3

2.6K 386 5
                                        

Hari ini aku dan Gwen akan pergi ke radio tempat band si tuan artis itu manggung. Dan disaat semuanya membawa merch dan kado untuk mereka, aku hanya membawa ponsel dan powerbank. Ya bisa dianggap aku ini fake fans, tapi aku memang bukan fansnya mereka kok.

Gwen sudah membawa semua CD dan buku dari band kesayangannya itu. Ya ini memang kali pertamanya Gwen bertemu idolanya. Sejam sebelum acaranya kami sudah berangkat menuju lokasi radio. Saat sampai disana, kami mendapat tempat duduk paling depan, yeuu si Gwen ternyata pinter milih waktu datangnya.

Kami semua--(read : fans) duduk di Live Lounge radio ini. Dan didepan kami sudah ada peralatan musik mereka yang sudah di set dengan rapi.

Aku pun merasa deg degan karena sebentar lagi mereka datang, orang yang ada didalam sini masih bisa terhitung, karena tidak semuanya bisa masuk.

Singkat cerita, mereka sudah duduk rapi dengan alat musiknya. Dan sedari tadi Gwen gemeteran dan tak henti-hentinya mengucapkan nama-nama dari mereka.

"Oh my God, Calum so hot". Ucap orang disebelahku, bukan Gwen melainkan orang lain. Lalu ia tersenyum padaku dan menanyakan sesuatu, "lagu favoritmu apa?".

Dang! Aku harus jawab apa? "Aku suka semuanya". Bohongku.

Ia hanya mengangguk dan aku tersenyum kecut lalu memandangi keempat orang itu, nama bandnya 5 Seconds Of Summer tapi jumlah personilnya 4 orang, kan itu aneh?

Kalau diganti menjadi Four Seconds Of Summer.

Sumpah nama Summer dibelakangnya sangat mengangguku. Tak lama kemudian, mereka menyanyi. Lagunya bagus, suara musiknya juga. Kalau tidak salah tadi ada lirik yang bunyinya.....don't stop doin' what....aku lupa.

Lalu sesi pertanyaan dimulai, setiap fans boleh menanyakan satu hal. Lalu aku harus menanyakan apa? Aku kan bukan fansnya mereka.

Kini mic itu digilir dari ujung kanan, aku berada di posisi kelima dari ujung kanan. Aku menyenggol siku Gwen, "aku harus nanya apa? Aku kan bukan--".

"Tanya aja kapan mereka bikin lagu mellow lagi". Kata Gwen.

Aku pun mengangguk mengiyakan, kini giliran Gwen yang bertanya. Ia tanya, apa hal yang paling mereka sukai saat summer. Dan lagi-lagi namaku digunakan.

Dan sekarang giliranku, "Hi Guys, namaku Summer Houghlas". Dan semua orang disana berteriak tanpa terkecuali keempat laki-laki didepanku.

"Oh hi Summer, aku suka namamu". Ucap laki-laki berambut hijau--aku tidak tau namanya. Sedangkan Calum hanya tersenyum sambil menatapku, semoga saja ia ingat padaku.

"Terima kasih, aku ingin bertanya, kapan kalian akan membuat lagu melow lagi?". Aku langsung menyerahkan mic pada orang disampingku dan pura-pura mendengarkan jawaban mereka. Sungguh aku ini seperti fake fans.

Setelah sesi bertanya selesai, kami pun diberikan waktu 5 detik untuk bertemu mereka. Aku dan Gwen pun berbaris menunggu giliran, kalau saja bukan karena dompet aku tidak mau berbaris seperti ini.

Satu persatu orang masuk, kini giliranku. Pintu itupun terbuka dan aku langsung berlagak seperti fans yang terharu. Aku memeluk mereka satu persatu, "Hey ini dompetmu. Itu masih utuh tidak ada yang kuambil".

"Selfie?". Tanya Calum, ia langsung mengambil ponselku. Namun bukan membuka aplikasi kamera, tapi buku telpon.

Ia mengangkat ponselku seperti orang selfie sambil mengetikkan beberapa digit nomor disana. Sedangkan teman-temannya yang lain sedang kebingungan dengan tingkah Calum, "tolong jangan disebarin, telpon aku dan aku akan kembalikan jaketmu". Aku langsung ditarik keluar karena 5 detikku sudah habis.

Sesampainya diluar, aku langsung menyimpan nomornya dengan nama 'Heyit'sme' karena aku bingung harus menamai apa.

"Gimana dapet fotonya?". Tanya Gwen antusias, aku hanya menggeleng. "Bukannya tadi selfie sama Calum? Aku liat lewat monitor".

"Mendadak ponselku lemot, saat udah mau take photo aku disuruh keluar". Lagi-lagi aku berbohong.

***

¤ Calum Point of view ¤

Akhirnya dompetku sudah kembali, tadi gadis itu datang ke acara itu. Saat duduk disana, aku sudah melihat gadis itu yang terlihat bingung. Karna aku tau, dia memang bukan fansku.

"Dia siapa Cal? Kok kamu kasi nomor handphone?". Tanya Luke sesudah meneguk air mineralnya.

"Dia yang nolongin aku waktu mabuk dua hari yang lalu, pemilik jaket hitam". Luke hanya mengangguk-angguk.

"Summer Houghlas?". Kini giliran Ashton menyahut dari belakang, "Namanya memang langsung mengingatkanku pada jaket itu".

"Yaaz, dan ternyata dompetku ketinggalan di apartemennya. Sekarang udah dikembalikan sih, masih utuh". Aku menyodorkan dompetku pada mereka, mereka pun melihatnya dengan tatapan heran.

"Dia bukan fans?". Tanya Luke lagi

"Bukan". Akupun terus-terusan mengecek ponselku siapa tahu ada dia yang menelpon. Aku benar-benar menunggu telponnya untuk berterima kasih, dia benar-benar baik, sudah mengembalikan dompet, tidak marah-marah saat tadi bertemu karna jaketnya masih ada padaku.

"Gimana kalau nanti malam kita ke clubing?". Ajak Michael, dia memang rajanya kalau clubing. Ia bisa dari malam sampai ke pagi untuk berjoget-joget di lantai dansa. Dan esoknya hangover menusuk kepalanya.

***

Kini aku, Luke, dan Michael akan pergi ke tempat clubing yang terkenal di LA. Aku tidak ada niat untuk bermain dengan grupi, hanya duduk dan minum sebanyak-banyaknya. Jujur aku sedang banyak masalah, dari kontrak kerja dengan produser, pembuatan lagu untuk album baru dan beberapa masalah lainnya.

Seperti biasa aku memakai outfit serba hitam ditambah jaket milik gadis itu, summer. Aku hanya ingin memakainya untuk menutupi baju dalamku yang tanpa lengan, udara malam kadang membuat tubuhku drop.

Saat turun dari mobil, paparazi sudah memotretku. Blitz dari kamera mereka menyilaukan mataku, aku hanya menunduk dan masuk ke pintu masuk tempat club ini.

Ponselku tiba-tiba bergetar menandakan pesan masuk, kupikir itu Summer melainkan Ashton.

From : Ashxx

Jangan banyak minum, dan jangan mengeluh karena hangover kalian besok!

Ada tanda seru diakhir kalimat, tandanya foto yang paparazi potret sudah dimuat ke internet. Mereka bekerja dengan cepat. Ashton memang tidak ikut karena ia sedang jalan-jalan bersama Bryana ke rumah John, katanya sih sekedar menghilangkan bosan dan membicarakan tentang album baru.

Aku duduk di salah satu sofa dengan kedua sahabatku, tak lama kemudian, gadis-gadis jalang itu duduk diantar kami. Tipikal grupi haus uang.

Aku tidak terlalu fokus dengan kedua wanita disamping kanan dan kiriku. Aku hanya terfokus pada minuman yang sedang kupegang, dan ponselku. Iya, gadis itu belum mengabariku sama sekali. Apa dia tidak mau jaketnya dikembalikan?

Kini sudah gelas kelima yang aku minum, aku sudah setengah sadar tidak sadar. Sedangkan teman-temanku sepertinya sedang keasyikan bermain.


To be continued...

Next, summer point of view

Poprock Star : Calum HoodTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang