8

2.1K 329 10
                                        

Ashton dibalik kemudi, disampingnya ada Luke. Dan di jok tengah ada Michael. Aku berdua dengan Calum di jok belakang. Entahlah, tempat duduknya sudah seperti diatur oleh mereka.

"Sam kamu masih sekolah?" Tanya Michael dengan mimik wajah konyolnya, "umurmu berapa?"

"Tujuhbelas tahun," Michael menganga, "kenapa?"

"Calum 19 tahun, apa itu tidak terlalu tua bagimu?" Ucap Michael yang langsung di tambah suara tawa dari Luke dan Ashton.

"Hubungannya dengan aku apa, Gordon?!" Calum mengacak rambut merah Michael. Dan Michael pun langsung membetulkannya.

"Sudahlah Cal, kita tau kalau kamu menyukai Summer, buat apa kau rela-rela menjemputnya kalau bukan karena suka?" Lagi-lagi Calum memutar matanya. Ia tak menjawab malah asik memainkan ponselnya, mungkin ada yang lebih penting di ponselnya.

"Lalu Sam, kau asli dari Los Angeles?" Tanya Michael lagi.

"Iya, kedua orang tuaku berasal dari LA. Dan aku lahir di LA juga. Kamu asli Australia?" Tanyaku pada Michael. Michael semakin membuat nyaman duduknya untuk mengobrol denganku. Entah mengapa tingkah Michael sangat lucu.

"Ya aku dari Australia. Namun aku berdarah inggris, skotlan, dan masih banyak lagi," ia tersenyum manis kearahku. Mungkin aku bisa mengobrol banyak dengan Michael karena sepertinya orang yang disampingku ini sedang puasa ngomong. "Kamu suka Jepang tidak?" Tanya Michael.

"Suka, aku suka Naruto-nya. Kenapa?"

"Oh guys Look! Kita bertemu calon pacarku!" Teriak Michael dan langsung diberi sambutan cemooh dari kawan-kawannya. "Aku suka pokemon, lain kali kita harus ke Jepang bersama--maksudku, berdua saja," ia tertawa dan aku hanya membalas anggukan dan tersenyum. Aku benar-benar seperti melayang mendengar ucapan Michael. Siapa yang tidak blushing kalau seseorang mengajakmu liburan seperti tadi? Meskipun hanya bercanda.

"Oh C'mon Cal, keburu Michael mengambil start," teriak Luke dari bangku depan. Calum memberikan jari tengahnya pada Luke dan menatap Michael sinis. Aku juga tidak mengerti apa yang sedang mereka rencanakan, aku hanya menjawab beberapa pertanyaan dari Michael.

"Sam, nama lengkapmu siapa?" Kini Michael bertanya lagi.

"Summer English Houghlas, sudahlah Michael jangan menginterogasi Summer terus. Ia perlu istirahat, okay?" Ucap Calum dengan sekali tarikan nafas. Dan juga ia menyenderkan kepalaku di bahunya. Ya Tuhan...

"Wo..wo...wo merasa panas ternyata," ucap Michael dengan nada gurauannya, "Selamat istirahat Mrs. Houghlas," Michael merubah posisinya seperti semula. Dan aku mati kutu karena tangan Calum yang masih berada dikepalaku untuk menyenderkannya di bahunya.

Namun saat aku ingin mengangkat kepalaku dan menatapnya, ia menyuruhku untuk diam menggunakan bahasa isyarat.

Ya aku pun mengikutinya. Meskipun degupan jant--"aku bisa mendengar degupan jantungmu, santailah sedikit," ucapnya dengan cengiran khas Calum. Astaga sangat memalukan.

Setelah berjam-jam diperjalanan, kaki kami sudah sampai di suatu tempat yang sangat asing bagiku. "Ini rumah produser kami," ucap Luke yang mungkin melihatku seperti kebingungan.

"Jadi kita ngapain kesini?" Tanyaku.

"Menulis lagu," Luke menarikku masuk kedalam karena aku masih terdiam ditempat tadi, "Cal, kau meninggalkan Summer diluar," lapor Luke pada Calum.

Dan aku dipersilakan duduk di sofa diantara mereka. Aku menyenggol lengan Ashton, "kita mau ngapain?"

"Menulis lagu," jawaban yang sama seperti Luke katakan. Entahlah gunanya aku berada disini apa, lalu aku diajak juga tidak tahu karena apa. Yang jelas, Calum memaksaku ikut kesini.

"Sam, kenapa diam saja? Huh?" Tanya Calum.

"Bingung," jawabku singkat.

"Sini ikuti aku," dia mengulurkan tangannya padaku. Lalu membawaku ke salah satu pintu yang menghubungkan dengan teras luar. Disana Calum membuatku terkagum karena dibelakang rumahnya adalah air mancur dan rerumputan hijau. Lalu dijauh sana terdapat pantai, namun dibatasi pagar. Aku bisa melihatnya karena pintu tadi menembus dilantai dua, "kau tau gadis yang ada disana? Mereka seumuran denganmu. Kau bermain saja dengan mereka. 15 menit lagi aku kesini," aku mengangguk lalu berjalan meninggalkan Calum dan menuju kearah wanita-wanita itu.

"Hai," sapaku.

"Hai, sini duduk," mereka memberiku ruang untuk duduk. "Temannya 5SOS?" Aku mengangguk.

"Namaku Summer--Summer Houghlas," aku mengulurkan tanganku pada mereka.

"Woah Summer, namaku Celeste, dan ini temanku juga--Candice," aku menjabat tangan kedua orang itu.

"Kalian yang punya rumah ini?" Tanyaku pada mereka berdua.

"Bukan, ini rumah John Feldman. Dan John adalah paman kami, sebenarnya bukan rumah sih, mungkin Villa," aku mengangguk lalu bercerita banyak dengan mereka. Mereka tidak sombong, malah mengasyikan. Kita bercerita tentang 5SOS dan aku bercerita bagaimana awalnya aku tahu 5 Seconds Of Summer.

"Andai kamu fans, pasti sangat beruntung ya," ucap Candice padaku. "Lalu selama beberapa hari kenal dengan 5SOS, tidak mempunyai orang yang kamu suka?"

Aku tertawa, "Ya Tuhan, aku tidak pernah berpikiran kesana. Jadi tidak punya," jawabku sambil tertawa.

"Oh ayolah, dari keempat itu pasti kau punya orang yang mengganggu pikiranmu," jawab Celeste.

"Mengganggu pikiran bukan berarti suka kan?" Aku memberi nada jahil pada mereka.

"Kutebak Calum, kau menyukai Calum," aku terlonjak kaget lalu kami tertawa bersama.

"Oh ayolah, tidak ada yang mengganggu pikiranku," aku masih dalam gelak tawa. Lalu tiba-tiba Luke dan Michael datang kearah kami.

"Halo gadis, kami datang menjemput Summer. Calum menyuruh kami untuk menjemputmu," ucap Michael dengan nada riang. Sejenak aku memutar mata karena kelakuan kedua laki-laki itu. Hey memang aku anak kecil yang perlu dijemput?

Aku pun berpamitan pada Celeste dan Candice lalu berjalan beriringan dengan Luke dan Michael. "Calum mengkhawatirkanmu," ucap luke.

"Memang aku kenapa?" Tanyaku balik.

"Ia takut kamu bosan, makanya kita memanggilmu," ya satu kalimat yang membuat pipiku merona. Sebegitu pentingnya perasaan bosanku sampai-sampai dikhawatirkan.

Lalu Michael membuka pintu yang menembus ruang tengah. Disana sudah ada Calum dan Ashton dengan alat tulis mereka. Mereka benar-benar membuat lagu, "Hai Summer," sapa Ashton.

"Hai Ash," aku duduk disamping Michael yang sedang memainkan ponselnya. Aku melirik sedikit lalu menyandar pada sofa.

"Sam, kamu punya twitter?" Tanya Michael.

"Punya, kenapa?"

"Sini kufollow," Michael memberikan ponselnya padaku untuk mengetik akun twitterku padanya. "Sekaligus akun temanmu gih," aku langsung saja mengetikkan akun twitter Gwen disana dan memencet tombol follow.

"Tapi Michael, aku tidak memfollowmu," ucapku pada Michael.

"Yasudah," dia diam sebentar, "Follback aku ya Sam-et-summer-H," kata Michael(read: @summerH)

"Kau mementionku?" Michael menggeleng, aku langsung bernafas lega.

Setelah lama menunggu akhirnya kami memutuskan pulang. Diperjalanan kami malah semakin ribut dan menjadi-jadi. Apalagi karena ada siaran lagu-lagu Blink 182 di radio. Membuat mereka berempat mengadakan konser dadakan bertajuk One Eight Two Of Summer. Oh mereka memang sudah gila.

"Sam, kamu pasti tau Blink-182 kan?" Tanya Calum.

"Aku hanya tahu beberapa lagunya saja," Ashton-Luke-Michael mereka benar-benar berteriak-teriak sesuai nada dari lagu yang sedang diputar.

Ya Tuhan, aku ingin Gwen yang ada diposisiku. Bukan aku:-)

To be continued...

Poprock Star : Calum HoodTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang