the ball 2

94 21 0
                                    

Aku berjalan keluar dari tempat persembunyian tadi . Saat sampai di tangga , seorang yang bertugas membacakan nama mulai membacakan namaku

"Princess emma ariane alfred , putri dari raja rolland dan ratu callysta"

Aku turun dari tangga . Sebenarnya rasa enggan dilihati orang banyak . Tapi aku menutupinya . Saat aku sampai dibawah aku mencari ayah dan ibu . Aku juga mungkin harus menyapa tamu tamu .

Aku melihat ayah dan ibu sedang mengobrol dengan ayah dan ibu klaus .

"Apakabar raja ricardo dan ratu alisa" kataku sambil menunduk

"Halo putri emma . Kau tampak cantik malam ini" kata raja ricardo

"Gaunmu hari ini berbeda dengan bajumu di pesta yang lalu , cocok sekali dengamu . Orisinil . Siapa yang membuatnya ?kata ratu alisa

Deg . Pertanyaan yang paling tidak aku ingin dengar dilontarkan ratu alisa dengan mudahnya . Apakah aku harus berbohong ? Tapi bagaimana ? Semua desainer yang dipakai kerajaan kan hanya itu itu saja . Jadi pasti ketahuan dong .

"Eum , aku membuatnya sendiri" kataku sambil menunduk

Hening . Hening sekitar 10 detik sampai ibuku bertanya padaku

"Apakah itu benar , emma ? Aku sama sekali tidak tahu baju itu buatanmu sendiri"

Ayaku dan raja ricardo masih berdiam dalam keheningan hingga raja ricardo yang mempunyai suara lantang nan keras

"ANAK MU SUNGGUH BERBAKAT ROLAND" berhasil membuat seluruh ruangan menoleh kearah kami semua. Ratu alisa yang merasa tak enak karena tingkah laku suaminya yang agak agak itu langsung menyenggolnya .

"Aku undur diri ya . Nikmati malam kalian " kataku sambil memberi hormat lalu pergi berjalan

Aku berkeliling disekitar ruang pesta sambil sesekali menyalami tamu tamu .

Seorang anak perempuan dengan rambut cokelat sebahu menabrakku .

"Maaf" katanya sambil membetulkan pitanya yang miring

Wah ternyata anak itu cantik . Warna matanya yang kuning amber itu sangat cocok dipadukan dengan baju berwarna kuning pucat miliknya .

"Apakah kamu putri emma ?" Katanya

"Err , iya" kataku

"Wah , akhirnya aku bisa bertemu langsung denganmu . Aku putri ressa . Ayahku sering membicarakanmu . Ternyata memang benar kau sangat cantik "

"Tidak lebih cantik darimu , putri ressa " kataku tersipu malu

"Mau ikut denganku ? Ada banyak teman temanku yang lain disana " katanya sambil menunjuk ke arah sekumpulan anak anak perempuan sebaya drngannya .

"Eng , boleh nih ? Gak ganggu ?" Kataku enggan

"Gak kok . Sudah ikut saja" dia langsung menarik tanganku .

Astaga anak ini benar benar bersemangat dan menurutku manis .

"Hai teman teman . Lihat siapa yang kubawa" katanya sambil menyapa beberapa anak perempuan lainnya

"Hai ressa . Kau telat . Siapa anak perempuan itu ?" Katanya anak perempuan yang matanya yang berwarna hijau terang .

"Alarice , ini emma , putri mahkota kerajaan liberville. Emma , ini alarice , putri kedua kerajaan alberta"

"Senang bertemu denganmu putri alarice " kataku ramah

"Senang juga bertemu denganmu putri emma . Panggil aku alarice saja"

"Dan let's make it clear , kau boleh memanggilku emma"

"Bagaimana kalau kau mengajak kami berkeliling istana ?"

"Boleh saja . Ayo"

Kami bertiga berjalan menuju taman istana . Menurutku taman istana itu tempat paling bagus di istana . Lagipula paling dekat dengan ruang pesta.

Kami bertiga duduk di bangku taman , bercakap cakap sedikit .

"Warna mata kalian berdua bagus ya" kataku berusaha mencairkan suasana

"Bukannya terlalu mencolok ya ? Aku belum terbiasa melihatnya " kata ressa

"Memangnya kapan matamu berubah ?" Kata alarice kembali menimbrung pda topik pembicaraan kami .

"Bulan lalu" katanya singkat .

"Kok mata kalian berubah warna ?" Kataku bingung

"Oh , kau belum tahu tentang quena ? Biar aku jelaskan padamu " kata resaa bangga

"Biar aku saja yang menjelaskan padamu . Penjelasanku jelas lebih akurat daripada ressa" kata alarice tak mau kalah .

"Apa kau bilang ?"kata ressa

"Sudahlah . Aku akan mendengar penjelasan kalian berdua" kataku menenangkan mereka .

"Nah itu lebih baik . Jadi quena itu kekuatan yang dimiliki oleh anggota kerajaan . Kekuatannya berbagai macam , bisa mengacu pada alam , atau benda benda . Bisa juga bergantung pada hobi sih" kata ressa

"Quena biasanya muncul pada masa remaja . Warna mata yang mencolok itu sebenarnya bisa membahayakan nyawa kita , jadi sebaiknya saat pergi pergi , kita memakai ramuan pengganti warna mata"

"Alarice , ressa , kalian sudah mendapat quena ? Aku ingin lihat seperti apa . Aku belum dapat soalnya" kataku lesu

"Tenang . Kau pasti dapat sebentar lagi , aku juga baru dapat bulan lalu" kata ressa menenangkanku

"Kau bilang kau ingin lihat kan ? Nih contohnya"

Alarice meletakkan tangannya di rerumputan , tangannya mengeluarkan sinar berwarna hijau cerah dan tiba tiba muncul sebuah bunga mawar berwarna merah .

Alarice memetik bunga itu dan memberikannya padaku

"Atas kecantikanmu putri emma , aku memberikan ini padamu"

Aku mengambilnya dan kemudian kami bertiga tertawa bersama .

Ya , tertawa , sebelum aku merenungi nasibku selanjutnya








TIMELESSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang