quena

92 22 0
                                    

"ada apa ibu ? Wah , ada ayah " kataku sambil menghampiri ayahku

"Halo emma sayang . Ada hal penting untuk dibicarakan "

Aku pun duduk di di sebelah ibuku

"Ada apa ? Kelihatannya penting"

"Emma , kau tentu sudah dengar pesta dansa topeng yang sebentar lagi diadakan di kerajaan kan ?"

"Tentu , aku sudah tau . Bahkan aku sudah punya pasangan" kataku bangga

"Oh ya . Siapa pasanganmu ? " kata ibuku penasaran dengan tampang penasaran

"Pangeran klaus" kataku santai

"Tuh kan , benar . Ibu sudah punya firasat kau akan berpasangan dengannya . "

"Callysta , jangan terlalu bersemangat dan melenceng dari inti masalah nya . Emma ulang tahunmu minggu depan kan ? "

"Iya , yang ketujuh belas"

"Yah , ibu sebenarnya sangat tidak ingin melakukan ini . Namun itu sudah jadi ritual . Kami tidak bisa menolak "

"Pesta dansa itu kami adakan untuk merayakan ulang tahun kerajaan sekaligus ulang tahunmu "

"Ya , terus , apa masalahnya ? Perjodohan ? Tidak masalah kok" kataku menganggap enteng

"Bukan masalah perjodohannya emma , tapi pesta ulang tahunmu itu , dijadikan tempat untuk mengumumkan perjodohan . Kau tidak masalah dengan itu ? "

"Tidak sama sekali" kataku sambil menyeruput deh di cangkir

"Tapi ayah , siapa tunanganku ?"

"Ayah tidak boleh memberitahu mu sebelum hari itu ."

"Ah , baiklah . Aku akan pergi berkuda . Aku undur diri ayah , ibu" kataku sambil menarik gaunku sedikit keatas dan membungkuk lalu pergi ke luar .

**

Aku berjalan keluar mencari kusir istana , aku punya janji dengan klaus hari ini di kota . Dan bagusnya aku hampir telat .

Tak segan segan aku merutuki diriku karena tadi aku ketempat pandora dulu .

Untungnya , aku melihat kusir istana sedang merapikan kereta . Aku langsung memanggilnya dan mrnyuruhnya untuk mengantarkanku ke kota menemui klaus

"Sudah , pak . Sampai disini saja . Aku sudah bisa melihat klaus disana "

"Putri nanti mau dijemput atau ..."

Belum selesai ia bicara , aku sudah memotong

"Tidak usah dijemput" kataku sambil keluar dari kereta dengan terburu . Tiba tiba seorang remaja lelaki , mungkin seumur denganku menabrakku .

"Hei ! Kau menabrakku" kataku setengah berteriak . Aku sama sekali tidak menginginkan permintaan maaf , aku hanya memberitahunya .

Anak itu berbalik melihatku dan berkata dengan singkat

"Maaf" katanya sambil kembali berlari dan menaikkan penutup kepalanya kembali seperti semula .

Aku sempat melihat matanya , matanya berwarna hijau terang . Warna yang sangat langka untuk mata.

Aku berjalan sambil setengah berlari ke arah klaus . Klaus sedang duduk di kedai teh sambil meminum teh herbal mungkin

"Hei . Sudah lama ?"

"Tidak lama , mungkin baru 5 menit " katanya sambil meminum teh nya dengan terburu , lalu bangun dari tempat duduknya

"Mau kemana hari ini ?"

"Tak akan lama . Mungkin hal ini perlu kau ketauhi . Ayo " katanya sambil membimbing ku ke arah padang rumput hijau di ujung jalan .

***

Aku dan klaus duduk di rerumputan itu dengan tenang . Rasanya aku mengenali tempat ini .

"Kau tau quena ?" Katanya sambil memandang ke langit yang mulai berwarna oranye

"Quena ? Apa itu ?"

"Itu kekuatan yang dimiliki oleh setiap anggota kerajaan"

"Apakah aku punya ?"

"Tentu . Biasanya kekuatan quena itu menurun atau bisa juga berasal dari hobimu " katanya sambil mengangkat tangan nya ke langit

"quena mu apa ?"

"Masih rahasia "

"Ah , kau pelit sekali"

" kau tahu emma . Saat ini warna iris matamu belum berubah . Quena itu bisa muncul sewaktu waktu . Biasanya muncul saat kau benar benar tahu apa yang kau sukai . "

"Iris mata ? Menjadi seperti apa ? Mata kucing ? Wow kujamin itu akan menjadi sungguh keren"

"Kau lucu sekali emma . Tentu saja bukan . Warna matamu akan berubah setiap kau melakukan sesuatu yang kau suka "

" warna apa ?"

"Tergantung"

Saat kamu berdua membiarkan keheningan menyelimuti kami sebentar saja , kusir kereta istana yang sudah kusuruh pulang itu memanggilku

"Putri emma , sudah waktunya pulang "

"Oh baiklah . Bukankah kau sudah kusuruh pulang ?" Kataku sedikit jengkel

"Aku kembali setelah mendapat perintah dari yang mulia ratu"

"Ibu ?!? Baiklah . Sampai nanti klaus . Tunggu kau pulang naik apa ?"

"Kusirku menunggu di kota . Aku akam berjalan jalan sebentar di kota . Nikmati malam-mu emma " katanya sambil melambaikan tangannya kepadaku .

"Kau juga klaus" kataku sambil memasuki kereta

***
Klaus p.o.v

"Apa ?!?" Kataku setengah berteriak

"Maaf klaus . Ayah dan ibu tak bisa membantah perintah dari tua tua" kata ayah dan ibuku kecewa

"Apa ayah bercanda bahwa DIA adalah tunanganku ?"

"Tentu tidak klaus" kata ibuku menenangkanku

Kalian mungkin tidak percaya apa yang baru saja terjadi padaku . Asal kaliam tahu saja bahwa tunanganku adalah
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
princess clarisa








TIMELESSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang