Story 9

4.5K 150 2
                                    



Sekarang lagi maraknya mirror web ya? wahhh jadi takut lahhh... smoga aja...para author bsa sabar yaaaa....aku jg takut bgt......rasanya di plagiatin itu nggak enak banget....

ya udah.... langsung aja yaaa readers.... intip cerita selanjutnya...okay? kalo suka di vote yaaa.... aku tunggu respon dr kalian okay?

.

.

.

Happy reading...

.

.

..............................................................


Story 9

Author Point of View

Pria itu berjalan dengan gontai, ia menginjak putung rokoknya dengan sepatu. Lantas ia melangkah pergi dari semak-semak. Sampai pada ia menemukan sosok wanita yang tidak asing baginya, wanita itu tengah berjalan sendiri dengan langkah sempoyongan. Segera ia menghampiri wanita itu.

"Jang Min Ji?" pria itu mencekal lengan wanita itu dengan kuat karena wanita itu hampir saja limbung di tengah jalan.

"Aigoo...siapa lagi yang menggangguku ha? Sungguh...ahh aku seperti mengenalmu?" Jang Min Ji mengucapkan dengan sangat tidak karuan akibat alcohol yang baru ia telan saat di club tadi.

"Yes, I'm Jasson. Apa kau lupa?" Jasson berkata dengan setengah bahasa inggris. Jang Min Ji malah terkekeh dan memukuli Jasson seolah dia tidak percaya.

"Jasson? Siapa Jasson? Nuguya? Hahaha....anio, kau..hahaha kau sepertinya ingin aku temani? Ahh tapi sayangnya aku sedang lelah karena tamuku sangat banyak tadi. Bagaimana kalau besok?" Ucapannya sangat tidak nyambung karena dia memang sedang mabuk berat.

"Kau mabuk?"

"Siapa yang mabuk? Kau gila ya? Aku baik-baik saja tuan."

"Min Ji, sepertinya kau memang sedang mabuk." Jasson memapah gadis itu menuju mobilnya. Ia memasang setbelt pada Jang Min Ji dan dirinya. Saat akan melaju, ia melihat mobil yang ia lihat di depan salon tadi. Ia tersenyum kecut lalu ia mengunjak pedal gasnya.

***

Setelah sampai di apartemen, ia turun dan menggendong Jang Min Ji, memabawanya masuk ke dalam aprtemennya karena ia tidak tahu rumah Jang Min Ji saat ini. Percumah jika bertanya pada gadis mabuk, akan menyesatkan. Ia menidurkan gadis itu di atas ranjangnya. Ia sendiri duduk di pinggir ranjang dengan melipat lengan kemejanya sampai di siku.

"Ahh..kau melukaiku Rose. Kenapa dia bisa membuatmu jatuh cinta? Kenapa aku tidak?" dia mengacak rambutnya frustasi.

"Ada yang aneh dengan pernikahanmu Rose. Aku akan mencari tahu! Aku akan membuatmu bisa mencintaiku." Jasson tersenyum menyeringai. Ia pun melangkah keluar dari kamarnya dan memilih tidur di sova.

Jika kalian penasaran, Jasson adalah partner kencan Rose dulu waktu ia masih bekerja di club milik Dong Shin, teman SMA-nya. Maksud dari partner adalah hanya sebatas kencan, bukan melakukan nananina karena Rose memang tidak mau melakukannya. Rose selalu mencari alasan apapun agar bisa membujuk partnernya untuk tidak jadi melakukan hal itu.

Jasson awalnya tidak memiliki rasa terhadap Rose, dan Rose hanya mengagumi Jasson sebagai pria maskulin dan selalu bertingkah lembut padanya. Kebetulan mereka juga memiliki garis keturunan yang sama, inggris-Korea. Lambat laun Jasson mulai menyukai Rose, ia ingin sekali memiliki Rose seutuhnya. Ia awalnya mencoba menyatakan perasaannya pada Rose, namun Rose meminta waktu untuk berpikir.

Damn, My Husband (sudah terbit self publish)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang