dag dig dug

102 26 0
                                    

"Eng" aku terbangun dari tidurku karena merasa silau .

"Sudah pagi , aku harus bersiap siap"

Aku keluar bangun dari ranjangku , lalu mandi , aku mencari bajuku , tapi sebelum itu terjadi , aku sudah melihat baju berwarna cokelat tidak mengembang disediakan disana .

"Baguslah , aku tidak usah memilih baju " aku langsung memakai baju itu lalu turun kebawah untuk sarapan pagi .

...........

"Pagi ayah , ibu , dan pangeran klaus" kataku sambil duduk di kursi makan dan mulai memasukan makanan kedalam mulutku .

"Pagi emma sayang , hari ini ayah akan pergi bersama raja ricardo untuk berburu , kau bisa bermain besama klaus " kata ayah

"Baiklah . Hari ini kita kemana ?"kataku bersemangat sambil berbisik kepada klaus

"Kita lihat saja nanti" katanya sambil berdeham mengisyaratkan ku untuk diam .

Aku pun menurut sambil cemberut dan melanjutkan sarapanku .

Selesai makan , ayah dan raja ricardo pergi mempersiapkan diri masing masing untuk berburu , sedangkan ibu , pergi menemui teman lamanya .

Tinggalah aku dan klaus disana .

"Mau pergi ke mana ?" Katanya sambil bersiul ringan

"Aku tidak tahu . Bagaimana kalau kau yang berpikir ? Aku sedang malas berpikir " aku berbohong lantaran ingin pergi ke tempat yang menurut klaus itu bagus di daerah sini .

"Ayo ikut aku" ia menarik tanganku ringan sambil berlari kecil menuju taman belakang istana

.........

"Ini kan kandang kuda . Kau ingin mengajakku kesini ?" Kataku cemberut

"Tidak pastinya . Kita akan pergi ke suatu tempat dan tempat itu hanya bisa dijangkau dengan kuda . Pilihlah kuda yang kausukai " katanya sambil menarik kuda berwarna putih .

"Aku tak bisa naik kuda" kataku sambil memainkan gaun ku .

"Benar juga . Ambil saja kuda yang kau sukai , nanti akan kuajari . Toh , kau juga harus bisa menyesuaikan diri disini " katanya sambil berjalan ke arah kandang kuda berwarna krem

"Kusarankan kuda ini"

"Oke baiklah , sesukamu" aku mengeluarkan kuda itu dari kandang . Kalau dilihat dilihat kuda ini memang pendek dari kuda milik klaus .

Tiba tiba penjaga kandang itu datang dan ia menyadari keberadaan kami berdua . Sambil membungkuk , ia berkata

"Pilihan bagus putri , lanne itu kuda terbaik istana . Ratu sering memakai lanne untuk jalan jalan istana "

"Oh jadi namanya lanne" aku mengelus rambut keemasan kuda itu .

"Aku akan memasangkan saddle , pangeran dan putri bisa tunggu diluar" katanya sambil mengambil barang barang yang diperlukan

"Baiklah" kami berdua pergi berjalan keluar dari kandang

"Berkuda itu susah tidak ? Aku takut jatuh " kataku sambil bergidik ngeri melihat lanne yang cukup tinggi digiring kearahku .

"Awalnya susah , tapi lama lama akan terbiasa" katanya sambil menaiki kudanya

"Baiklah , yang aku harus lakukan hanya naik dan ....." perkataan itu berhenti karena aku tidak sampai naik ke lanne

"Astaga ..." baru ia turun dari kudanya , aku sudah berhasil naik ke kuda itu

"Sudag kubilang hal seperti ini mudah bagiku" kataku bangga

TIMELESSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang