6(a)

2.6K 347 5
                                    

Tadi selama di perjalanan dari parkiran sampai perpustakaan, Ashton-nama orang itu- bercerita kalau aku harus ke basecamp bandnya. Ia bilang, 'papz melihatmu dan Calum di starbucks, dan beritanya akan dimuat besok', disanalah aku merasa rahangku jatuh kebawah sampai tak bisa untuk berkata.

Ya aku hanya bisa harap-harap cemas, untuk wajahku agar tidak terlihat di majalah. Karena itu bisa saja mengganggu karirku sebagai anak sekolahan yang sedang mencari ilmu untuk bekal di Universitas nanti.

Sekarang tepat pukul 10 malam, aku baru saja selesai menutup perpustkaan. Namun saat aku mengunci pintu luar, aku melihat laki-laki berpostur tinggi sedang bersandar di lampu jalan.

"Hey Summer". Aku menyipit padanya, karena penampilan anehnya yang seperti pencuri, "Ini Calum".

"Ada apa?". Tanyaku sarkas, aku tidak mau berjarak dekat dengan Calum. Kau tahulah, ia bisa saja diikuti oleh paparazzi.

"Aku antarkan pulang". Ia menarik tanganku, tidak secara kasar, lembut namun cepat sehingga aku tidak bisa menolaknya. Ia menyuruhku memakai seatbelt dan ia duduk di kursi pengemudi. "Ashton cerita padaku, kalau kamu sangat terkejut dengan berita itu--aku minta maaf".

Mobilnya melaju pelan, sehingga suaranya jelas terdengar. "Aku hanya takut, wajahku terlihat dan semua akan selesai, mendapat hate dari seluruh fansmu di penjuru dunia".

"Yang kutakutkan juga itu, namun sayangnya, aku belum tau bocoran dari berita itu. Hanya saja managerku bilang akan ada berita seperti itu". Aku membuang nafas kasar membuat orang yang berada disampingku menoleh.

"Kuharap, wajahku serta identitasku tidak termuat".

Setelah berbicara seperti itu, keheningan menyambut kami. Aku terus-terusan memikirkan hal yang akan terjadi besok, tentang Calum dan paparazzi.

Selanjutnya, hate. Sudah dipastikan ini akan terjadi, seluruh fansnya akan membenciku. Dan aku harus siap mental akan celotehan dari mereka. Yang kuharapkan, identitas keluargaku tidak terungkap.

"Sudah sampai". Ucapnya yang langsung membuatku kaget, "Jangan ngelamun".

"Eh iya, makasi ya". Ia membalas anggukan serta senyuman kecil padaku.

"Summer!". Aku menoleh, "Jangan lupa, jika terjadi sesuatu, hubungi aku".

***

Esok paginya, hari sabtu adalah hari terindah sepanjang masa. Libur dari sekolah dan juga libur di perpustakaan. Kugunakan hari ini untuk mencari berita tentangku dan Calum, sambil berdoa wajahku tidak terlihat.

Setelah memasuki beberapa toko, aku melihat majalah bercover Adriana Lima dari Victoria Secret dengan tulisan disampingnya, Calum from 5SOS walked with girl. Ya aku langsung membelinya, setelah membayar majalah itu. Aku membuka halaman yang menunjukan berita itu dimuat.

Foto pertama : Calum membukakan aku pintu starbucks, disitu wajahku tertutup kopinya Calum yang melayang karena ia angkat.

Foto kedua : kami berjalan berdua, disana ia memfoto dari belakang.

Foto ketiga : Calum membuka pintu mobilnya, dan wajahku sedang menunduk dan tertutup tiang lampu jalan.

Dan yang terakhir : aku berjalan sendiri, disana ada seorang laki-laki yang sedang menutupi seluruh badanku yang hampir terfoto. Ia sengaja berjalan sangat dekat denganku--namun aku lupa kejadian ini.

Karena dari semua foto, tidak menunjukan wajahku sama sekali, aku bisa bernafas lega. Aku memasukan majalah itu kedalam tasku, dan tiba-tiba ada pesan masuk.

Poprock Star : Calum HoodTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang