada kami

"Kalian siapa ? Aku belum pernah melihat kalian disini . Namaku lady cathrine gladys lumiere" katanya dengan seulas senyum di wajahnya .

"Ehm , iya , eh , bukan" kata kei kaget

Aku langsung menyikut lengan kei dengan isyarat untuk diam .

Aku memulai pembicaraan

"Senang bertemu anda lady cathrine . Nama saya Kylen adylin levrand . Dan ini teman saja jonathan mcgrath . Bukan . Kami berdua sama sama diculik . Dan kami berdua kabur dari penculik kami . Sepertinya penculik kami akan segera menemukan kami ." aku berusaha memasang wajah sok tegar agar diberi simpati . Kalau gak gimana kami bisa hidup . Ini satu satunya jalan . kami menunggu respon darinya .

"Ah kasihan sekali kalian . Mungkin kalian bisa tinggal disini untuk sementara waktu . Aku akan tanya pada ayah ku dulu . Sebentar ya" lady catherine berlari masuk kedalam rumah megah itu mencari ayahnya .

"Kei , kurasa kita harus menggunakan nama samaran tadi deh . Gw kelepasan ngomong " kataku sambil nyengir kuda .

"Bukannya lebih baik kita kasih tau yang sebenarnya aja ke lady catherine ?" Kata kei dengan hati hati

"Maksud lo , kita musti bilang "lady catherine , kami berasal dari abad 21" mungkin kita akan didepak keluar dari sini karena dianggap gila . Untuk sementara ini diam saja . Kita tak punya pilihan lagi "

Kei baru saja mau membuka mulutnya tetapi ia tidak melanjutkan aksinya itu karena melihat lady cathrine turun kebawah .

"Ayahku ingin bertemu kalian . Ayo masuk ." Ia menarikku masuk kedalam . Kei hanya bisa mengikutiku .

Aku , kei , dan lady catherine berdiri di depan pintu coklat besar . Ia mengetuk pintu itu dan mendengar suara yang mempersilahkan kami untuk masuk . Sungguh tiba tiba aku merasa illfeel . Begitu pintu dibukakan aku melihat seorang lelaki paruh baya yang berpenampilan gagah duduk di kursi besar miliknya.

TIMELESSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang