when my heart have butterflies 1

112 25 0
                                    

Emma p.o.v

Saat ini , aku sedang berada di perpustakaan istana . Mencari berbagai informasi mengenai filsafat .

Disini , semua mata pelajaran dijadikan 1 yaitu falsafat . Aku mulai membaca selembar demi selembar

"Enak ya , gampang . Beda dengan di sekolah . Berarti kalo aku sekolah disini udah pasti aku juara umum dia angkatan "kataku bangga

Bukan aku menyombongkan diri , tapi memang disini banyak ilmu ilmu dasar yang masuh menjadi perdebatan , karena aku berasal dari masa depan , ya jelas aku tahu itu .

"Sedang apa kau disini ?" Kudengar suara berat dari belakang tubuhku

"Hai kyle , aku sedang membaca buku "

"Buku apa ?"katanya sambil duduk di bangku sebelahku

"Filsafat" kataku singkat sambil melihat ke luar jendela

"Hujannya sudah mulai reda" kataku sambil menutup buku tebal tua itu

"Yah , lebih tepatnya sekarang sudah reda dan cerah . Bagaimana kalau kita keluar untuk jalan jalan ? Aku merasa bosan "

"Bagaimana kalau kau pergi ke kamar ku , aku ingin menunjukkan mu seusatu . Sesuai janji " kataku sambil mengedipkan mata sebelah kananku

"Oke , oke , kau menang "

"Ayo"

*******

"Duduklah" kataku sambil menuangkan teh

"Apa yang mau kau tunjukkan padaku ?"

"Aku sudah janji akan memberitahumu tentang masa depan kan ?" Kataku sambil membuka lemari ku dan mencari tas serta pelengkapan yang aku pakai terakhir kali . Kau tahu ? Seragam , baju o.r , handphone , dan yang lain lain .

"Ketemu" kataku sambil menarik tas itu keluar dari lemari dan membawanya keluar menuju tempat dudul di balkon kamarku

"Apa itu ?"

"Tas . Buka saja isinya . Kau akan merasa seperti di masa depan" kataku sambil menyeruput tehku

Klaus membuka isi tas itu dan mengeluarkan isinya satu satu . Barang pertama yang ia keluarkan adalah handphone ku .

"Benda apa ini ? Kecil dan tipis "

"Handphone . Kau bisa berbicara dengan orang di benua lain dengan benda ini . Ah , aku kangen dengan benda itu" kataku sambil mengambil handphone ku dari tangan klaus

Aku mencoba menyalakan hp ku , dan yes ! BERHASIL !

"Wow , benda itu menyala "

"Benda ini bisa mengambil gambar . Tak perlu melukis lagi "

"Oh ya , coba tunjukan "

"Baiklah siapa takut ? Ayo kesini . Kita coba ber-selfie"

"aku tidak tahu apa yang kau katakan , tapi aku ingin coba . Jadi yasudah " dia bergerak mendekat kepadaku

Aku mengangkat hp ku keatas dan memasang timer

Jepret

"Bagaimana hasilnya ? Aku ingin lihat"

Aku menatap sejenak foto itu , lalu tersenyum kecil .

"Sepertinya fotonya error . Aku akan memperlihatkanmu foto yang lain"

Kataku sambil membuka galeri dan memperlihatkan fotoku bersama otou-san dan obaa-san .

"Siapa mereka ?"

"Orang tuaku di dunia sana" kataku sambil menatap foto itu lekat lekat . Tak kusadari air mata sudah menetes keluar dari pelupuk mataku .

"Kau kenapa ?"kata klaus mulai panik karena tiba tiba aku menangis

"Tidak , aku hanya rindu pada mereka . Semoga mereka baik baik saja sekarang "

Tiba tiba klaus mengambil hp itu dari genggamanku .

"Heii , kembalikan itu padaku" kataku mulai berusaha untuk merebut kembali hp itu dari tanganya tapi hasilnya nihil , aku memang lebih pendek darinya .

"Baguslah , kau sudah kembali seperti biasa " katanya sambil tersenyum iseng

"Apa ?!?"

"Jangan pikirkan semua di masa depan , aku yakin mereka baik baik saja . Lagipula disini kau masih punya banyak orang disisimu "

"Siapa ? Ayah ? Ibu ? Aku memang sayang mereka tapi aku juga kangen pada ortuku disana "

"Aku"

"Kau ? Kenapa ?"

"Kau bisa bergantung padaku" katanya sambil menghadap ke balkon . Cahaya matahari yang membiaskan rintik rintik air hujan , menimbulkan pelangi , ibarat menyetujui kata kata klaus dan membuat jantungku berdebar 5 kali lebih cepat







TIMELESSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang