Aku tambah lagi nihhh....jangan lupa vote yaaa dan coment-nya jg bolehhh...
Happy Reading...
.
.
.
...............................................
Story 15
Gadis berambut pirang itu menangis sejadi-jadinya sembari berjalan membawa koper yang cukup besar. Sudah berkali-kali ia mengusap airmatanya namun air bening it uterus saja mengalir. Ia melangkah terus, terus dan terus sampai akhirnya ada mobil yang berhenti dan keluarlah sosok itu. Ia berlari menghampiri gadis itu.
"Hai...Rose..." sapa pria itu. Rose mengusap airmatanya dan berusaha tersenyum di depan pria itu. Terlambat! Pria itu sudah melihat buliran airmata Rose yang masih tersisa di pipinya.
"Rose...kau menangis? Dan...kenapa kau membawa koper? Apa yang terjadi padamu?"
"Tidak ada, aku...aku hanya..." pria itu menunggu jawaban dari Rose, namun Rose terlihat bingung. Tiba-tiba Rose melepas pegangannya pada kopernya dan menghambur memeluk pria di depannya. Sedangkan yang di peluk hanya diam dan membalas pelukan gadis itu dengan lembut dan mengusap punggung gadis itu.
"Hiks...hiks...hiks..."
"Sssstt...tenangkan dirimu Rose..."
"Dia...dia..."
"Siapa Rose?"
"Yu Jun...dia..."
"Iya...dia siapa?"
"Dia...hiks..." Rose melepas pelukannya dan menatap lekat-lekat pria di hadapnnya, Han Yu Jun. pria itu hanya diam dan mengusap airmata Rose yang masih menetes.
"Kau bertengkar dengan Han Tae Jun? apa karena ucapanku tadi?"
"Bukan karenamu, ini salahku...aku yang salah, aku terjun terlalu dalam kepadanya."
"Apa yang kau katakana?"
"Aku tidak sanggup..."
"Rose...sebaiknya kau ke rumahku, kau bisa cerita disana." Rose hanya diam dan masih menangis. Han Yu Jun menuntunnya masuk ke dalam mobilnya dan membawa masuk juga kopernya. Mereka pergi dengan mobil Han Yu Jun.
Tidak di rasanya, sosok pria di dalam mobil itu mengamati mereka. Pria itu menampakkan raut yang kecewa, menyesal, kesal, dan...cemburu. Pria itu tersenyum kecut menatap kepergian mobil itu.
"Aku menyadari semuanya ketika kau pergi? Kejam! Bahkan aku menyedihkan!" gumamnya sembari terus menatap mobil yang sudah menjauh dan menghilang di balik tikungan.
***
"Minumlah....teh akan menenangkan pikiranmu." Han Yu Jun meletakkan se-cangkir teh di atas meja ruang tamu. Rose hanya memandangi Han Yu Jun, ia merasa menyusahkan pria yang sekarang duduk di sampingnya itu.
"Kenapa kau diam?"
"Tidak, aku hanya merasa menyusahkanmu saja."
"Tidak sama sekali Rose, kau sudah membantuku untuk bangkit dari kehancuranku."
"Aku tidak membantumu Yu Jun, aku hanya sedikit ingin menghiburmu."
"Itu sama saja Rose." Rose hanya tersenyum dan menundukkan kepalanya. Ia berpikir tentang Shin Ji Yeong dan Han Tae Jun. apa kejadian waktu itu harus di katakannya sekarang ya? Apakah Yu Jun sudah benar-benar tidak memikirkan Shin Ji Yeong lagi? Rose mengetuk-ngetukkan kakinya ke lantai.
KAMU SEDANG MEMBACA
Damn, My Husband (sudah terbit self publish)
RomanceUdah terbit (Open PO buat Damn My Husband. Segera chat ajah yaaa) . kenapa aku harus terjebak dalam hal konyol ini? kenapa dia memaksaku untuk menikah dengannya? dan pada akhirnya aku harus terjebak dalam cinta yang harusnya tidak pernah terjadi. s...