Dua

17 1 0
                                    

Flashback


Dua jam sebelumnya di sebuah ruang kelas yang sudah ditetapkan sebagai TKP (Tempat Kejadian Perkara). MOS hari pertama.

Kegiatan pertama setelah upacara pembukaan adalah kegiatan ringan sebagai penyegaran sebelum acara inti benar-benar dimulai, MIKI MOS.

MIKI MOS yang merupakan gabungan dari kata 'Miki' dan 'MOS' atau yang kalo diartikan lebih detail lagi mempunyai arti 'mikir saat MOS'. Sebuah kegiatan yang memang menuntut para pesertanya untuk berpikir keras menemukan jawaban gokil dari pertanyaan yang bisa dibilang aneh bin nyeleneh dari para senior.

Kenapa namanya Miki MOS? Karena Rian –si pencetus kegiatan- merupakan salah satu penggemar berat dari komedian Cak Lontong, salah satu pentolan di acara sitkom yang ditayangkan di sebuah stasiun televisi swasta di Indonesia yang memang identik dengan kata "mikir'.

Fela membuka gulungan kecil yang baru aja ia keluarkan dari botol yang mirip digunakan ibu-ibu untuk arisan.

"Kenapa ayam berkokok matanya merem?" suara Fela menggema di seluruh penjuru kelas membacakan tulisan yang ada pada gulungan kertas.

Kelas mendadak sepi. Agaknya para juniornya mulai berpikir keras mencari jawaban atas pertaanyaan yang baru aja Fela lontarkan.

"Takut kelilipan, Kak!"

"Masih ngantuk abis begadang semalaman," jawab seorang junior cewek yang duduk tepat di depan Fela.

"Sebenernya bukan merem, tapi lebih terkesan begitu soalnya si ayam sedang mengeluarkan suara nyaring untuk membangunkan para hamba Allah untuk bangun sholat Subuh. Orang aja kalo teriak keras pasti matanya juga merem," jawab seorang junior cewek berhijab.

"Ye... kalo itu sih jawaban yang sebenernya."

"Tau tuh... ini kan acaranya tebak-tebakan garing," beberapa anak sewot sendiri dengan cewek itu.

Sepasang mata Fela memancarkan kilatan kemenangan. Di otak Fela udah ada sejuta rencana jika para juniornya benar-benar nggak bisa jawab. Ia pikir, ini adalah waktu yang tepat untuk membalas segala penderitaan yang ia rasakan waktu jadi junior dulu.

Namun, semuanya tinggal rencana saat seorang junior cowok mengangkat tangan dan menjawab, 'Karena udah hafal liriknya'. Dan jawabannya memang TEPAT!

Dan (lagi-lagi) terjadilah MOS neraka meskipun statusnya kini sebagai senior. Tetap aja ia menderita dan teraniaya. Kali ini ia dipaksa bergaya seperti ayam lengkap dengan atributnya sambil menyanyikan lagu 'Anak Ayan Turun Sejuta' –yang semua pasti udah pada tau kalo lagu itu masih menyandang lagu paling panjang di dunia, bahkan mungkin sejagad raya– di depan para junior di kelasnya. Udah dapat dipastikan sampai tenggorokan segersang padang pasir di musim kemarau dan mulut selebar ember juga lagu itu nggak akan selesai–selesai.

Dan semua itu H-A-N-Y-A gara–gara sebuah pertanyaan bodoh dari seseorang yang ngakunya jenius. 



Sledri TengilWhere stories live. Discover now